Vampire Family 5

Jake berjalan pulang terlebih dahulu. Heeseung dan Sunghoon ada pembekalan sebagai siswa baru. Sunoo ada latihan, Niki bermain dengan temannya, lalu Jay dengan kurang ajarnya berkata bahwa dia akan menunggu Jungwon sampai pulang sekolah.

“Nasib banget emang. Punya pacar berasa jomblo” kata Jake. Jake berjalan perlahan menuju hutan supaya tidak menimbulkan kecurigaan dan sesampainya di hutan, baru dia akan berlari dengan kemampuan vampirenya. Baru dia masuk ke hutan, tiba-tiba ada orang yang mendorongnya sampai menabrak pohon.

“Well, apa yang dilakukan adik dari The Next of Throne sendirian? Ku pikir harusnya kamu pergi bersama yang lain” kata vampire itu. “Sial, ini sakit. Kau siapa?!” Seru Jake. “Tidak perlu tau namaku” kata vampire itu. Jake yang kesal pun segera menggigit tangan vampire yang menahannya. Ketika vampire itu kesakitan, Jake menarik pakaiannya dan membenturkannya ke tanah. Jake berniat untuk memenggal kepala vampire itu, sebelum Heeseung menahannya.

“Tidak. Kita bawa dia kepada uncle Chan” kata Heeseung. Ternyata Heeseung datang bersama Sunghoon. “Aku bawa borgol perak. Itu bisa menahan pergerakannya. Apalagi sebelumnya kamu menggigit tangannya” kata Sunghoon. “Bawa dia ke daddy. Jay belum tau kan?” Tanya Jake. “Belum. Ayo kita pulang secepatnya sebelum Jay kesini” kata Heeseung.

Ketiganya pun pulang sambil membawa tawanan tersebut. “Tuan muda Jaeyoon? Siapa yang anda bawa?” Tanya seorang penjaga kawasan. “Bawa orang ini ke hadapan daddyku. Dia berusaha menyerangku” kata Jake. “APA?! Hey, informasikan pada Prince Chan bahwa ada yang menyerang tuan muda Jaeyoon dan ia membawa pelakunya” kata penjaga tersebut.

Sunghoon memandang Heeseung yang hanya diam sepenuhnya. “Hee? Kenapa?” Tanya Sunghoon. “Oh engga. Hanya, familiar dengan kain di lengannya” kata Heeseung. “Pernah melihatnya di suatu tempat mungkin?” Kata Sunghoon. “Sepertinya” kata Heeseung.

Chan yang mendengar anak bungsunya hampir menjadi korban, langsung melakukan sidang darurat terhadap tawanan tersebut. “Siapa kau dan kenapa kau menyerang anakku?” Tanya Chan pada orang yang didudukan pada kursi di hadapannya. “Target saya bukanlah anak bungsu anda, Prince Chan” kata vampire itu. “Lalu siapa targetmu?” Tanya Jake. “Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah kerajaan kecil, dekat dengan sungai yang membatasi hutan besar dan kawasan elit manusia. Saya adalah orang yang menyerang kerajaan itu. Tugas kami adalah memusnahkan kerajaan itu dan keturunannya” kata vampire tersebut.

“Lalu?” Tanya Chan. “Ternyata tanpa disangka, orang kepercayaan Raja saat itu, berhasil membawa sang pangeran tunggal kabur. Mereka memutuskan untuk mengganti nama keluarga sang pangeran, tanpa mereka tau, bahwa seorang pangeran vampire akan selalu mencolok” kata vampire itu. Chan mengerutkan dahinya. Seingatnya, pangeran vampire hanya ada ia, kemudian Jay dan Jake yang mewarisi kerajaan ini.

“Jika anda pintar, harusnya anda paham kenapa saya mengejar anak anda, Prince Chan” kata vampire itu. “Yak!! Kau berani mengejek Prince Chan?!” Seru tetua Bang. Chan mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan raut wajah Heeseung yang ketakutan. “Heeseung” kata Chan. “Ding dong! Benar sekali” kata vampire itu. “Apa?!” Seru Jake. Heeseung berjalan mundur sampai ia menabrak tiang ruangan. “Tidak. Orangtuaku ada disini. Hwang Hyunjin dan Yang Jeongin” kata Heeseung dengan gemetar.

“Bodoh, untuk apa aku mengejar anak pangeran lain, jika misiku belum selesai?” Kata Vampire itu. Heeseung yang gemetar pun semakin ketakutan. Apa-apaan semua ini?

