O-OW
Chan, Minho, Changbin dan Jeongin hanya diam memperhatikan keempat bayi yang kini sedang berceloteh ria di hadapan mereka.
“Icung cuka nangis. Unjin nda suka” kata baby Hyunjin. “Icung juga nda suka Unjin. Unjin suka malah-malah” kata baby Jisung tidak kalah sengit.
Felix memperhatikan keduanya dengan tatapan lucunya. Dia tidak mengerti apa yang dibicarakan kedua temannya itu. “No fwaight (Fight)!! No no” kata baby Felix.
Sedangkan si bayi termuda, Seungmin malah sudah duduk anteng di paha Chan sambil mengemut jari-jarinya.
“Astaga, mereka dalam mode bayi ataupun asli, tidak ada bedanya” kata Changbin. “Permasalahannya bukan itu. Bagaimana kita bilang ke manager-nim?” kata Chan.
“Kita bisa bilang ke manajer Kim” kata Jeongin. “Bodoh!! Manager Kim bisa membunuh kita semua” kata Changbin sambil memukul bahu Jeongin.
“Odo, odo!! Hehehehe” tawa baby Seungmin. “Sebaiknya kalian menjaga kata-kata kalian. Ada bayi disini” kata Minho.
“Guys, ini jadwal kalian.. BAYI SIAPA ITU?” Dan mereka pun terdiam. Salah satu manajer mereka, manager Park, ada di hadapan mereka.
¤¤¤
“Jadi, kalian menemukan mereka sudah dalam kondisi seperti ini?” tanya Manager Park. “Iya hyung!! Hyung harus percaya kami!! Mereka ini Hyunjin, Han, Felix dan Seungmin” kata Chan.
“ICUNG!” teriak baby Jisung. “Iya iya, Jisung, bukan Han” kata Chan membenarkan. “Astaga, apa yang harus aku bilang kepada atasanku...” kata manager Park.
“Baiklah begini saja. Kita pulang dulu. Dua dari kalian akan menjaga bayi ini, satu memasak dan satu lagi membeli perlengkapan bayi bersamaku” kata Manager Park.
“Untung saja hari ini aku membawa van, jadi tidak perlu dua mobil” kata manager Park.
¤¤¤
Sesampainya di rumah, Jeongin dan Changbin menjadi dua orang yang menjaga para bayi. Mereka menjaga keempatnya di ruang tamu, beralaskan kasur lipat milik Chan.
“Sementara kami membeli kasur bayi, jangan pernah menidurkan mereka di kasur biasa. Kasurnya sangat tinggi. Kalian mengerti?” kata Manager Park.
Changbin dan Jeongin mengangguk. “Minho, masaklah makan malam untuk kalian. Jika perkiraanku benar, Hyunjin dan Han sudah berusia sekitar 2 tahun. Felix 1 tahun, hampir menuju 2 tahun, dan Seungmin yang masih dibawah satu tahun” kata Manager Park.
“Darimana hyung tau?” tanya Chan. “Hey kau meledekku? Aku kan dulunya perawat anak-anak! Aku tau perkembangan mereka” kata Manager Park.
“Masak nasi yang lembut Minho! Jangan keras-keras. Dan bikin makanan berkuah tapi jangan pedas” kata Manager Park.
“Baiklah kami pergi” kata Chan sambil mendorong manager Park. Selepas kepergian keduanya, Minho segera ke dapur untuk memasak.
“Astagaa!!! Mereka menggemaskan!!” kata Changbin. “Tahan hyung.. Kita bisa bermain dengan mereka kapan saja sekarang” kata Jeongin.
¤¤¤
“Hyung, kenapa kita beli dua merek susu yang berbeda?” tanya Chan. “Chan, Seungmin masih dibawah satu tahun. Artinya, susunya harus khusus. Sedangkan tiga lainnya, sudah berusia diatas satu tahun” kata Manager Park
“Ambil 16 botol susu Chan” kata Manager Park. “Hyung? Ga kebanyakan?” tanya Chan. “Tidak. Bayi kan minum susunya banyak” kata Manager Park.
“Ini harus di sterilkan sebelum digunakan mengerti?” kata Manager Park.
Mereka mengambil banyak makanan bayi dan juga snack bayi, juga susu yang lumayan banyak.
“Sepertinya aku harus tinggal bersama kalian sementara” kata manager Park.
¤¤¤
Chan dan Manager Park akhirnya pulang ke dorm Stray Kids. Beruntung, ternyata para bayi masih tertidur lelap. “Kalian, harus belajar memasangkan diaper pada Seungmin dan Felix” kata Manager Park.
“Ung... Capa itu?” Manager Park tersenyum mendapati baby Jisung yang terbangun dari tidurnya sambil mengusap matanya.
“Ini aku Jisung. Manager Park. Apa Jisung lupa dengan hyung?” kata Manager Park. Baby Jisung membuka matanya lalu tersenyum. “Yung!! Icung mau pipis” kata Baby Jisung.
“Minho, bisa tolong antarkan Jisung ke toilet? Aku harus mengajari kalian memakaikan diaper” kata Manager Park. “Baik hyung” kata Minho.
Dan kehidupan mereka bersama bayi, dimulai sejak hari itu.