Sunshinecjh

The King and Queen

Sam menduduki 'kursi kerajaan' miliknya. Sam menunggu anggotanya pulang dengan membawa kabar baik.

Sam menyesap winenya sesekali. Merasakan rasa pahit dan hangat yang memenuhi rongga mulutnya.

“King, Wolfy dan Foxy datang menghadap” kata seorang anggotanya. “Biarkan mereka masuk” kata Sam. Anggota tersebut segera membungkuk dan segera membuka pintu ruangan Sam.

Chris dan Jeongin berjalan menuju Sam. Sepertinya mereka benar-benar baru pulang. Karena, tubuh dan wajah Chan dipenuhi oleh darah.

“Permintaan tuan JYeon sudah kamu dapatkan. Pemusnahan district 1, clear” kata Chris. “Zero?” tanya Sam sambil menghembuskan asap. Sam kini beralih untuk menghisap batang tembakau mahal saat ini.

“Hampir semua. Kami mendapatkan 10 pasang ginjal, 5 pasang bola mata, dan 300 jenis senjata baru” kata Wolfy lagi. “Apa dia bertingkah baik?” tanya Sam sambil menunjuk Jeongin dengan dagunya.

“Ya. Dia memusnahkan petinggi district 1” kata Chris. “Bagus. Well done, Foxy. Aku harap aku tidak mendengar kecerobohanmu lagi” kata Sam.

“Yes, King. Aku tidak akan mengecewakanmu lagi” kata Jeongin sambil membungkuk. “Pergilah” kata Sam. Chris dan Jeongin berdiri. Keduanya membungkuk sebentar kemudian pergi dari ruangan Sam.

“Kemana mayat yang rusak dibuang?” tanya Sam pada anggota di dalam ruangannya tersebut. “Wolfy dan Foxy membawa semuanya ke markas, King. Dan tuan Wolfy mengatakan bahwa tuan LK yang akan mengurusnya” kata anggota tersebut.

King menekan tombol berwarna hijau pada mejanya. “Panggil LK menghadapku sekarang” kata Sam.

¤¤¤

Minho atau pria dengan code name LK itu menghampiri Sam. Mulutnya mengulum sebuah permen lollipop dan tangannya mengangkat sebuah senjata laras panjang pada bahunya.

“Akan dikemanakan mayat tersebut?” tanya Sam. LK mengarahkan senjata laras panjangnya ke arah Sam, dan otomatis semua pengawal Sam melindungi Sam dan menodongkan pistol ke arah LK.

“Bang! Kkkkk” kata LK sambil berpura-pura menembak dan menurunkan senjatanya kembali. “District 5 memiliki usaha untuk mengubah para mayat menjadi pupuk kompos. Anggap saja investasi. Perusahaan itu akan membayar kita 40 persen. Pupuk itu akan dijual di pasaran dengan sedikit kebohongan” kata LK.

“Kalian akan bilang jika itu pupuk kotoran hewan?” tanya Sam sambil memutar bola matanya kesal. “Bingo. Aku jadi mengerti kenapa jabatan King jatuh padamu, dan bukan si boncel SpearB” kata LK.

“LK sialan. Berhenti membicarakanku bodoh” kata SpearB yang tiba-tiba masuk dan memukul bagian belakang kepala LK. “Aku lebih tua darimu bocah!” teriak LK.

“Urusi kisah cintamu dulu baru melawanku” kata SpearB. SpearB memberikan dua map bertuliskan AT dan NDr diserahkan kepada Sam.

“Kedua kelompok ini mengajukan kerja sama, King. AT menawarkan teknologi terbaru untuk senjata dan NDr menawarkan diri sebagai penyalur drugs” kata SpearB.

“Aku akan membaca dokumen AT. Tetapi, penawaran NDr adalah kekuasaan Queen. Silahkan serahkan pada Queen” kata Sam.

“Baik King. Saya undur diri. Dan LK, cepat selesaikan urusan mayat tersebut, sebelum polisi mencium bau mayat tersebut” kata SpearB sambil meninggalkan ruangan Sam.

“Kau tau harus apa LK. Pastikan perusahaan itu mau membayar 50 persen dan bukan 40” kata Sam. “Yes King. Permintaanmu adalah perintah bagiku” kata LK sambil meninggalkan ruangan.

¤¤¤

SpearB berjalan menuju ruangan Queen, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kamar milik King dan Queen itu. Orang luar selain YW, hampir tidak pernah masuk ke ruangan Queen.

Selain karena itu merupakan ruang pribadi, Queen sendiri memang jarang muncul di umum. Lebih tepatnya, King menjaga miliknya agar tidak diambil oleh kelompok lain.

Pengawal di depan pintu kamar segera membuka pintu ketika SpearB mendatangi mereka. Ketika pintu terbuka, SpearB hampir melongo melihat kamar tersebut.

Kamar itu sangat berantakan. Belum ada barang-barang yang pecah dan berserakan di lantai. Han dan Felix sedang menjauh dari amukan Sky.

“Ada apa ini?” tanya SpearB. “Client Queen ada yang tertangkap polisi. Queen langsung mengamuk” bisik Felix pada SpearB.

SpearB menghela nafasnya. “Queen, tenanglah. Aku membawa client baru untukmu” kata SpearB sambil melempar map di hadapan Queen atau yang biasa dipanggil Sky tersebut.

Sky segera mengarahkan pistolnya di hadapan SpearB. “Jika mereka tertangkap dan polisi mengetahuinya, akan kubunuh kau di neraka” kata Sky.

“Sure, Your Highness” kata SpearB sambil menbungkuk. Fyi, Changbin atau SpearB lebih menghormati Sky daripada Sam. Alasannya, karena ia tidak mau menghormati adik tirinya dan lebih baik menghormati pasangan adiknya itu.

Sky membaca map bertuliskan NDr tersebut. Bola matanya yang indah itu tiba-tiba membulat ketika ia melihat satu nama. “KELUARGA ZHONG? Ya Felix! Darimana kau mengenal anak keluarga Zhong ini?” tanya Sky mencecar Felix.

“Kami berlatih di akademi yang sama, jika anda lupa, Queen. Itulah kenapa saya bisa dekat dengannya” kata Felix. “Dan salah satu anggota mereka, baby bear, pernah menjadi jembatan untuk pengedaran heroin dan amfetamin secara bebas” kata Han.