“Heeseung!!!”

Semua yang ada dalam ruangan pun menengok, mereka mendapati Jeongin yang datang ke ruang sidang. “Uncle Jeongin” kata Sunghoon. Jeongin menghampiri Heeseung dan membawanya ke dalam pelukan. “Dad.. katakan kalau itu semua bohong.. katakan kalau yang dia bilang itu bohong” kata Heeseung. Jeongin yang melihat Heeseung memandangnya dengan tangisan membuat hatinya sangat sakit. Ingatannya kembali pada kisah kelam puluhan tahun lalu, dimana ia dan Hyunjin membawa kabur Heeseung, sang Pangeran Tunggal dari kerajaan mereka terdahulu.

“Heeseung, you always be my son, no matter what” kata Jeongin. Jeongin mengelus rambut Heeseung sebelum melanjutkan ucapannya. “But, he's right. You are The Prince. You are my Prince” kata Jeongin. Heeseung pun terkejut dan air matanya semakin mengalir keluar. “Then, why I don't know?” Lirih Heeseung. “Aku menyegel ingatanmu beserta kekuatan leluhurmu. Karena aku tau, suatu hari, nyawamu akan terancam. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri” kata Jeongin.

“Tapi kamu lupa, bahwa seorang Pangeran tetaplah seorang Pangeran” kata vampire itu. “Masukan dia ke penjara perak. Aku akan memutuskan hukumannya nanti” kata Chan. “What? Hey Prince Chan, aku membantumu dari kemungkinan terjadinya kudeta!!” Seru vampire itu. “Heeseung adalah wargaku, dan sudah sepatutnya aku membelanya” kata Chan. “Dia seorang Pangeran!” Seru vampire itu. “Lalu? Itu tidak mengubah keadaan bahwa dia adalah anak yang dibesarkan oleh Jeongin. Jadi secara de jure, dia adalah anaknya Jeongin” kata Chan.

“Masukin dia” kata Chan. “Baik!!” Seru para penjaga dan segera menyeret vampire pengacau itu ke penjara khusus. “Heeseung” kata Jake sambil memegang pipinya. Heeseung menarik pelan tangan Jake dan membawa ke dalam pelukan. “Yuk kita pulang. Aku peluk” kata Jake. Heeseung pun berdiri dan mengikuti Jake pulang. “Jeongin, aku butuh cerita lengkap darimu dan Sunghoon, aku mau kamu disini sebagai wakil dari Jay, Jungwon dan Jake” kata Chan.

Jeongin menghela nafasnya dengan berat. “Vampire itu benar. Aku dan Hyunjin adalah orang kepercayaan ayah Heeseung saat itu. Aku bekerja sebagai asisten ibunya, dan itu menjadikan aku dekat dengan Heeseung. Satu hari, ibunya Heeseung berpesan padaku untuk membawa Heeseung keluar dari kota bersama Hyunjin. Kami bingung tentu saja, tapi aku tetap melakukannya. Dan ketika kami sudah keluar kota, terjadi pembantaian besar-besaran di kota. Dan itu dilakukan oleh pemilik pita bergambar matahari itu” kata Jeongin.

“Jadi Heeseung seorang pangeran juga? Singkatnya seperti itu?” Kata Sunghoon. “Iya” kata Jeongin. “Apakah ada cara untuk membuka segel Heeseung? Aku kasian padanya” kata Sunghoon. “Aku hanya tau menyegel kekuatannya. Itu juga karena aku diajarkan oleh Ratu” kata Jeongin. “Aku akan mencari caranya” kata Chan. “Anda tidak takut kalau Heeseung akan melakukan kudeta, Prince?” Tanya Tetua dengan hati-hati.

“Tidak. Aku percaya pada Heeseung, dan aku harap kalian akan mempercayainya juga” kata Chan.


Jake menepuk-nepuk punggung Heeseung untuk menenangkan kekasihnya itu. “Aku tidak menyangka Jake. Mereka berani menemuimu bahkan setelah menghabiskan nyawa orangtua dan seluruh wargaku” kata Heeseung. “It's okay, saat itu kamu masih kecil, jadi belum tau dan belum bisa menyelamatkan mereka. Dan aku baik-baik aja Heeseung” kata Jake.

