DAY 1

Pagi itu, Jeongin bangun paling pagi karena dirinya harus pergi ke sekolah. Semalam, ia tidur bersama baby Jisung dan manager Park. Ia menyiapkan sarapan seadanya untuk ia bawa selama perjalanan.

“Yeni... Unjin lapal” Jeongin terkejut mendapati tangan baby Hyunjin pada celananya. “Baby lapar? Mau susu?” tanya Jeongin. Baby Hyunjin mengangguk.

Jeongin menatap 3 kaleng susu dengan merek sama tersebut. Ketiganya milik baby Hyunjin, Han dan Felix. Susu milik baby Seungmin ada di kamar Lee Know, Chan, Hyunjin dan Seungmin.

Jeongin mengambil botol susu pada tempat steril. Semalam, manager Park mengajari mereka semua bagaimana mengurus bayi.

Setelah susu itu jadi, Jeongin berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan baby Hyunjin. Ia pun memberikan botol berisi susu tersebut pada Hyunjin. “Ayo, Yeni antarkan pada Minho hyung lagi” kata Jeongin.

Jeongin menaikkan baby Hyunjin ke atas kasur Minho. Ia terkikik juga melihat baby Seungmin yang ditidurkan di atas dada bidang milik pemuda Australia itu. “Aku pergi hyungdeul, babydeul. Kita bermain nanti” kata Jeongin.

¤¤¤

Baby Felix terbangun ketika ia merasakan bahwa ia telah buang air besar pada popoknya. “Yung... Bin hyung... Angunn” kata baby Felix sambil menepuk-nepuk pipi Changbin.

Changbin segera membuka matanya, namun ia terkejut dengan aroma yang tidak sedap dari baby Felix. “Lix, kamu pup?” tanya Changbin. Baby Felix mengangguk kecil.

Changbin kemudian menggendong baby Felix dan pergi ke kamar Jeongin, membangunkan manager Park. Dan ternyata Manager Park, berada di ruang makan, sedang membuatkan susu untuk baby Jisung.

“Hyung, bisa bantu aku untuk membersihkan Felix? Felix pup dan aku bingung” kata Changbin. Manager Park menyerahkan botol susu Jisung pada Changbin dan mengambil alih Felix. “Tolong buatkan susu untuk Jisung” kata Manager Park.

Changbin dengan cepat membuat susu untuk baby Jisung. Bayi itu pasti sudah lapar, dan ia rasanya tidak tega membiarkan adiknya itu menangis kelaparan.

Ketika susunya jadi, Changbin membawanya ke kamar Jeongin dan Jisung. Disana, sudah ada baby Jisung yang sudah wangi. 'Ada faedahnya juga dia jadi bayi. Rajin mandi eh dimandiin' kata Changbin dalam hati.

“Jisung, ini susunya” kata Changbin. Jisung yang sedang menonton video di hpnya pun mendongak. “Abin yung!! Lixie mana?” tanya Jisung.

Changbin tersenyum lalu mendekatkan dot itu pada bibir baby Jisung. “Felix nya lagi mandi” kata Changbin. “Minnie imana?” tanya Jisung.

“Seungmin? Ayo kita ke kamarnya” kata Changbin. Jisung turun dari kasurnya dan menggandeng tangan Changbin.

¤¤¤

“Astaga hyung!! Bukan begitu menggendong bayi astaga!! Nanti kalo Seungmin jatuh bagaimana?” kata Minho.

Baiklah, Minho barus saja terbangun, dan terkejut melihat baby Seungmin yang digendong oleh Chan. Bukan digendong lebih tepatnya, hanya diletakkan di bahu, sedangkan pria australia itu sibuk membuat susu untuk bayi itu.

“Iya iya bawel. Maafkan aku. Lihat, Hyunjin terbangun karena teriakanmu” kata Bang Chan. Minho menengok ke arah kasurnya, dan mendapati Hyunjin yang sedang mengusak wajahnya.

“Minnie” panggil baby Hyunjin. Minho tersenyum lalu menggendong Hyunjin dan mengarahkannya kepada Seungmin yang sedang meminum susunya.

“Minnie inum susu?” tanya baby Hyunjin. “Iya, karena kan Minnie masih kecil, jadi makannya cuma susu” kata Minho. Baby Hyunjin menatap bayi kecil tersebut.

Hyunjin pun mengelus kepalanya dan baby Seungmin yang tersenyum. “Unjin sayang Minnie hehehe” kata Hyunjin.

Astaga, Bang Chan dan Minho rasanya seperti diabetes melihat kegemasan ini