“Oh? Iyakah? Aku lupa. Baiklah, aku akan memeriksanya dulu” kata Sky sambil memegang map itu.

Kemudian, ada sebuah suara yang terdengar di seluruh penjuru rumah. “KEPADA ANGGOTA YW, MENGHADAP SEKARANG”

Itu adalah suara King. Yang artinya akan ada perintah mutlak.

¤¤¤

Saat ini, kedelapan anggota utama YW berkumpul di ruangan Sam. Sam duduk di kursinya, dan Sky duduk di pegangan kursi Sam tersebut. Keenam anggota yang lain duduk di hadapan keduanya saat ini.

“Besok, petinggi AT akan hadir kesini. SpearB, karena kau mengenal mereka, jadi aku menugaskanmu di markas untuk esok hari. Queen dan SpearB akan menjamu AT esok hari” kata Sam.

“Yes, King” kata SpearB. “LK, aku mendapat laporan jika beberapa senjata ada yang tidak berfungsi dengan baik. Pergilah bersama Foxy. Dan Foxy, dilarang mengacau” kata Sam.

“Yes, Your Highness. Aku janji tidak akan mengacaukan apa-apa” kata Foxy. “Han dan Felix. Aku menugaskan kalian untuk memantau perusahaan kimia ini. Serahkan suratku ini pada presiden direkturnya” kata Sam.

“Yeji?” tanya SpearB. “Yeji” kata Sam. “Dan Wolfy, kau mendapat tugas dari Queen” kata Sam. Sky menyerahkan map hitam. “NDr terikat oleh organisasi ini. Dan NDr mengajukan permohonan kerja sama. Tolong selidiki lebih lanjut apakah ada maksud lain dari kerja sama ini” kata Queen.

“Yes, Queen” kata Wolfy. “Kerjakan tugas kalian, dan kalian boleh pergi” kata King. “Yes, King!” seru mereka semua.

Setelah keenam anggota YW pergi, Sky berpindah tempat duduk menjadi di meja, lebih tepatnya berhadapan dengan petinggi YW itu, alias Sam.

Sam segera merengkuh pemuda Sky itu menenggelamkan kepala pada perut Sky. “Kamu ga cocok begini. Dimana sisi kejammu, King?” kata Sky sembari tertawa kecil.

Sam menghirup aroma menenangkan dari tubuh pasangannya itu. Dan Sky mengelus lembut kepala Sam. “Aku sebenarnya tidak mau melibatkan Yeji. Kakakku yang itu, terlalu baik untuk dunia ini” kata Sam.

Tidak banyak yang tau jika Sam adalah anak bungsu. Namun anak bungsu yang sudah dilatih untuk menjadi sosok kejam dan memerintah dunia bawah tanah.

“Hey look at me” kata Sky lembut sambil membingkai wajah Sam. “Kamu melakukan hal yang benar, King. Jika bukan kamu yang terjun ke dunia kejam ini, bukankah kita tidak akan pernah bertemu hm?” kata Sky.

Sam tersenyum lembut. Ratunya ini memang selalu bisa membuatnya lebih tenang. “That's why i love you so much” kata Sam. Sam menurunkan tubuh Sky agar Sky berada dalam pangkuannya.

Sam mengecup bibir Sky berkali-kali. Menyalurkan rasa sayang yang tidak mampu ia ungkapkan dalam kata-kata.

Well, raja dan ratu kegelapan pun membutuhkan cinta, right?

Blue Print

Warn : bxb

Minho tersenyum ketika Chan memakirkan mobilnya di parkiran mobil khusus pengunjung pantai. “Ayo keluar. Aku sudah janji padamu dan anak-anak untuk berlibur bersama kan?” kata Chan.

“Hyung, tapi, anak kembarmu masih terlelap, dan bayiku juga pasti lapar” kata Minho. Ah iya, Chan turut serta membawa 3 anak kembarnya, Felix, Seungmin dan Jeongin. Serta Minho membawa anak tunggalnya, Jisung yang merupakan sahabat si kembar.

“Kids, time to wake up. Kita sudah sampai” kata Chan. Keempatnya secara kompak membuka mata mereka. “WAH KITA DI PANTAI!!” seru Jeongin. “Thank you Daddy!!” seru Seungmin sambil memeluk Chan. “Lix juga sayang Daddy” kata Felix. “Jeongin jugaaa!!” seru Jeongin.

Chan terkekeh ketika tubuhnya ditubruk oleh ketiga anak kembarnya. “Papa..” cicit Jisung. Minho tersenyum lalu merendahkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Jisung. “Kenapa sayang?” tanya Minho.

“Jisung senang datang kesini. Terima kasih papa” kata Jisung dengan eye smilenya. Minho mengusak rambut terang milik anaknya itu. “Daddy!! Ayo ke pantai!! Jisungg!! Ayo ikut” seru Seungmin.

“Ne!!” seru Jisung. Keempatnya kini sudah berlarian memasuki kawasan pantai dan bermain di hamparan pasir putih tersebut. Minho tersenyum memperhatikan interaksi keempatnya. Menggemaskan.

“Mau jalan-jalan denganku?” tanya Chan sambil mengulurkan tangannya. Minho tersenyum kemudian ia menggenggam tangan Chan.

Chan membawanya ke sebuah padang rumput di atas batu karang. Dari atas sana, Minho bisa melihat keseluruhan pantai ini. Minho bersyukur atas apa yang dapat ia lihat saat ini.

“Menyukai apa yang kau lihat, sweety?” tanya Chan sambil merangkul Minho. Wajah Minho memerah sesaat sebelum dirinya mencubit pinggang milik Chan. “Aku sudah tua, berhenti menggodaku” kata Minho.

“Di mataku, kamu masih muda kok” kata Chan. “Anak-anak kita sudah berusai 17 tahun jika kau lupa tuan Bang” kata Minho. “Walaupun begitu, aku tetap menyayangimu, Bang Minho” kata Chan sambil terkekeh.

Minho hanya bisa menggelengkan wajahnya. Chan kemudian berjalan dan berdiri di hadapan Minho. “Min, aku memang tidak lagi muda. Namun, aku tetap orang yang romantis. Jadi saat ini, aku ingin berkata, maukah kamu menjadi pasanganku dan menghabiskan waktu bersamaku dan anak-anak sampai surga memanggil kita kembali?”

Chan mengatakan itu sambil berlutut dan menunjukkan kotak berwarna merah dengan cincin emas di dalamnya. Minho terkejut. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia segera memeluk Chan dan menangis di pelukan laki-laki pucat itu.