“Satu hal yang ku khawatirkan, Jake, kalo ini hanyalah awal dari sebuah perang” kata Heeseung. “Aku juga berpikir seperti itu. Maka, dari itu, aku mau menghabisi vampire itu dulu. Setidaknya, tidak banyak informasi yang bisa dia sampaikan” kata Jake. “Aku akan menghabisinya. Dia sudah berani menyentuhmu, akan ku buat dia menyesal” kata Heeseung.

“Well, tidak perlu sih” kata Sunghoon yang tiba-tiba masuk ke kamar Jake. “Sunghoon? Kok tau kamarku disini?” Tanya Jake. “Ngikutin suara kalian. By the way..” kata Sunghoon sambil menunjukan tangannya yang hitam, seperti bekas memegang abu. “Sunghoon, kamu??” Tanya Jake memastikan.

“Aku yang memenggalnya sendiri. Di penjara perak, sehingga dia tau rasa sakit yang ditimbulkan olehnya kepada Heeseung dan kamu” kata Sunghoon. “Sunghoon, terima kasih” kata Heeseung. “Kedua orangtuaku hidup untuk melayani para keluarga bangsawan, begitu pula aku. Aku akan melindungi kalian semampuku” kata Sunghoon.

“No. Aku bukan pangeran, Sunghoon. Jay dan Jake yang adalah pangeran dan itu tidak akan mengubah apapun” tegas Heeseung. “Baiklah. Anggap aja, tanda pertemanan dan perkenalan dariku” kata Sunghoon sambil mengepalkan tangannya di hadapan Heeseung. “Oke, salam kenal, fighter Lee Sunghoon” kata Jay sambil membalas fist bump Sunghoon.

Sedangkan itu, Chan melihat sisa api yang terbakar di dalam penjara perak. Chan mendapatkan laporan bahwa ada api yang membunuh si vampire tersebut dan tidak menyangka bahwa Sunghoon lah yang mengambil inisiatif tersebut. “Jay, pasukan seperti apa yang sedang kamu siapkan?” Kata Chan dalam hati.


Ketika hari menjelang sore, Jay pulang ke rumah bersama dengan Jungwon, Sunoo dan Niki. “Apa yang terjadi?” Tanya Jungwon sambil menghentikan langkahnya. “Kenapa? Kenapa?” Tanya Jay. “Vampire itu. Ada di dekat sini” kata Jungwon dengan wajah yang panik. “Sial!! Apa yang sebenarnya dia cari??” Kata Jay. Keempatnya pun segera berlari menuju tempat pertemuan. Tempat pertemuan adalah sebuah bangunan khusus yang menjadi tempat para pangeran bekerja, melakukan sidang dan terdapat penjara di bawah tanah.

“Dad? Apakah kalian baik-baik saja?” Tanya Jay begitu dia masuk ke dalam ruang kerja Chan. “Uncle Chan, ada vampire asing disini. Apakah uncle tidak merasakannya?” Tanya Jungwon. “Lebih baik kalian lihat ke penjara perak” kata Chan dengan cepat. Jay mengerutkan dahinya, tapi ia segera melangkahkan kakinya ke bawah tanah. “Jongseong, itu orangnya. Ini adalah kekuatannya” kata Jungwon. “Tapi dia terbakar” kata Niki. “Hah?” Seru Jay.

Jay melihat ke dalam penjara perak tersebut, dan ada satu vampire yang sedang dibakar dalam keadaan hidup. “Makanya aku masih bisa ngerasain keberadaannya. Dia masih hidup” kata Sunoo. “But, it's weird. Siapa yang menangkapnya dan siapa yang membakarnya seperti ini?” Tanya Niki. “I think you should ask to your brother” kata Chan. “Where's he?” Tanya Jay. “Di rumah” kata Chan. “Oke, kita pergi dulu dad” kata Jay. “Jay, I want to discuss something with you tonight” kata Chan. “No problem. See you at night” kata Jay.

Keempatnya pun segera berlari menuju rumah Jay dan menemukan bahwa Jake, Heeseung dan Sunghoon ada di kamar Jake. “Well, it's weird” kata Jay. “Kenapa?” Tanya Niki. “Jake, tidak pernah mau orang lain masuk ke kamarnya. Melihat ada Sunghoon disana, pasti ada hal yang terjadi” jelas Sunoo. “Jaeyoon” kata Jay sambil membuka pintu kamar Jake. “Oh halo twinnie” seru Jake. Jake saat ini sedang duduk di kasur bersama Heeseung, sedangkan Sunghoon duduk di kursi belajarnya.

