Vampire Family 3
“Hai Niki!!”
Niki yang sedang memainkan batu-batuan di hadapannya mendongak ketika mendengar ada orang yang menyapanya. “Tuan Muda Jaeyoon” sapa Niki. “Panggil Jake aja. Kamu lagi apa?” Tanya Jake. “Oh? Ini lagi latihan” kata Niki. Jake memperhatikan ada bayangan hitam yang menyelimuti batu-batu itu dan kemudian, batu tersebut pun pecah.
“Wahh” seru Jake. “Keren kan?” Tanya Niki. “Keren!!” Kata Jake. “Oh ya, Jake, maafkan kakakku ya yang kemarin menakutimu” kata Niki. Jake jadi teringat kejadian kemarin ketika ia dan Heeseung pertama kali bertemu. “Tidak apa-apa Niki. Aku hanya terkejut” kata Jake. “Ka Heeseung kuat kok!! Dia gesit dan kemaren ngalahin banyak werewolf” kata Niki. “Well, aku juga bisa. Dan kamu juga harus bisa karena itu pelajaran dasar, vampire kecil” kata Jake sambil mengusak kepala Niki.
Heeseung memperhatikan keduanya dari jauh sambil tersenyum kecil. Rasanya begitu hangat melihat adik kecilnya yang bisa akrab dengan Jake. “Kakak!!” Seru Niki. Ah, Niki sadar kalau dia ada di dekat mereka :') Mau tidak mau, Heeseung harus menghampiri mereka. “Halo Tuan Muda Jaeyoon” sapa Heeseung. “Halo Heeseung” kata Jake. “Aku pergi dulu ya. Dadahh!!” Seru Niki sambil melesat pergi.
“Maaf atas sikapku kemarin” kata Heeseung. “Tidak apa-apa. Aku juga kaget kemaren” kata Jake. “Tuan Muda Jaeyoon, aku tau Jay tidak memperbolehkan aku mendekatimu dulu, tapi izinkan aku menjadi pelindungmu. Bisa kah kamu memanggilku ketika ada dalam bahaya?” Kata Heeseung dengan penuh harap. Jake tau maksud Heeseung baik dan ia akan mencoba peruntungan dengannya.
“Kemarikan tanganmu” kata Jake. Heeseung mengulurkan tangannya dan Jake menutup telapak tangan Heeseung dengan tangannya sendiri. Kemudian ketika Jake melepasnya, ada muncul sebuah api di tangan Heeseung. Heeseung terkejut tentu saja, kelemahan vampire adalah api dan matenya memiliki kekuatan api?
“Kamu tau kelemahan kita kan? Dan api menjadikan aku kuat. Tapi aku terima tawaranmu, Heeseung” kata Jake sambil tersenyum. “Terima kasih Tuan Muda Jaeyoon” seru Heeseung. “Jake. Panggil aku Jake” kata Jake.
Deg!
Jay memegang dada sebelah kirinya. Dia adalah vampire, harusnya jantungnya tidak berdetak lagi. Kenapa kali ini ia merasakan detakan yang begitu cepat dan menyakitkan? “Akh” seru Jay sambil berlutut. “Jay!!!” Seru Sunghoon sambil mendekati Jay.
Jay merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang hendak keluar. Apa yang terjadi? “Sunghoon, pergi dariku” kata Jay. “Gak. Kenapa Jay?” Tanya Sunghoon. Jay tidak bisa menjawabnya dan ia malah berteriak kesakitan, membuat Jake, Heeseung, Niki, Changbin dan Chan menghampiri mereka. “JAY!!” seru Jake sambil mendekati Jay. “Jake!! Jangan dekat-dekat!!” Seru Jay.
“Kenapa? Kamu kenapa?” Tanya Jake. “ARGHHH!!!” seru Jay. Tiba-tiba keluar gelombang putih yang kuat dari tubuh Jay dan mendorong Sunghoon dan Jake yang berada di sekitarnya. “JAKE!!” seru Heeseung yang berlari untuk mendapatkan Jake kembali. Tepat sebelum Jake mendarat, Heeseung mendapatkan Jake, walaupun ia harus terseret dan menabrak batu.