Hubungan mereka selama 5 tahun itu berbuah manis. Jisung yang butuh pendekatan selama 2 tahun, Minho yang baru 'direstui' oleh ketiga anak kembar Chan di tahun ketiga dan masih banyak lagi. Akhirnya berbuah manis.

“Iya aku mau Chan” kata Minho. Chan tersenyum. Akhirnya, keluarganya lengkap kembali. “Terima kasih, sweety. I love you more than you know” kata Chan.

“Love you to the moon and back, Chan” kata Minho sambil tersenyum.

Hari itu, Minho dan Chan memulai kehidupan baru mereka. Menata kehidupan mereka bersama-sama, sampai waktu dimana mereka akan berpulang bersama.

End!! yerinchae

Mirror Mirror On The Wall

Seungmin adalah seorang remaja yang baik dan termasuk polos. Kehidupan Seungmin hanya berputar pada sekolah dan rumah. Ia hampir tidak pernah bermain, dikarenakan, orang tuanya yang melarang.

Orang tua Seungmin melarang anaknya untuk bermain bersama anak lain lantaran mereka mau Seungmin agar rajin belajar, mendapat peringkat bagus, dan Seungmin bisa masuk universitas terkenal.

Satu hari, orang tua Seungmin memutuskan untuk merenovasi rumah mereka. Hal itu berimbas juga pada pembersihan barang-barang yang sudah tua atau rusak.

Hari itu, Seungmin dan kedua orang tuanya pergi ke sebuah toko furniture yang terkenal. Toko furniture itu terkenal karena hampir semua barang yang mereka jual memiliki kesan antik.

“Seungmin ingin berkeliling Appa. Bolehkah?” tanya Seungmin kepada ayahnya. “Tentu sayang. Liat saja ke dalam toko ini, lalu jika ada yang mau kamu beli, kasih tau appa, okey?” kata ayah Seungmin.

“Oki doki appa!!” seru Seungmin. Seungmin berkeliling toko tersebut. Banyak sekali barang-barang bernuansa antik yang terpajang disana.

Sampai, pandangannya jatuh kepada sebuah cermin besar yang terpajang disana. Cermin itu memiliki ukiran yang cantik. Seungmin langsung jatuh hati ketika melihat cermin tersebut.

Ketika ia berdiri di hadapan cermin itu, cermin itu memantulkan dirinya, namun tidak sendiri. Melainkan, ada sosok anak lain yang memiliki rambut merah. Sepertinya, ia seumuran dengan Seungmin.

“Halo!! Siapa namamu? Aku Felix” kata anak berambut merah tersebut. “Hai Felix!! Namaku Seungmin!! Senang berkenalan denganmu” kata Seungmin. “Sayang, sudah menemukan apa yang kamu mau beli?” tanya papanya tiba-tiba.

Seungmin mengangguk. “Minnie mau cermin ini papa!! Cermin ini besar!! Minnie jadi bisa melihat pakaian Minnie dulu sebelum pergi” kata Seungmin. “Baiklah, karena Seungmin sudah pintar, kita beli cermin ini ya” kata papa Seungmin.

¤¤¤

Sejak hari itu, Seungmin tidak pernah merasa kesepian apabila orang tuanya tidak ada di rumah. Karena Felix, selalu menemaninya. Walaupun, sebenarnya ia bingung, kenapa, ia hanya bisa melihat Felix melalui cermin itu saja?

“Felix, Minnie bosan di rumah.. Kita hanya bisa bermain berdua. Apa Felix tidak ada teman lagi?” tanya Seungmin. Bibirnya mengerucut sembari memegang boneka kesayangannya.

“Felix punya temen dong.. Bentar, Felix panggil temen-temen Felix dulu” kata Felix. Tidak lama kemudian, Seungmin melihat dalam pantulan cermin, Felix membawa 2 orang laki-laki. Yang satu memiliki wajah mirip dengan tupai, dan satunya memiliki tubuh cukup tinggi.

“Halo Seungminie!! Perkenalkan, aku Jisung” seru si pemilik wajah mirip tupai itu. “Dan aku Hyunjin. Senang berkenalan denganmu” kata si sosok tinggi.

“Wahh teman Seungmin jadi banyak!!” seru Seungmin sambil bertepuk tangan.

¤¤¤

Satu malam, Seungmin dan orang tuanya makan bersama. Orang tua Seungmin tersenyum ketika menyadari bahwa anak mereka semakin terlihat bahagia.

“Apa Seungmin sudah punya teman sekarang? Kenapa senang sekali?” tanya mama Seungmin. “Eung!! Seungmin punya teman! Namanya Felix, Jisung dan Hyunjin” kata Seungmin.

“Apakah mereka baik?” tanya mama Seungmin lagi. “Tentu saja mereka baik. Hanya mereka yang mau bermain bersama Minnie” kata Seungmin.

Selepas makan, Seungmin kembali ke kamarnya. Dan salah satu asisten rumah tangga yang sudah menemani Seungmin sejak kecil menghampiri orang tua Seungmin.

“Maaf tuan dan nyonya. Saya rasa, tuan Seungmin akhir-akhir ini sering berkhayal mengenai teman. Saya tidak pernah melihat tuan muda membawa teman-temannya kesini” kata asisten rumah tangga tersebut.

“Tidak apa-apa. Namanya masih anak-anak, suka berkhayal” kata Papanya Seungmin sambil terkekeh. Tapi anak anda sudah berumur 17 tahun, tuan” kata ART tersebut pelan.

¤¤¤

“Felix Felix, kamu dimanaa?” panggil Seungmin sambil menatap cermin. Tapi, tidak ada pantulan seorang pun di cermin tersebut. Seungmin mengerutkan dahinya.

Biasanya, ketika ia memanggilnya, Felix akan datang melalui cermin itu. Tapi, kali ini tidak ada.

“Mencariku?” tanya Felix. Seungmin terkejut mendapati Felix yang bisa keluar dari cermin. “Felix!! Kamu bisa keluar cermin?” tanya Seungmin antusias.

“Tentu. Aku kesini untuk menjemputmu bermain. Hyunjin dan Han sudah menunggu” kata Felix. “Kita main di rumahmu?” tanya Seungmin. “Rumah kita bersama. Ayo kita masuk ke cermin” kata Felix.