“What happen?” Tanya Jay. “Vampire tadi menyerangku. Dan ku tebak itu adalah vampire yang mengawasi sekolah kita” kata Jake. “APA?! Lalu kamu bagaimana?” Seru Jay. Jay jadi merasa bersalah tidak menemani adik kembarnya itu kembali ke rumah. “It's okay, Heeseung dan Sunghoon sampai tepat waktu” kata Jake. Jay pun menghela nafasnya lega. “Lalu, kenapa dia menyerangmu?” Tanya Niki. “Target dia bukan aku, tapi Heeseung” kata Jake.

“KAKAK GAPAPA??!!” seru Niki. “I'm okay” kata Heeseung sambil mengusak rambut Niki. “Kenapa target mereka Heeseung?” Tanya Jungwon. “Karena ternyata Heeseung adalah seorang Pangeran vampire yang kerajaannya dibantai puluhan tahun lalu” kata Sunghoon. “WHAT?!” seru Jay. Kepalanya mendadak pusing mendapatkan banyak informasi dalam satu momen. “Uncle Hyunjin dan uncle Jeongin bukanlah orangtua kandungnya. Mereka adalah orang kepercayaan orangtua Heeseung, yang adalah pangeran dan putri saat itu. Kemudian, mereka meminta uncle Hyunjin dan uncle Jeongin untuk kabur membawa Heeseung dan ketika mereka keluar dari kota, pembantaian itu terjadi” kata Sunghoon.

“Biar ku tebak, vampire tadi adalah salah satu pelaku pembantaian dan mereka baru tau kalau Heeseung masih hidup?” Tanya Jungwon. “Betul sekali” kata Sunghoon. “Astaga seperti dalam drama aja” kata Sunoo. “Tapi itu tidak mengubah apa-apa. Aku bukan pangeran, aku hanyalah kakak dari Niki, dan aku tetap anak dari seorang Hwang Hyunjin dan Yang Jeongin” tegas Heeseung. “Uncle Chan berpikir untuk membuka segelmu” kata Sunghoon.

“Tidak. Sampaikan itu pada uncle Chan. Aku tidak mau segel itu terbuka. Biarkan kekuatan itu tetap tersegel dalamku” kata Heeseung dengan tegas. “Oke, aku akan sampaikan pada daddy seperti itu” kata Jay. “Dan Jay, ku rasa itu adalah awal dari perang. Maksudku, mereka sudah tau ada Heeseung disini dan aku sudah terikat dengannya. Aku rasa, kita harus semakin sering berlatih” kata Jake.

“Oke, habis ini, kita akan latihan ya sekalian berburu dan memantau keadaan sekitar” kata Jay. “Siap!” Seru yang lainnya.


Setelah matahari terbenam, Jay langsung membagi kelompok untuk berburu, sekaligus berlatih dan memantau keadaan sekitar. “Aku dan Jake. Heeseung dengan Jungwon. Sisanya bertiga” kata Jay. “Kenapa harus sama Sunghoon sihh?” Tanya Sunoo. “Emang kamu pikir aku mau sama kamu?” Tanya Sunghoon. “Aku mau kalian saling mengenal satu sama lain” kata Jay. “Hhh yasudah” kata Sunoo.

“Ayo berpencar ya. Hati-hati, dan kalau ada sesuatu, hubungi aku secepatnya” kata Jay. Jay dan Jake melesat pergi dengan cepat, begitu pula dengan Heeseung dan Jungwon. Tersisa ketiga orang yang bahkan baru beberapa hari mengenal satu sama lain. “Kita jalan pelan-pelan dulu aja” kata Sunghoon. “Oke kak!!” Seru Niki. Ketiganya pun berjalan perlahan di dalam hutan.

“Hutan ini juga termasuk kawasannya uncle Chan ya ka Sunoo?” Tanya Niki. “Iya. Sebenernya, kawasan kerajaan uncle Chan tuh luas, tapi emang kitanya aja yang seneng hidup berkerumun, jadi kita tinggal di satu wilayah aja dan itu dekat dengan rumah uncle Chan” jelas Sunoo. “Sepertinya ayahmu sudah mengikuti uncle Chan dari lama ya” kata Sunghoon. “Sepanjang hidupnya. Keluargaku turun-temurun memang menjadi tangan kanan keluarga kerajaan. Maka dari itu, daddy Changbin menjadi asisten sekaligus kepala pasukan” kata Sunoo.