“Heeseung!! Kamu gapapa?” Tanya Jake dengan panik. “Gapapa. Jake!! Matamu berubah” kata Heeseung. Jake tiba-tiba merasakan kepalanya sangat sakit. “Siall” kata Jake. “Jake!! Kamu kenapa?” Tanya Heeseung. “Jay!! Segel kekuatannya terbuka. Segel kekuatan pewarisnya terbuka” kata Jake. “Aku akan lihat” kata Heeseung. “Kita tidak bisa menghampirinya. Aku sudah berusaha bertelepati dengannya, tapi dia ga menjawab” kata Jake sambil menahan tangan Heeseung.
Di sisi lain, Sunghoon yang terlempar, diselamatkan oleh seseorang dengan rambut berwarna silver juga. “Halooo!! Aku Seo Sunoo, kamu siapa?” Tanya Sunoo. “Sunoo!! Ini bukan saatnya main-main!!” Seru si rambut merah yang berada di depan Sunoo. “Jangan kaku Jungwon” kata Sunoo. “Kamu siapa?” Tanya Jungwon. “Lah aku ga sih harusnya yang nanya kalian siapa?” Tanya Sunghoon.
Belum Jungwon menjawab, tiba-tiba, ia merasakan gelombang kekuatan yang besar. “Kekuatan siapa ini?” Tanya Jungwon. “Jay. Entah kenapa dia tiba-tiba kesakitan dan melempar aku dan Jake” kata Sunghoon. “TERUS JAKE DIMANA?” tanya Sunoo. “Dikejar Heeseung” kata Sunghoon. “Heeseung siapa lagi astaga” kata Sunoo. “Sunoo, kamu disini aja sama Sunghoon. Aku pergi ngikutin powernya Jay” kata Jungwon dan ia pun segera melesat sebelum mendapatkan jawaban dari Sunoo.
“Bocah gila” kata Sunoo. “Siapa?” Tanya Sunghoon. “Kamu. Ya adik kembarku itu lah” kata Sunoo. “Yang rambut merah tadi?” Tanya Sunghoon. “Iya. Dia sangat sensitif, makanya dia bisa ngerasain powernya Jay dari sini” kata Sunoo. “Dia punya kekuatan apa?” Tanya Sunghoon. “Gatau. Aku ga pernah lihat dia ngeluarin kekuatannya” kata Sunoo. “Sunoo, aku dilatih langsung dari Jay, dan aku aja terlempar. Apalagi yang powernya ga sebanding?” Kata Sunghoon.
“OH IYA!! Ayo kejar adekku, nanti dia jadi Jungwon geprek” kata Sunoo. Sunghoon menggelengkan kepalanya dan keduanya pun segera berlari mengikuti gelombang dari kekuatan Jay. “Sunoo!!” Sunoo menoleh dan mendapati Changbin di salah satu pohon terdekat dengan Jay yang tertutup oleh gelombang putih itu. “Dad!! Jungwon dimana?” Tanya Sunoo. “Kamu anaknya uncle Changbin?” Tanya Sunghoon.
“Iya. Kan namaku Seo Sunoo” kata Sunoo. “Oh? Kalian dateng bareng. Gimana caranya?” Tanya Changbin. “Ga sengaja ketemu tadi. Dad, Jungwon dimana?” kata Sunoo. “Di.. YAK SEO JUNGWON APA YANG KAMU LAKUKAN??!!” seru Changbin yang panik ketika melihat Jungwon mengeluarkan kekuatannya. “Jangan ganggu aku Dad” kata Jungwon.
Jungwon pun melesat masuk ke dalam kubah kekuatan milik Jay. “JUNGWON!!” seru Sunoo. “Sunoo, lihat!! Kekuatan mereka menyatu” kata Changbin. Sunoo melihat dua gelombang berbeda warna itu kini menyatu menjadi satu. “Apa yang terjadi uncle?” tanya Sunghoon. “Aku juga tidak tau” kata Changbin.
“Hai, Jongseong”
Jay menengok dan mendapati Jungwon di belakangnya. “Jungwon? Bagaimana kamu bisa masuk?” Tanya Jay. “Tidak tau. Aku hanya mencoba untuk menghancurkan, tapi malah menyatu dengan kubahmu” kata Jungwon. “Kita dimana? Kita ga mati kan?” Tanya Jay. “Tidak, bodoh. Kita ada di dalam pengaruh kekuatanmu. Ini adalah kekuatan pemilik pewaris terdahulu yang diwariskan turun menurun” kata Jungwon.