Seungmin menggandeng tangan Felix dan mereka pun memasuki cermin bersama-sama.

¤¤¤

“Berdasarkan hasil autopsi, anak anda meninggal karena hiportemia. Suhu Tubuhnya menurun dengan drastis dan sangat cepat. Ini aneh, tapi memang itu yang terjadi” kata seorang dokter forensik.

Mamanya Seungmin menangis tersedu-sedu. Ia menyesal tidak pernah ada di rumah untuk bermain bersama anak semata wayangnya itu.

Pagi itu, tubuh Seungmin ditemukan sudah terbujur kaku di depan cermin antik tersebut. Tubuhnya sudah dingin, namun ada senyuman yang tersemat di wajahnya.

“Apa sudah ada kejadian sebelum anak kami?” tanya papa Seungmin. “Ya. Ada. Adik saya sendiri adalah korbannya. Saya menemukan adik saya sudah terbujur kaku, tepat di depan cermin itu juga” kata salah satu polisi sambil menunjuk cermin tersebut.

“Siapa.. Nama adik anda?” tanya mama Seungmin. “Felix. Adik saya namanya Felix” kata polisi tersebut.

Semuanya terkejut. Felix, adalah seorang anak berusia 17 tahun yang ditemukan tiada 20 tahun yang lalu. Dan ketika itu kasusnya sangat mengejutkan semua orang.

“Sepertinya, cermin itu saat ini menampung anak-anak kesepian yang ingin bermain. Semoga saja mereka tenang dan senang disana” kata polisi tersebut.

Samar-samar, terdengar suara tawa yang ramai. Suara tawa remaja-remaja yang bermain dengan bahagia.

“Selamat bermain sayang.. Maafkan mama dan papa yang ga pernah berada disamping kamu” kata mama Seungmin sambil melihat ke arah cermin.

GOING TO LOTTE WORLD

Baby Hyunjin, Jisung, Felix dan Seungmin duduk melingkar di sofa depan tv. Member lainnya belum terlihat batang hidungnya.

“Ayo kita buat lapat pala bayi!!” seru baby Jisung. Baby Seungmin hanya melihat baby Jisung dengan mata bulatnya sambil mengemut pacifier miliknya.

Lalu, baby Felix yang sedang memeluk salah satu boneka milik Changbin, mengusak matanya pelan. Ia terbangun setelah ditarik paksa oleh baby Jisung.

Baby Hyunjin terlihat sedang memakan cookies yang berhasil ia curi dari dalam lemari es. Beberapa kali ia menyuapkan cookies itu kepada Felix.

“Jadi, aku ingin beltanya. Apa kalian bosan di lumah saja?” tanya baby Jisung. “Huum. Unjin bosan” kata baby Hyunjin. “Abin yung vely busy.. Ixie bosann” kata baby Felix sambil mengerucutkan bibirnya.

“Ayo kita minta libulan! Kita alan-alan!!” kata baby Jisung. “Ke Lotte World!!” seru Baby Hyunjin. “Ayo kita bangunkan pala hyung dan Iyeni!!” seru baby Jisung.

¤¤¤

“HYUNG!!! ANGUN ANGUN!! AYO ALAN-ALAN KE LOTTE WORLD!!” seru baby Jisung kepada Minho. Baby Jisung melonjak-lonjakkan tubuh kecilnya di atas tubuh Lee Know.

“A-Aduh.. Iya iya sabarr..” kata Minho. Minho terbangun, kemudian memangku bayi yang memiliki wajah seperti tupai itu.

“Coba kenapa?” tanya Minho. “Lotte Wold!! Ayo ke Lotte Wold!! Icung bosan” kata baby Jisung. “Sama hyung aja?” tanya Minho.

“Nda!! Mau sama semua” seru baby Jisung. Baby Seungmin yang terduduk di lantai juga mengangguk. “dadadadadaa” kata baby Seungmin.

“Baiklah, jika Jisung bisa membangunkan Chan hyung, kita pergi ke Lotte Wold” kata Minho. “Otay!!” kata baby Jisung.

Baby Jisung segera turun dari kasurnya, dan beranjak ke kasur milik Hyunjin (yang sekarang ditempati Chan), kemudian menggunakan metode yang sama.

Yaitu, melonjak-lonjakkan tubuhnya di atas tubuh Chan. “Channie yungg!! Bangun!! Ayo ke Lotte Wold!!” kata baby Jisung. “Baik-baik Han Jisung, kau menang. Bangunkan Jeongin dan Changbin, lalu kita berangkat” kata Chan.

Baby Jisung pun turun dari kasur, lalu berlari ke ruang tamu sambil berteriak. “IYENI!! ABIN YUNG!! AYO KE LOTTE WOLD” seru baby Jisung.

¤¤¤

Mereka sampai di Lotte World dua jam kemudian. Chan, Minho, Changbin dan Jeongin mendorong stroller bayi milik keempat bayi tersebut.

Awalnya, Jeongin dan Minho tidak mau membawa stroller, karena sudah dipastikan baby Hyunjin dan Han akan sibuk berlarian. Namun, mereka akan kesusahan apabila keduanya tertidur.

Ketika mereka masuk ke Lotte World, bertepatan dengan parade musik yang diadakan setiap 3 jam itu. “Wuahh nuna dan yung itu menali dengan kelen” kata baby Jisung.

“Dadadadada” kata Seungmin sambil menggoyang-goyangkan tangannya. “Woah liat, Minnie juga tidak mau kalah ya” kata Chan sambil mengusak pipi gembil baby Seungmin dengan wajahnya.

“Icung!! Ayo ikut menali!! Ixie jugaa!!” seru baby Hyunjin. Ketiga bayi itu pun turun dari Stroller mereka. Ketiga bayi itu pun menari dengan semangat.

Ehm, bukan menari juga sih.. Lebih tepatnya hanya menggoyangkan badan dan bokong mereka dengan semangat.

“Astagaaa lucunyaa... Nama kalian siapa?” Salah seorang peserta parade menghampiri ketiganya. “Namaku Unjin.. Ini Icung dan ini Ixie” kata baby Hyunjin.

“Yang itu Minnie” kata baby Felix. “Astaga karena kalian lucu, ambil lah permen ini” kata peserta parade itu sambil memberikan 3 permen lollipop.

“Untuk Minnie, mana?” tanya baby Jisung. “Baby Minnie kan belum bisa makan permen. Jadi, nuna akan berikan permen ini untuk kalian” kata peserta parade itu.