“So, that's why kakak dan kak Jungwon juga tinggal dekat dengan kak Jay dan kak Jake?” Tanya Niki. “Betul. Bisa dikatakan aku dan Jungwon itu asistennya Jay dan Jake. Dan there's a fun fact. We older than the twins” kata Sunoo. “Hah???” Tanya Sunghoon dan Niki dengan bingung. “Wait, kamu umur berapa?” Tanya Sunghoon. “80 tahun” kata Sunoo dengan cepat. “Aku 78 tahun ini. Kak Heeseung 82” kata Niki. “Aku 81 tahun ini” kata Sunghoon. “Jay dan Jake baru berusia 21 tahun” kata Sunoo.

“What??? Tapi mereka anak vampire kan?” Tanya Sunghoon. “Half. Mereka sudah sampai di usia dewasa, yang berarti secara fisik, mereka tidak akan berubah lagi” kata Sunoo. “Tapi, kenapa mereka semuda itu?” Tanya Sunghoon. “Kamu tau kan uncle Seungmin itu manusia kan?” Tanya Sunoo. “Taulah. Cuma dia yang jantungnya masih berdetak” kata Sunghoon.

“Uncle Seungmin saat ini umurnya 41 tahun, dan ketika dia lahir, terjadi guntur yang sangat dahsyat. Perubahan cuaca yang ekstrem, sampai aku dan Jungwon tidak bisa berburu. Kemudian tetua Bang menghampiri kami dan berkata bahwa tugas uncle Felix dimulai.

Kami tidak paham saat itu dan tiba-tiba daddy pergi dari rumah. Aku pikir ada yang salah antara kedua orangtua kami, tapi daddy Changbin mengatakan, nanti kami akan paham sendiri. Dan 20 tahun kemudian, daddy Felix kembali, tapi kali ini bersama uncle Seungmin. Aku dan Jungwon disuruh bersembunyi terlebih dahulu. Dan disitu kami paham, bahwa daddy Felix adalah penjaga untuk uncle Seungmin yang ditugaskan langsung oleh uncle Chan, sebagai matenya uncle Seungmin.

Tidak berapa lama kemudian, uncle Seungmin pun mengandung, dan persalinannya cukup parah, mengingat ia mengandung bayi kembar penerus kerajaan ini. Dan ketika Jay dan Jake lahir, daddy baru menjelaskan bahwa keluarga Seo secara turun-menurun adalah penjaga keluarga kerajaan. Kami pun secara otomatis menjadi penjaga Jay dan Jake saat mereka kecil. Ketika Jay dan Jake mulai bisa berbicara dan mengenali orang, kami mengawasi mereka dari jauh dan mulai dekat kembali saat mereka berusia 12 tahun” jelas Sunoo panjang lebar.

“Jadi, mereka tidak tau kalau kalian sudah hidup lebih lama ketimbang mereka?” Tanya Niki. “Singkatnya begitu. Tapi aku rasa, kalaupun mereka tau, mereka tidak begitu mempermasalahkannya” kata Sunoo. “Ngomong-ngomong, tugasku sebagai penjaga Jake sudah selesai. Karena Jake sudah terikat dengan matenya” kata Sunoo lagi.

“Oh? Tapi kamu masih ngikutin kemanapun dia pergi” kata Sunghoon. “Sesimple, aku terbiasa dengan Jake. Aku yang ngurusin Jake dari dia lahir sampai sekarang, jadi aku terbiasa pergi bersamanya. Kadang Jungwon yang pergi bareng Jake dan aku sama Jay. Ganti-gantian aja” kata Sunoo.

“Wah.. tugasmu cukup berat juga ya” kata Niki. “It's okay. Aku sudah terbiasa dengan pekerjaan ini. Suatu saat pun ketika aku bertemu mateku dan aku punya anak, anakku akan secara otomatis menjadi pelindung anaknya Jake dan Heeseung” kata Sunoo. Tiba-tiba, angin pun berhembus dengan cepat ketika Sunoo mengatakan seperti itu.

“Apa yang terjadi?” Tanya Niki. “Apapun itu, kita harus siap” kata Sunoo. Dan tiba-tiba, ada seseorang yang menabrak Sunoo. “Aduh” kata Sunoo. Sunoo melihat orang yang menabraknya dan menemukan Jungwon. “Jungwon?” Panggil Sunoo. “Panggil Jake. Segel Heeseung terbuka dan aku tidak bisa mengendalikannya” kata Jungwon.