Vampire Family
“Mong, have you seen the twin?” Tanya Bangchan ketika ia pulang dari ruang rapat malam itu. Seungmin yang sedang mengatur stock darah pun terkejut. “Astaga, Chan. Kalau kamu inget, aku manusia. Jangan tiba-tiba ngomong dong” kata Seungmin. Bangchan hanya terkekeh, lalu memeluk pinggang Seungmin.
“Sorry.. Aku ga bermaksud kagetin kamu” kata Bangchan. Seungmin ikut tersenyum dan menyandarkan kepalanya ke bahu Chan. “Mereka lagi diajak Changbin belajar berburu. Soalnya mereka tau kalo kamu sibuk” kata Seungmin. “Ahh.. Aku harusnya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah” kata Chan. “Kamu harus ajarin mereka berburu Chan. Look, gigi mereka udah cukup tajam untuk nembus kulit” kata Seungmin sambil menunjukan tangannya yang terdapat dua gigitan kecil.
Memang luka gigitan itu tidak berdarah, tapi terlihat cukup dalam. “I'm sorry, it must be hard for you to live with us” kata Chan. “It's okay. Itu kan keputusanku untuk hidup bersama kalian. Harusnya kalian yang aku pertanyakan, kok mau hidup sama manusia” kata Seungmin terkekeh. “Kamu aja udah bukan manusia sepenuhnya Mong. Manusia mana yang kuat hamil dua anak vampire” kata Chan sambil mengusak rambut Seungmin.
“Daddd!! We're home!!”
Seungmin melihat kedua anak yang berbeda warna rambut itu menghampiri mereka. “Wahhh Daddy Chan!!” Seru Jay. “Hello Twin. Miss me?” Tanya Chan. “Of courseee we miss you” kata Jake sambil berlari mendekati Chan. Chan melepas pelukannya pada Seungmin dan memeluk Jake. Jay sendiri malah berlari mendekati Seungmin. “Don't you miss your daddy?” Tanya Seungmin. “But Daddy have Jake to hugging him. You should have to” kata Jay.
Seungmin terkekeh manis dan memeluk Jay. Jay menyandarkan kepalanya ke bahu Seungmin dan menggigit bahu ayahnya itu. “Akh” seru Seungmin. Chan yang mendengar seruan Seungmin segera menengok dan mendapati Jay yang menancapkan giginya pada bahu Seungmin. “Ey kid, don't do that” kata Chan sambil berusaha melepaskan gigitan Jay.
“It's okay Chan. Aku kaget aja tadi” kata Seungmin. Tidak berapa lama, Jay melepaskan gigitannya. Seungmin mengelap darah yang ada di sekitar mulut Jay dengan tangannya. “How's my blood?” Tanya Seungmin. “Yummy hehehehe” kata Jay. “Wahh Jay bisa!! Tadi waktu belajar, Jay ga bisa gigit kelinci soalnya” kata Jake. “Oh ya? Kenapa?” Tanya Chan.
“Because rabbit is so furry!! I can't handle it” kata Jay. “That so funny of you” kata Chan. “Aku bisa gigit kelinci tadi!! Aku juga udah bisa minum darahnya. Tapi uncle Changbin bilang, lebih enak darah harimau” kata Jake. “Semua hewan sama aja, sayang. Kamu akan belajar cara memburu harimau kalau sudah cukup besar, oke? Sekarang, kalian hanya boleh berburu kelinci” kata Chan.
“Alright!!” Seru keduanya dengan semangat. “Sana pergi ke kamar. Kalian harus sekolah besok” kata Chan. Jay dan Jake pun segera melompat ke kamar mereka yang ada di lantai 2. Chan melihat bahu Seungmin yang digigit oleh Jay. Perlahan, luka gigitan itu mengering dan membekas. “Kamu beneran gapapa?” Tanya Chan. “Iyaa.. Aku pernah baca katanya anak-anak vampire yang lahir dari seorang manusia, harus belajar untuk meminum darah dari orangtua manusianya, supaya membangun ikatan yang spesial” kata Seungmin.
“Kamu kuat banget sayang” kata Chan sambil tersenyum pada Seungmin.