“Telima kasih nuna!!” seru ketiganya. Perempuan itu pun beranjak dan ketiga bayi itu pun tersenyum lalu tertawa bersama.

¤¤¤

Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore. Mereka sudah bersiap untuk pulang. Keempat bayi itu sudah tertidur semua di stroller.

“Sepertinya mereka bosan. Dan setelah bermain seharian, mereka lelah tetapi tersenyum” kata Chan. “Lucu.. Tapi aku khawatir hyung” kata Jeongin.

“Bagaimana jika mereka tidak mau kembali ke usia mereka sesungguhnya?” tanya Jeongin. “Kita pikirkan itu nanti.. Sekarang, fokus kita adalah bagaimana menjaga mereka” kata Chan.

“Kita akan mengembalikan mereka semua. Tenanglah Jeong” kata Minho. Changbin pun menepuk bahu Jeongin.

“Sleep well babies...”

HAUNTED HOUSE

Cr name : Eskalokal (on Twitter)

Warn : Silahkan baca secara individu, dan menggunakan penerangan yang minim agar lebih terasa..

Hari itu, Eska janjian buat liburan bareng. Si bocil, alias Jusuf, hampir tiap hari ngajakin mereka liburan bareng. Dan untungnya, Felix, si anak Jaksel itu, punya koneksi luas. Dan akhirnya, mereka pun bakalan berlibur di sebuah villa di Puncak.

“Lix, lu dapet berapa Villanya?” tanya Calvin. “Ya satu” kata Felix. Semuanya langsung menghela nafasnya. “Maksudnya bang Ical, lu dapet harga berapa itu sewa villa” kata Haris. “Oh.. Murah anjir.. Ga nyangka gua” kata Felix.

“Ihh, jangan-jangan jelek villa nya” kata Aji. “Ga. Sumpah bagus banget. Gede lagi” kata Felix.

“Tapi, agak terpencil. Dia agak masuk ke hutan gitu” kata Felix. “Gila, malem-malem bbq di tengah hutan seru tuh” kata Bayu. “Ya semoga aja ga ada yang ngintilin” kata Esa. “Ya jangan dong ka Esa.. Serem kalo ada yang ngintilin” kata Jusuf.

“Apalagi Ical ya?” tanya Kirino. “Sabar, orang ganteng mah sabar” kata Calvin sambil mengelus dadanya. “Udah buruan. Ayo kita pergi sekarang” kata Bayu.

***

3 Jam kemudian, akhirnya mereka sampai di villa yang Felix berhasil sewa. Btw, ada yang penasaran sama formasi mobil? Bayu yang nyetir, terus Felix disampingnya, karna Cuma Felix yang tau jalannya. Abis itu di tengahnya para tetua, alias Ino, Calvin sama Haris. Dan sisanya dibelakang, pasukan bocil.

“Wih gila beneran gede ya villanya” kata Aji. “Bagus banget loh asli” kata Ino. “Heh manusia, turunin nih barang lo” kata Bayu. Aji dan Ino segera lari ke mobil buat angkut tas mereka. Abis itu, mereka masuk ke villa itu bareng-bareng.

“Kuncinya dah lu dapet?” tanya Haris. “Udah. Ini kuncinya” kata Felix. Esa keluarin kameranya. Dia udah siap mau foto-foto villa yang terkesan antik banget ini. Pas dia mau foto villanya, dia dikagetin sama seseorang yang muncul dari jendela atas.

Esa kaget dan reflek nurunin kameranya. Tapi pas liat ke atas, ga ada siapapun di atas. Esa cuek dan ngangkat kameranya lagi. Dan dia terkejut ketika ada sosok perempuan di hadapan kameranya.

“HUAAA!!” seru Esa. Semuanya reflek langsung menghadap ke Esa. “Kenapa ka Esa?” tanya Jusuf. “Esa, lo kenapa?” tanya Ino. “Gapapa gapapa.. Tadi ada serangga aja hehe” kata Esa sambil tertawa canggung.

“Ya elah dikirain kenapa” kata Calvin. “Tumben, tapi kan lo ga takut serangga, Sa” kata Haris. Semuanya langsung terdiam. “A-ha-ha apasih.. udah ayo masuk. Gua gapapa kok” kata Esa.

Di villa itu, ada 4 kamar tidur. Dua di bawah dan dua di atas. “Ayo hompimpa ya. 2 orang yang keluar duluan, dia bebas milih kamar” kata Bayu.

“HOMPIMPA ALAYU GAMBRENG!!” kata mereka bersamaan. Jusuf dan Haris pun keluar sebagai dua orang tersebut. “Yes!! Gue sama Esa pokoknya” kata Haris.

“Yaudah kalo gitu Jusuf sama bang Bayu ya” kata Jusuf. “Nah kalian hompimpa lagi. Bertahap. Nanti keluar satu, terus satu lagi” kata Bayu.

Mereka pun hompimpa lagi dan akhirnya Felix sama Calvin keluar sebagai pemenang. “Dah Ji, lo tidur sama gue aja” kata Felix. “Yaelah Ical lagi Ical lagi” kata Ino. “Gua juga bosen ketemu lu bang” kata Ical.

Dan akhirnya, anak-anak kelahiran 2000 menempati kamar atas, dan sisanya di kamar bawah. Esa udah ga nyaman sebenernya, tapi dia ga mau bikin yang lain khawatir.

“Sa, lo yang di kanan ya, biar gua di kiri” kata Haris. Esa ngangguk kecil. “Lo jadi pendiem. Kenapa?” kata Haris. “Hawanya ga enak, yis” kata Esa akhirnya jujur.

“Oh, lu ngerasain juga? Gua pikir Cuma gua yang ngerasa” kata Haris. “Eh?” tanya Esa. “Lo lupa kalo gua bisa ngerasain mereka?” kata Haris. BENER JUGA! Esa sampe lupa hal itu.. “Mereka banyak. Tapi, gua yakin, mereka ga bakal ngapa-ngapain” kata Haris.

***

Malem itu, mereka makan bersama. Bayu dan Ino memutuskan untuk memasak Indomie 10 bungkus, dan telur 8 biji. Tidak lupa juga, mereka menyiapkan nasi…

Mereka bertujuh sudah duduk melingkar di sofa depan tv. Si bocil, alias Jusuf masih membersihkan tubuhnya. “Jusuf lama banget dah” kata Aji. “Coba cek bang” kata Ino.