“Aku tidak pernah tau?” Kata Jay. “Karena kekuatan itu disegel sampai kamu cukup umur. Aku baca itu di buku sejarah kita” kata Jungwon. “Oh. Jake juga disegel kekuatannya?” Tanya Jay. “Have you ever known that your twin has fire as his power?” Tanya Jungwon dengan bingung. “HAH? KOK BISA?” Tanya Jay. “Hah... Dia punya kekuatan api, dan itu secara ga sengaja taunya juga, tapi Jake ga disegel karena dia kan kembar bungsu” kata Jungwon.
“Oh iya, jadi memang hanya anak sulung yang disegel? Karena dianggap sebagai pewaris ya?” Tanya Jay. “Iya” kata Jungwon. “Terus daddyku kenapa ga bisa masuk?” Tanya Jay. “Aku rasa bukannya ga bisa. Tapi daddymu sengaja untuk melihat seberapa kuat kamu bisa menguasai kekuatan ini” kata Jungwon.
“Hoo, terus gimana cara aku nguasainnya?” Tanya Jay. “Coba aja bersahabat dengannya” kata Jungwon. Jay memperhatikan kubah kekuatan yang ia miliki itu dan memfokuskan untuk menguasai kekuatan itu. Jungwon sendiri hanya melihat dari belakang. “Jungwon!! Aku bisa!!” Kata Jay dengan bahagia ketika perlahan kubah tersebut menyerap ke dalam dirinya.
“Jay” panggil Jungwon. “Ya?” Kata Jay. “Apakah kamu menerimaku jika aku bilang kalau kita adalah mate?” Tanya Jungwon. Jay terkejut, dia tidak menyangka bahwa orang yang akan menjadi matenya adalah Jungwon, sahabat kecil yang ia terima. “Jungwon, aku sebenarnya tidak menyangka ini. Tapi aku tidak menolakmu, hanya saja, aku ingin menjadi pengganti daddyku yang tentu saja lebih baik darinya. Aku mau memastikan setiap rakyatku punya keamanan yang sama. Maka dari itu, aku sedang membangun pasukanku sendiri” kata Jay.
“Ajak aku. Kamu lihat kan? Satu-satunya yang bisa menandingi kekuatanmu hanya aku” kata Jungwon. Jay menghela nafasnya, cara pertemuan mereka cukup aneh. Tapi ia ingat tentang vision Jake, dan ia tau Jungwon adalah orang yang mampu mengimbanginya. “Kalau gitu, jangan sampai tertinggal dariku” kata Jay sambil mengulurkan tangannya pada Jungwon. Jungwon pun memegang tangan Jay dan tersenyum padanya.
“Jay, I'm more powerful than you think” kata Jungwon sambil tertawa. Jay pun ikut tertawa dan keduanya pun berjalan bersama keluar dari kubah kekuatan mereka. “JONGSEONG!!” Jay melihat Jake berlari mendekatinya dan segera menubruknya. “Hey, I'm not dying” kata Jay sambil menepuk-nepuk punggung Jake. “BUT IT SCARED!! GIMANA KALO KAMU GA SELAMAT? AKU GIMANA?” Cecar Jake. “Ada Heeseung. Gausah lebay kamu” kata Jay sambil menenggelamkan kepala Jake kepada perpotongan lehernya.
“I'm your twin, your half of life. I never leave you alone. Aku akan terus ada di samping kamu sampai aku melepas kamu kepada pasangan yang terbaik” bisik Jay. Jake mengeratkan pelukannya pada Jake, dalam hatinya, ia bersyukur memiliki Jay dalam hidupnya. “Jay, I want to be your little brother even in another life” kata Jake. “You always be my little brother” kata Jay.
Tidak lama kemudian, Seungmin dan Felix pun sampai di tempat kejadian tersebut. “Jay!!” Seru Seungmin. “Dad?” Tanya Jay dengan bingung. “Astaga, maafkan daddy sayang. Are you okay?” Kata Seungmin sambil menggoyangkan tubuh Jay ke kanan dan kiri. “Dad, I'm okay. Kenapa daddy nanya?” Tanya Jay. Chan pun menghampiri ketiga keluarga kecilnya itu sambil tersenyum dengan penuh perhatian. “Mong, your eyes has changed” kata Chan.
