CHAPTER 14
THE BATTLE
Hyunjin mempersiapkan dirinya. Pertempuran akan terjadi sebentar lagi. “Haish Hyunjin.. Tenanglah. Kamu bakalan menang hari ini” kata Hyunjin.
“Haechan udah bangun belum ya? Semoga udah. Tanpa dia kan rencananya gagal” kata Hyunjin.
Hyunjin menghubungi Haechan, tetapi tidak ada yang mengangkat. “Mungkin Haechan udah di jalan” kata Hyunjin. Akhirnya, Hyunjin pergi ke luar rumah, ke tempat dimana ia dan Haechan sudah janjian untuk bertemu.
¤¤¤
Hyunjin sudah sampai di taman kampus. Namun, ia tidak melihat ada tanda-tanda Haechan disana. “Duh elah, si buntel kemana lagi” kata Hyunjin.
BRAKK!!
Hyunjin terkejut, kemudian ia menolehkan kepalanya. Ia melihat, ada sebuah motor berwarna merah yang sangat familiar. “Haechan!!” teriak Hyunjin.
Hyunjin mendekati pengendara motor tersebut. Tetapi ketika, ia mendekat, ia tidak sengaja menabrak bahu seseorang dengan hoodie merah dan masker merah.
“Maaf” kata Hyunjin. Orang itu hanya mendelik dan kemudian pergi. Hyunjin tersenyum. Ia kemudian mendirikan motor tersebut, dan ternyata motor itu dikendarai oleh sebuah robot.
“Haechan, kejar pembunuh itu” kata Hyunjin pada Haechan di ujung sana.
¤¤¤
Haechan memukul wajah orang berhoodie merah dan masker merah tersebut. “Ini untuk temanku” kata Haechan.
Haechan menendang perutnya lagi. “Ini untuk temannya Hyunjin” kata Haechan. Lalu Haechan menyelengkat kaki orang tersebut. “Dan ini untuk Sunwoo” kata Haechan.
Orang tersebut tersungkur di bawah. “Tidakkah dirimu merasa bersalah, Son Eric?” tanya Haechan. Orang itu akhirnya melepaskan maskernya. Dan itu adalah Eric.
“Haechan!! Bagaimana?” kata Hyunjin setengah berlari. Hyunjin datang bersama polisi. Dan ada hal lain yang membuat Haechan terkejut.
Jaemin dan Seungmin ada disana bersama Hyunjin. Haechan rasanya mau nenangis melihat Jaemin yang ternyata masih sehat itu.
Polisi segera meringkus Eric dengan memborgolnya. “Bagaimana kalian masih bisa hidup? Aku sudah memastikan kalian mati!!” teriak Eric.
Jaemin dan Seungmin tersenyum. “Semua ini karena Jaemin dan Hyunjin. Karena Jaemin tidak sengaja mencoret angka 8, dan menemukan huruf E. Bodoh sekali” kata Jaemin.
“Yang kamu tusuk adalah kantung darah. Jaemin kebetulan menyimpan kantung darah karena ia yang memang membutuhkan darah dan Hyunjin yang juga menyiapkannya” kata Seungmin.
“Son Eric, anda ditahan karena kasus pembunuhan terencana. Anda berhak untuk menyampaikan pendapat dan mendapatkan pengacara” kata polisi tersebut.
¤¤¤
“Akhirnya... Kita berhasil mengungkap pelakunya” kata Hyunjin. “Dan gua ga nyangka kalo ternyata kalian masih ada” kata Haechan.
“Mellow lu Chan” kata Jaemin. “Bacot. Gua khawatir tau” kata Haechan. “Intinya gue seneng bisa berkumpul lagi sama kalian” kata Hyunjin.
Tiba-tiba, pihak kepolisian menghubungi Hyunjin. Hyunjin merubah raut wajahnya. “Baik pak. Kami akan segera kesana” kata Hyunjin.
“Eric bunuh diri, dan ia meninggalkan surat untuk kita” kata Hyunjin.