“Nyuruh-nyuruh lo” kata Haris. “Kan lo temen sekamarnya” kata Ino. Bayu akhirnya beranjak ke kamarnya dan Jusuf. Setiap kamar, memang memiliki kamar mandi, dan ada satu kamar mandi tambahan di dekat dapur.

Bayu mengetuk pintu kamar mandi. Masih terdengar suara air yang mengalir. “Cil, udah selesai belum?” tanya Bayu. Bayu membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu. Dan Jusuf, tidak ada di kamar mandi.

“Wah nih bocah niat ngisengin” kata Bayu. Bayu pun keluar kamar, dan masih belum ada Jusuf disana. “Loh Jusuf mana Bang?” tanya Aji.

“Dia ga ada di kamar mandi” kata Bayu. “Ey bang.. Ga lucu sumpah” kata Felix. “Beneran. Gua pikir dia mau ngeprank gua” kata Bayu.

Mereka semua terdiam, dan tiba-tiba nafsu makan mereka menghilang. “Sumpah cil, ga lucu.. lu dimana cil?” kata Calvin. “Jusuf, dimana?” tanya Esa. “Mau mencar ga?” tanya Haris.

“Mencar aja yuk, tapi jangan sendiri” kata Calvin. “Yaudah abang-abang ke atas aja, kita cari ke belakang” kata Haris. Dan setelah itu pun mereka berpencar.

***

Haris, Aji, Felix dan Esa langsung pergi menuju halaman belakang. Halaman belakang hampir tidak ada lampu disana. Mereka hanya bermodal flashlight dari HP mereka.

“Kita saling gandengan ya. Jangan sampe kepisah sendiri” kata Haris. Mereka menyusuri halaman belakang sambil bergandengan tangan.

“Lihat, pagar halaman belakang sudah rusak. Apa Jusuf lewat sini ya?” kata Felix. Dan tepat ketika ia mengarahkan pandangannya ke depan, ia melihat Jusuf yang berjalan lurus ke dalam hutan. “Itu Jusuf!! Jusuf!!” seru Felix.

“Felix!! Tunggu!!” seru Aji. Mereka berempat pun mengikuti Jusuf yang terus masuk ke dalam hutan.

“Dia ‘dikendalikan’ sesuatu” kata Haris. “Aduh gimana dong… Ini makin masuk ke hutan loh” kata Esa. “Jusuf!! Jusuf!!” teriak Aji. Jusuf semakin berjalan masuk ke dalam hutan yang gelap, begitu juga Haris, Aji, Felix dan Esa yang berlari mengikuti Jusuf.

Sementara itu di dalam villa, Bayu, Ino dan Calvin, memeriksa barang-barang milik villa. Seperti lemari, laci dan lainnya. Berusaha menemukan secercah harapan, untuk mengembalikan Jusuf.

“Bang! Bang! Gua nemu sesuatu nih” kata Calvin. Calvin menyerahkan sepucuk kertas yang sudah menguning, dan ada tulisan di dalamnya. “Baca Cal!! Ayo buruan!! Sebelum Jusuf kenapa-kenapa” kata Ino. Calvin pun mengangguk. “Kami tidak bisa bermain dengan kalian. Kami harus kembali! Terima kasih sudah mengajak kami bermain..” kata Calvin.

Jusuf seketika berhenti berlari, ia terlihat kebingungan mengapa ia berada di dalam hutan. “Bang Bayu… Jusuf dimana ini?” tanya Jusuf ketakutan.

“Jusuf!!!” teriak Haris. Jusuf menengok dan mendapati keempat kakaknya memeluknya bersamaan.

“Kita khawatir sama kamu tau… Kita pikir, ga bakal ketemu kamu lagi” kata Esa. Mereka semua pun berpelukan di tengah hutan itu.

“Nah, sekarang, gimana caranya kita balik ke villa?” tanya Haris. “Kita asal lari ke dalam hutan aja. Sekarang bingung baliknya gimana” kata Felix. “Kalian butuh bantuan?” tanya seseorang.

“AHHH!!” teriak mereka semua. “Eh maaf. Saya pengurus villa. Rumah saya di dalam hutan sana. Kenapa anda semua di hutan malam-malam begini?” kata orang tersebut yang ternyata adalah seorang pria paruh baya. “Maaf tuan.. Tapi, kami sepertinya mengalami kejadian mistis” kata Haris.

“Ah… Pasti anak-anak itu” kata pria tua tersebut. “Villa itu tadinya adalah panti asuhan. Anak-anak yang tinggal disana sangat bahagia. Mereka memiliki janji, bahwa mereka akan kembali kesini, bahkan sampai mati. Dan walaupun mereka sudah diadopsi ke kota lain, dan akhirnya panti itu ditutup, mereka tidak lupa dengan panti ini. Ketika mereka sudah meninggal, arwah mereka kembali kesini dalam wujud anak-anak, dan mereka tinggal disana” kata pria tua itu.

“Tetapi, besok kalian kembali kan? Maka dari itu, tidak perlu takut” kata pria tersebut. “Kalau begitu, bisa tolong antarkan kami kembali ke villa, tuan?” tanya Esa. “Baik, mari ikuti saya” kata pria itu.

***

Keesokan paginya, mereka sudah siap pulang.. Mereka sudah cukup menangis terharu ketika mendapati Jusuf kembali dalam pelukan mereka. Dan akhirnya, mereka berdelapan memutuskan untuk pulang, setelah berlibur sehari.

“Kami pulang dulu tuan” kata Bayu sambil mengangguk. “Terima kasih untuk bantuan anda” kata Jusuf. “Baiklah, hati-hati dijalan ya” kata pria tua itu. Dan setelah kepergian mereka berdelapan, pintu Villa tertutup.

“Kasihan sekali mereka” kata pria tua itu pada sosok arwah perempuan di sampingnya. “Mereka tidak tau jika mereka sudah tiada” kata pria itu.

Kecelakaan terjadi di sebuah jalan tol. Sebuah mobil terlihat menabrak pembatas jalan. Kepolisian setempat menduga, bahwa kendaraan yang digunakan tidak dalam kondisi yang bagus. Pengemudi dan penumpang mobil tersebut meninggal di tempat, dan berjumlah 8 orang. Saat ini, tim SAR sedang berusaha untuk mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sekian berita yang dapat kami sampaikan pada siang hari ini

THEY ARE BABY??!!