Jay dan Jake pun menoleh ke arah Seungmin untuk melihat mata orangtuanya itu. “Dad? Why?” Tanya Jay. “Jay, I'm deeply sorry. Karena daddy menggunakan kekuatan yang diberikan tetua secara berlebihan untuk membantu daddy Chan, segel yang ada dalam diri kamu terbuka” kata Seungmin. “Oh? So that's the reason” kata Jay. “I believe that your little twin has different eye color too” kata Chan.
Jay memegang dagu Jake untuk melihat mata adik kembarnya itu. Benar, sebelah matanya berwarna ungu juga. “You look prettier” kata Jay. “Thankss” kata Jake. “And you found your mate” kata Chan. Jay tersenyum pada Jungwon. “Yeah, I found my reliable mate” kata Jay. “The Next of Throne gonna be my brother in law, wow” kata Sunoo yang datang bersama Changbin dan Sunghoon.
“Kamu harus belajar tata krama kalau begitu Sunoo” kata Jungwon. “Ya dasar tidak sopan” kata Sunoo sambil memukul Jungwon main-main. “Tapi, aku dan Jungwon sudah memutuskan untuk tidak terikat dalam waktu yang dekat” kata Jay dengan cepat. Semua orang dewasa disana pun terkejut dengan pernyataan dari Jay. “Kenapa?” Tanya Seungmin. “Aku adalah calon pangeran penerus kerajaan ini dan sudah menjadi tugasku untuk menyiapkan pasukanku sendiri. Aku dan Jungwon akan membangun pasukan kami” kata Jay.
“Aku setuju dengan Jay. Aku yakin tidak ada seorang pun yang bisa menandingi kekuatannya selain aku. Jadi aku akan mengikuti kemauan Jay untuk membangun pasukannya” kata Jungwon. “Boys, kalian benar-benar” kata Felix sambil menepuk keningnya. “It depends on you. Kamu baru punya kekuatan itu, dan kalau kamu bisa mengendalikannya, aku akan membiarkan kamu memiliki pasukan sendiri” kata Chan.
“Aku ikut!! Aku juga punya kekuatan keren” kata Jake. “Kamu punya kekuatan api dan tidak memberi tauku? Dasar” kata Jay sambil berpura-pura menjitak kepala Jake. “Aaaaa lepassss!! Daddyy!!!” Seru Jake. “Kalian nih ah udah gede pada berantem” kata Chan sambil terkekeh.
Keesokan paginya, Jay bersama Jake, Jungwon, Heeseung, Sunoo, Sunghoon dan Niki pun kembali lebih dulu ke kawasan tempat mereka tinggal. “Ke rumahku aja. Kita rapat disana” kata Jay. “Siap” kata yang lainnya. Sesampainya di rumah, Jay segera membuka pintunya dan membiarkan yang lainnya masuk.
“Kalian mau minum sesuatu?” Tanya Jake. “Kayanya engga deh. Kita terakhir berburu kemaren” kata Sunoo. “Aku ga nawarin kamu” kata Jake. “Ih jahat banget sih” kata Sunoo sambil mendenguskan nafasnya. “Canda. Kamu tau dimana daddyku kalau nyimpen makanan” kata Jake. “Sunghoon, Heeseung, Niki, kapan terakhir kali kalian berburu?” tanya Jay.
“Sekitar seminggu yang lalu?” Kata Sunghoon. “Keberatan minum darah dari gelas dan ga berburu?” Tanya Jay. “Engga sih” kata Niki dengan cepat. “Makanan aja cepet ya kamu” kata Heeseung. “Iya dong. Aku masih masa pertumbuhan” sahut Niki. “Yaudah sebentar ya, aku siapin dulu” kata Jake. Sembari Jake pergi menyiapkan darah untuk ketiga anggota baru tersebut, Jay mengajak mereka ke ruang kerja miliknya.
“So, I need to know your power more specific. Supaya aku bisa nempatin kalian dengan tepat” kata Jay. “Are you sure talking about it when I even don't know what kind of power that I have?” Kata Sunoo. “Kamu nyebelin banget Sunoo” kata Sunghoon. “Berisik anak baru” kata Sunoo. “Jangan berantem please. Dan Sunoo, kamu punya kekuatan tapi kamu ga sadar aja” kata Jay.
