EPILOG

SURAT DARI ERIC

Namaku Son Eric. Aku anak bungsu dari 2 bersaudara. Orang tuaku adalah orang yang sangat egois. Kakakku, dibunuh oleh ayahku sendiri, hanya karena guci mahalnya pecah.

Sejak itu, hidupku tidak ada rasa aman. Aku takut dengan orang tuaku. Aku hanya mengikuti apa kata orang tuaku. Hidupku penuh ketakutan.

Maka dari itu, ketika aku melihat bagaimana kehidupan kalian dengan orang tua kalian, aku iri. Aku kesal karena tidak bisa merasakan itu semua.

Sejak aku membunuh Jeno, aku dihantui rasa bersalah. Setiap aku membunuh, aku merasa bersalah. Maka dari itu, aku senang kalian berhasil menyelamatkanku.

Terima kasih tidak pernah mencurigai aku. Aku harus pergi untuk menebus hidupku.

Tertanda,

Son Eric