Changbin hari ini terpaksa membawa baby Felix ke luar dorm karena ia harus membeli kebutuhannya.

Baby Felix terus menggandeng tangan Changbin dengan tangan mungilnya. “Abin yung, we go to malket?” tanya baby Felix.

“Tidak tidak. Kita pergi ke toko musik. Aku mau beli kertas partitur” kata Changbin. “What is keltas paltitul?” tanya baby Felix.

“Kamu akan tau nanti” kata Changbin. Changbin dan Felix masuk ke sebuah toko musik terkenal di Seoul.

“Woahh” seru baby Felix. “Jangan sampai hilang disini baby” kata Changbin. Felix berlarian dengan semangat dan tanpa sengaja menabrak seseorang.

“Aww... Huks huks... Abin yung...” tangis baby Felix yang jatuh terduduk. “Changbin? Ini siapa?” tanya orang yang ditabrak Felix.

Changbin terkejut dan mendapati Jihyo dan kekasihnya, Kang Daniel yang menabrak baby Felix.

“Mati aku” bisik Changbin.

¤¤¤

“Jadi, kamu bilang, Hyunjin, Jisung, Felix sama Seungmin berubah jadi bayi setelah minum minuman aneh?” tanya Kang Daniel.

“Iya hyung.. Kami juga bingung sebenarnya. Makanya kami hanya diam” kata Changbin.

Felix terlihat nyaman duduk di pangkuan Changbin sambil memakan biskuit di tangannya. Jihyo yang gemas memainkan pipi gembil baby Felix.

“Yang, culik Felix ke apartemen kamu yuk?” kata Jihyo. “Yeuu yang.. Dibolehin ga sama Changbin? Main mau culik anak orang aja” kata Kang Daniel.

“Saya ga masalah sih hehe.. Asal Felix nya mau” kata Changbin. “Felix, ikut nuna dulu yuk... Kita main ke rumah Daniel hyung” kata Jihyo.

Tanpa disangka, Felix mengangguk dan mengulurkan tangannya kepada Jihyo, meminta digendong. “Utututuu kiyowo... Bin, aku pinjem dulu ya” kata Jihyo.

Dan akhirnya, hari itu, Changbin terbebas dari Felix, walaupun cuma sehari hehe.. Lumayan bisa bikin lagu hehe..

GOING TO MARKET

Minho menuntun tangan kecil baby Han di dalam supermarket yang besar itu. Karena dorm mereka sudah kehabisan bahan makanan untuk esok hari, maka Minho harus pergi berbelanja.

Dan si kecil ini merengek ingin ikut Minho. Ia bilang ia bosan bertemu Hyunjin. Akhirnya, Minho mengajak baby Jisung berbelanja.

“Baby, ayo naik ke trolley. Nanti kamu hilang” kata Minho sambil menggendong dan memasukkan baby Jisung ke dalam trolley.

Mereka berkeliling supermarket untuk membeli banyak bahan makanan. “Yung!! Itu!! Liat ikan!!” seru baby Jisung.

Minho mendorong trolley tersebut mendekat ke aquarium berisi ikan-ikan hidup. “Yung, ini ikan apa?” tanya Jisung. “Ini ikan kakap, ini ikan salmon” kata Minho.

“Selamat datang di supermarket K! Silahkan mencoba sashimi segar ini” seru salah satu pegawai di bagian pemotongan ikan.

“Sashimi itu apa yung?” tanya Jisung. “Hm? Icung mau coba?” kata Minho. Minho mendorong trolley ke arah tempat pemotongan ikan tersebut.

“Boleh kami mencoba sashimi nya?” tanya Minho. “Silahkan ka” kata pegawai tersebut sambil menyerahkan sepiring kecil sashimi.

“Ayoo say aaaa” kata Minho. Baby Jisung membuka mulutnya dan Minho menyuapkan sashimi itu. Baby Jisung mengunyah ikan tersebut.

“Bagaimana rasanya?” tanya Minho. “Enyak.. Tapi aya jelly” kata baby Jisung. Minho terkekeh kecil. “Icung mau lagi?” tanya Minho.

Baby Jisung segera menggeleng. “Buat soonie, dongie, doli aja yung” kata Baby Jisung. Dan Minho pun tidak dapat menahan tawanya lagi.

Astagaa, Jisung sangat menggemaskan!!

SWIMMING DAY

Hari itu, mereka memutuskan untuk pergi berenang, karena jadwal mereka yang sedang kosong.

Sedari pagi, ada saja yang diributkan oleh Bang Chan, Minho, Changbin dan Jeongin. Apalagi kalau bukan soal urusan perlengkapan renang untuk keempat bayi tersebut.

“Hyung, jangan lupa ban milik Seungmin” kata Jeongin. “Oh iya, okay” kata Chan.

¤¤¤

“ICUNG NDA MAU MAIN AIL!! HWAA INO YUNGG!! ICUNG KELELEP” teriak Jisung. Jisung sedari tadi berusaha mengalungkan kakinya pada bahu lebar Minho. Berusaha agar tidak mengenai air.

“Sung, bahkan air ini hanya seperutmu” kata Minho. “NDA MAU!! HUWAAA CHANIE YUNGG!! ABIN YUNGG!! YENI!!” tangis Jisung.

“ABIN YUNG SAMA IXIE!!” teriak Felix yang saat ini sedang bermain air dengan Changbin. “Iya iya baby kita bermain bersama” kata Changbin.

“YENI YENI AYO MAIN PELOSOTAN!!” kata Baby Hyunjin. “Iya iya, ayo kita main bersama yaa” kata Jeongin sambil menuntun Hyunjin naik ke perosotan yang dekat kolam renang anak-anak.

Sementara itu, Bang Chan hanya memperhatikan keenamnya dari pondok yang jauh dari kolam. Baby Seungmin tampaknya sudah kedinginan di dalam air.

Baby Seungmin saat ini sedang memegang sepotong roti di tangannya. Ia terlihat nyaman memakan roti itu sambil bersandar di dada Chan.

“Astaga, lihat kelakukan mereka.. Kamu pasti bakal ngisengin Jisung kalo dalam kondisi normal” kata Chan sambil mengelus rambut baby Seungmin.

“wawawawa” kata baby Seungmin sambil mengemut rotinya kembali. “Iya iya, makan yang banyak baby” kata Chan.