“Twins, ayo turun!! Kalian harus sekolah!!” Seru Seungmin. “Bet me!!!” Seru Jay dari balkon atas yang segera berlari dan melompat ke bawah. “YAA!! BANG JONGSEONG!! GIVE ME MY WALLET NOW!!” seru Jake yang ikut melompat dan mengejar Jay. Seungmin yang melihat kedua anaknya bertengkar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“Ayo duduk atau ga kalian ga sarapan hari ini. 1, 2” kata Seungmin. Jay dan Jake yang mendengar ancaman Seungmin pun berangsur tenang dan diam. “Good. Sekarang, duduk. Dad harus siapin sarapan kalian” kata Seungmin. Seungmin mengambil dua kantung darah yang disimpan dalam kulkas yang terpisah. Ini adalah darahnya sendiri.
Sebagai seorang yang pernah mengandung dua anak vampire, Seungmin kini setengah vampire dan setengah manusia. Ia bisa hidup dengan darah ataupun makanan manusia, tetapi ia tidak bisa berburu. Maka dari itu, Chan dan kedua anaknya lah yang berburu dan menyimpan darah untuk Seungmin.
Sedangkan, Jay dan Jake yang lahir dari seorang manusia, mengharuskan keduanya minum darah Seungmin 3 bulan sekali. Ini adalah tradisi sekaligus keharusan untuk membangun hubungan spesial antara ketiganya serta untuk menekan nafsu si kembar akan darah manusia.
“Kalian mau minum langsung, atau dituang ke gelas?” Tanya Seungmin. “Langsung aja lah Dad” kata Jake. Seungmin memberikan kedua kantong itu dan keduanya segera merobeknya lalu meminumnya dengan cepat. Seungmin selalu kagum ketika melihat kedua mata anaknya yang akan berubah warna ketika mereka meminum darah. Mata yang biasa berwarna coklat itu, tiba-tiba berubah menjadi merah ketika berburu atau meminum darah.
“Halo uncle Seungmin!!”
Seungmin menengok dan mendapati dua anak kembar yang berdiri di jendela dapurnya. Keduanya adalah anak Changbin dan Felix, pasangan yang disebut sebagai tangan kanan Bangchan dan dirinya. “Halo Sunoo, Jungwon. Mau masuk?” Tanya Seungmin. “Gapapa uncle. Kita mau nungguin Jay sama Jake aja” kata Sunoo.
“Udah daddy bilang jangan tiba-tiba di jendela. Kalian mau bikin uncle Seungmin jantungan?” Tanya Felix yang muncul dari pintu depan. “Gapapa Lix. Anak-anakku lebih ngagetin malah” kata Seungmin. Felix meletakan sebuah kue di meja makan. “Untukmu. Aku tidak tau rasanya seperti apa, tapi aku mengikuti semua yang ada di resep!!” Kata Felix dengan ceria.
“Thanks Lix. Kamu selalu repot bikinin aku kue” kata Seungmin. “Eyy, ga repot lah itu. Anggep aja balesan karena kamu adalah pelindung kami” kata Felix. Seungmin hanya tersenyum membalas ucapan Felix. “Dad, can I get the cake?” Tanya Jake yang memecahkan suasana. “Kamu bisa ngerasain kue?” Tanya Jungwon. “Bisa dong” kata Jake. “Tapi Jay ga bisa” kata Jungwon.
“Beneran Min?” Tanya Felix. “Iya. Jay sense vampirenya lebih kuat daripada sisi manusianya. Sedangkan Jake lebih seimbang. Makanya kalau kamu perhatiin, Jake ga selincah Jay. Tapi Jake lebih bisa survive kalo ga ada darah” kata Seungmin. Seungmin memotong kue yang diberikan Felix dan memasukannya ke dalam tempat makan sebelum memberikannya pada Jake.
“Udah selesai?” Tanya Seungmin. “Udah dad” kata Jay. “Yaudah sana pergi ke sekolah. Inget, kalau ga kuat?” Tanya Seungmin. “Langsung kabur ke hutan atau cari Sunoo Jungwon” kata Jay dan Jake bersamaan. “Good. Hati-hati” kata Seungmin. “Kita pergi dad!!” Seru Sunoo. “Be careful twinnie” kata Felix.
Keempat anak itu pun segera melesat pergi dari rumah Seungmin. Namun tidak berapa lama, Seungmin merasakan dirinya melemas. “Seungmin!!” Seru Felix. Seungmin merasakan kepalanya sangat sakit, namun dalam kesakitannya itu, ia melihat adanya dua keluarga vampire. Kepala keluarga dari kedua keluarga itu sama-sama terluka parah dan anak-anak mereka dalam bahaya.