“Oh ya? Kekuatan dia apa Jay? Karena selama aku hidup 18 tahun sama dia, aku ga pernah liat kekuatannya” kata Jungwon. “He can teleport. Aku dari awal udah merhatiin dia yang bisa teleport, tapi ku pikir itu wajar karena uncle Felix juga bisa teleport” kata Jay. “Sama aja kamu kaya Jay” kata Jungwon menghela nafasnya. “Kenapa? Same as?” Tanya Sunoo. “Ga aware sama kekuatan sendiri” kata Jungwon.
“Ouch, that hurt, Wonie” kata Jay. “Don't call me like that” kata Jungwon. “Aku punya kekuatan bayangan dan bisa ngancurin apa aja dengan bayangan itu. Tapi sekarang aku baru bisa ngancurin batu yang ukurannya sedang” kata Niki. “Wow, itu keturunan?” Tanya Jay. “Iya. Daddyku, Hyunjin yang punya kekuatan itu” kata Niki. “Dia nurun dari daddy Hyunjin, dan aku nurun dari daddy Jeongin. Aku seorang healer dan pelindung. Tapi sebagai anak pertama, aku dilatih keras untuk gesit dan bisa bertarung” kata Heeseung.
“Aku juga seorang fighter. Karena kedua orangtuaku fighter” kata Sunghoon. “Momentum kekuatan Jay itu sangat besar, jadi aku rasa, Jay tidak bisa ada di belakang” kata Jungwon tiba-tiba. “Niki bisa di belakang. Kalau ada musuh, dengan bayangannya, dia bisa narik musuh tanpa disadari” kata Jay. “Okee” kata Niki. “Heeseung juga bisa dari belakang. Karena dia pelindung, jadi di awal, mungkin kita butuh pelindung untuk membangun pertahanan dulu” kata Jay.
“Alright, aku ga masalah” kata Heeseung. “Kalian berdua di depan. Sunoo dengan teleportasinya, bisa teleport dan menyerang musuh dari mana aja. Aku bisa berpindah dengan cepat, jadi aku bisa membawa Jake dan dia bisa nyerang dengan kekuatannya” kata Jungwon. “That's so impressive, Seo Jungwon” kata Jay. “Aku udah pernah bilang, cuma aku yang mampu menyaingimu, calon pangeran” kata Jungwon.
Pintu ruang kerja Jay itu pun terbuka dan melihat Jake datang dengan 3 gelas whiskey berisi darah. “Kenapa lama banget?” Tanya Jay. “Aku harus nanya daddy dulu tempatnya dimana, soalnya aku ga bisa nyium aromanya. Taunya emang disimpen daddy di tempat khusus” kata Jake. Jake meletakan dua gelas di hadapan Sunghoon dan Niki, lalu gelas terakhir dia langsung berikan pada Heeseung. “Hospitality nya beda ya” kata Sunghoon.
“Iyalah, kamu emang siapanya Jake?” Kata Sunoo. “Kenapa kamu sewot banget sih dari tadi?” Tanya Sunghoon. “Kalau kalian ternyata mate, aku ketawa paling kenceng” kata Jungwon. Heeseung ikut tertawa lalu meminum darah yang diberikan oleh Jake. Tanpa ia sadari, Jake memperhatikannya dengan ujung matanya, seperti menunggu reaksi dari Heeseung.
Tiba-tiba, Heeseung merasakan sesuatu yang panas keluar dari tubuhnya. “Sial” kata Heeseung sambil menahan kekuatannya untuk keluar. Matanya melihat ke arah Jake dan Jake hanya tersenyum misterius. “Kamu masukin apa, Jake?” Tanya Heeseung. “What do you think, mate?” Tanya Jake balik. Mata Heeseung pun segera berubah menjadi merah, begitu juga dengan sebelah mata Jake yang berubah menjadi ungu. “Jay, apapun yang terjadi, jangan jauhkan Heeseung dariku” kata Jake.
“Hal gila apa yang kamu masukin ke sana Jaeyoon?” Tanya Jay dengan gusar. “Kamu harus janji Jay. Apapun yang Heeseung lakukan sekarang, jangan pisahkan dia dariku” kata Jake. “Iya!! Jadi apa yang kamu masukan?” Tanya Jay. Belum Jake menjawabnya, Heeseung dengan cepat, mendorong Jake ke tembok. Mulutnya dengan cepat mengarah ke perpotongan leher Jake dan menggigitnya. “Akh” lenguh Jake.