PLAYING WITH JEONGIN

Bang Chan, Minho dan Changbin segera merebahkan diri mereka di sofa ketika keempat bayi tersebut sudah tertidur pulas di sofa dorm mereka.

“Astaga, mereka sangat aktif” kata Bang Chan. “Seungmin kan dibawah 1 tahun hyung. Pasti masih banyak diamnya” kata Changbin.

“Mana ada! Dia hampir menghapus lagu buatanku tau! Astaga!! Dan dia hampir jatuh dari meja. Aku pusing mengurusnya astaga” kata Bang Chan.

“Kalian belum memasak hyungdeul? Jeongin sebentar lagi pulang. Kasian dia pasti lelah setelah belajar” kata Changbin.

“Aku saja yang masak. Kalian jagain bayi-bayi ini” kata Bangchan sambil beranjak ke dapur.

¤¤¤

“Aku pulang” kata Jeongin. “YENI PUYANGG!!” seru baby Hyunjin sambil menubruk kaki Jeongin. Jeongin tersenyum lalu menggendong baby Hyunjin.

“Hyung menungguku?” tanya Jeongin. Baby Hyunjin mengangguk. “Mau main sama Yeni” kata baby Hyunjin. “Sudah mandi?” tanya Jeongin. Baby Hyunjin mengangguk lagi.

“Aku mandi dulu ya” kata Jeongin sambil menurunkan baby Hyunjin dari gendongan. “Hyungdeul!! Aku pulang” seru Jeongin.

“Oh, udah pulang Jeong? Mandi dulu, abis itu makan bersama” kata Chan. Jeongin tersenyum kemudian segera pergi ke kamar mandi.

¤¤¤

Jeongin menyimpan handuk di kamarnya. Ia terkejut ketika mendapati baby Hyunjin yang sudah duduk manis di kasurnya sambil menonton video kartun di hp miliknya.

“Baby, sudah lama menungguku?” tanya Jeongin. Baby Hyunjin menggeleng. “Ayo main Yeni!! Main sama Unjin, Icung, Lixie sama Minnie” kata Hyunjin.

Hyunjin segera turun dari kasur Jeongin dan menariknya keluar dari kamar. “Icung, Lixie, Minnie!! Ayo main sama Minnie” seru Hyunjin.

Baby Jisung dan Felix segera berlari mendekati Jeongin. Sedangkan baby Minnie sibuk merondang ke arah Jeongin. Jeongin segera menggendong baby Minnie dan ia pun duduk bersama tiga lainnya.

“Jadi, kita mau main apa?” tanya Jeongin. “Sembunyi-sembunyi” kata baby Jisung. “Hide and seek?” tanya baby Felix. “Itulah namanya. Ayo main!!! Icung yang hitung!!” kata baby Jisung.

Dan mereka pun bermain bersama. Walaupun Jeongin sedikit lelah, karena harus bersembunyi sambil menggendong baby Minnie, dia senang bisa membuat senyuman itu muncul di wajah keempat bayi ah bukan keempat member yang ia sayangi.

¤¤¤

Chan tersenyum melihat baby Hyunjin, Jisung, Felix yang tertidur berdampingan. Baby Seungmin yang tertidur di atas tubuh Jeongin yang tertidur pulas.

Changbin menyelimuti Jeongin dan Seungmin, sementara Minho menyelimuti ketiga bayi sisanya.

“Terima kasih Jeongin, sudah membantu kami dengan bermain bersama mereka” kata Chan.

BEHIND THE SCENE (3)

Dibalik postingan Lee Know bersama baby Hyunjin dan baby Jisung

“Yeni eodiii?? Yenii!! Unjin mau sama Yeni hiks...” Baby Hyunjin menangis setelah mengetahui bahwa Jeongin sudah berangkat ke sekolah.

“Eh aduh ini gimana?? Hyungg...” panggil LeeKnow kepada Manager Park. “Jeongin nya sekolah baby. Nanti sore, Jeongin pulang. Hyunjin masih bisa main bareng Jeongin kan?” kata Manager Park.

Baby Hyunjin mengangguk. “Nah, sekarang Hyunjin mainnya sama Minho hyung dulu ya” kata Manager Park. Hyunjin tersenyum kemudian ia kembali bermain bersama Felix dan Jisung di ruang tengah.

¤¤¤

Minho bersiap untuk pergi. Ia menyampirkan tas nya kemudian menggunakan sepatunya. “Hyung mau kemana?” tanya Jisung.

Astaga, dia lupa kalau ada dua bayi di hadapannya kini. “Hyung mau pergi olahraga. Ada yang mau ikut?” kata Lee Know. “KITA IKUT!!” seru baby Hyunjin dan Jisung bersamaan.

“Kalau begitu, ganti pakaian kalian, dan gunakan sepatu. Hyung tunggu disini” kata Lee Know sambil tersenyum.

“YUNG!! GANTI BAJU!! MAU IKUT INO HYUNG” seru baby Jisung dan Hyunjin bersamaan sambil menarik manager mereka.

¤¤¤

Sesampainya di gym, tidak ada orang selain mereka di dalam gym tersebut. Baguslah, Leeknow bisa memastikan kedua bocah itu sendiri.

“Hyung akan berlatih sebentar. Nanti setelah itu kita ke supermarket ya” kata Leeknow.

Sepeninggalan Leeknow, kedua bayi itu mulai melakukan gibah dengan bahasa bayi mereka.

“Unjin, Ino yung kelen ya” kata baby Jisung. “Iya, Ino yung kelen. Tapi menurut Unjin, semuanya juga kelen” kata baby Hyunjin.

“Icung lapel ga? Kita mamam biskuit yuk” kata baby Hyunjin. Baby Hyunjin mengambil biskuit dari tas milik Leeknow dan memakannya bersama baby Jisung.

“Hayoo makan apa” tanya Leeknow yang tiba-tiba menghampiri mereka. “WAAA ADA HANTU” seru baby Jisung. “Ga ada hantu seganteng Hyung” kata Leeknow.

“Nah, karena kalian jadi anak baik, kita pergi ke supermarket sekarang?” tanya Leeknow. Kedua bayi itu mengangguk. “YUNG!! ICUNG MAU SUSU COKLAT!!” seru baby Jisung. “YUNG!! UNJIN MAU MOBIL MOBILAN” kata baby Hyunjin.

“Astaga menggemaskan” kata Leeknow. Biarlah, hari ini uangnya banyak keluar untuk dua bayi ini.