Sunghoon dengan cepat menutup mata Niki. “Anak kecil ga boleh liat” kata Sunghoon. “Aku udah besar kakk!!!” Seru Niki. Jay segera membalik tubuhnya menutupi pandangan Jungwon dan Sunoo. “What did I see?” Tanya Sunoo tidak percaya. “Jake sudah gila” kata Jay. “I'm not!!” Kata Jake. “Iya lah!! Kamu masukin darahmu ke minumannya Heeseung kan???!!” Seru Jay.
Tidak berapa lama, Heeseung mengangkat kepalanya dari leher Jake. Jake memegang rahang Heeseung dan mengelap mulut Heeseung yang berceceran dengan darahnya. “Apa yang kamu lakukan padaku Jake?” Tanya Heeseung. “Mengikatmu” kata Jake. “Just get a room you two!!” Seru Jay. “Aku akan jelaskan nanti” bisik Jake pada Heeseung.
“Jadi, jelaskan padaku, Bang Jaeyoon” kata Jay setelah memastikan Jake dan Heeseung dalam posisi yang benar. “Aku hanya mengikat Heeseung. You know, we're half human. We have blood in our body right?” Kata Jake. “Iya aku tau. Lalu?” Tanya Jay. “Aku rasa Jungwon tau jawabannya” kata Jake. Jungwon yang ditanya oleh Jake pun hanya mendengus. “Kamu pasti tau kan Jungwonie? Mengingat kamu pintar dan matemu setengah manusia” kata Jake.
“Ck, kamu benar-benar menjebakku” kata Jungwon. “Jadi??” Tanya Jay. “It's a traditional way to bond with vampire who half-human. The vampire should drink their blood” kata Jungwon. “Itu yang aku lakukan. Aku memancing naluri Heeseung dengan meneteskan sedikit darahku ke dalamnya. Nanti setelah Heeseung bereaksi, dia akan meminum darahku secara langsung. Dan disitu terjadi ikatan, walaupun belum secara resmi” kata Jake.
“Lalu kenapa kamu ga lakuin itu sama aku, Jungwon?” Tanya Jay. “Karena ada efek samping dari cara itu” kata Heeseung. “Betul. Efek sampingnya adalah sang vampire, akan merasa candu terhadap darah setengah manusia itu, dan memiliki keharusan untuk meminum darah dari manusia tersebut minimal 3 bulan sekali” kata Jungwon. “Ku lihat Heeseung sangat tertekan” kata Sunghoon.
“Karena aku kecolongan Sunghoon. Aku tidak pernah mau melakukan itu pada Jake, dan aku tidak menyangka bocah ini lebih nekat dibandingkan aku” kata Heeseung. “It's okay. Itu sama seperti aku dan Jay yang harus minum darah daddy Seungmin 3 bulan sekali” kata Jake. “Jake, ketika kamu menggunakan cara itu, kamu tidak perlu minum darah uncle Seungmin lagi. Dan ketika anak-anak setengah vampire setengah manusia sudah menemukan matenya sendiri, orangtua manusia mereka tidak perlu memberikan darahnya lagi” kata Jungwon.
“Kecuali pada matenya” kata Jake. “Iya, kecuali pada matenya” kata Jungwon. “Seorang Bang Jaeyoon mengambil keputusan nekat dalam hidupnya. Luar biasa” kata Jay sambil bertepuk tangan. “Jay?!” Seru Heeseung. “You never gonna hurt my little brother, right?? My brother trust you more than you think” kata Jay. “Kenapa jadi gini..” tanya Niki pada Sunghoon ketika merasakan aura Jay yang menggelap.
“Niki, sini berlindung padaku” kata Jungwon. Niki pun berpindah ke dekat Jungwon karena hanya Jungwon yang mampu bertahan dari kekuatan Jay. “I'm not. Trust me. Aku cuma kaget Jay, aku ga nyangka Jake melakukan hal senekat itu” kata Heeseung. “Good then. I let you to go with my little twin, so don't hurt him” kata Jay. Heeseung pun menghela nafasnya ketika Jay melunak.
“Aku masih penasaran kenapa aku bisa bertahan berteman dengan Jay yang sumbu pendek” kata Sunoo. “SEO SUNOO!!” seru Jay.