“Felix, kemana Chan dan Changbin pergi?” Tanya Seungmin. “Ke perbatasan. Kenapa?? Kamu lihat apa?” Tanya Felix. Menjadi setengah vampire, Seungmin diberikan anugerah oleh para tetua bangsawan sebuah kemampuan yang kemudian berkembang menjadi kemampuan untuk melihat masa depan.
“Ada dua keluarga. Mereka terluka Lix. Mereka tinggal di perbatasan” kata Seungmin. “Oke, aku akan kasih tau Changbin” kata Felix yang langsung bertelepati dengan suaminya itu. Seungmin terduduk di lantai dengan Felix dan berusaha memfokuskan pikirannya. Ada berapa anak yang dimiliki keluarga itu? “Akh” rintih Seungmin.
“Seungmin, jangan dipaksa!!!” Kata Felix. Kemudian, muncul 3 sosok anak di bayangannya, dengan 1 anak dengan rambut putih silver. “Ha.. Tiga.. Satunya silver...” kata Seungmin. Dan tidak lama kemudian, ia pun pingsan.
“Seungmin!!”
“Jay!! Jay!!”
Jay yang sedang membaca buku pun segera menengok kepada Jungwon. Keempatnya masuk ke sekolah manusia dan beruntung mereka bisa beradaptasi dengan baik. Jay sekelas dengan Jungwon, sedangkan Jake sekelas dengan Sunoo. Keempatnya lebih memilih untuk bercengkrama bersama, walaupun Jay kadang lebih senang menyendiri.
“Kenapa Jungwon?” Tanya Jay yang melepaskan buku dari hadapannya. “Jake!! Tiba-tiba dia lemas” kata Jungwon. “Hah?” Seru Jay. Jay segera berlari mengikuti Jungwonㅡ tentu saja berlari dengan kecepatan manusia umum agar tidak menimbulkan kecurigaan. Jungwon membawanya ke UKS dan menemukan Sunoo yang duduk di samping Jake yang terlihat menutup mata.
“Jongseong, Jake pingsan. Aku rasa, sisi manusianya sedang mengambil alih” kata Sunoo. Jay meletakan telapak tangannya ke dahi Jake dan merasakan suhu tubuh adik kembarnya yang sedikit menghangatㅡ tanda bahwa sisi manusianya sedang mengambil alih. “Terjadi sesuatu pada daddy Seungmin. Coba telepati pada uncle Felix, apakah daddyku baik-baik saja” kata Jay.
Sunoo pun bertelepati dengan Felix untuk menanyakan keadaan Seungmin. “Jay, sepertinya kalian harus pulang. Dadku bilang bahwa uncle Seungmin pagi ini mendapatkan penglihatan mengenai dua keluarga yang berada dalam situasi berbahaya di perbatasan, dimana ayahmu dan ayahku sedang berada. Uncle Seungmin memaksakan dirinya untuk melihat ada berapa anak yang harus diselamatkan, makanya ia pingsan” kata Sunoo.
“Pantes Jake pingsan” kata Jungwon. “Aku akan bawa Jaeyoon pulang. Tolong bilang ke guruku dan guru Jaeyoon” kata Jay sambil menggendong Jake. “No problem. Sana pulang dan temui uncle Seungmin” kata Jungwon. Jay mengangguk dan segera membawa Jake keluar dari sekolah.
“Jongseong...” lirih Jake. “Hai baby Jaeyoon” kata Jay. Jay menghentikan langkahnya di sebuah pohon yang besar dan membantu Jake untuk duduk di dahannya. “Kenapa bisa tiba-tiba pingsan?” Tanya Jay. “Gatau. Pas lagi main sama Sunoo dan Jungwon, tiba-tiba kepalaku sakit banget, ga ketahan. Terus yaudah gelap aja gitu” kata Jake. “Daddy kayanya terlalu maksain diri” kata Jay. “Kayanya sih. But, Jay, I got a vision too” kata Jake.
Jay langsung memandang tidak percaya ke arah adik kembarnya itu. “Kamu punya kekuatannya daddy Seung?” Tanya Jay. “Aku ga yakin. In my vision, I meet someone. He's taller than you, with black hair. He's good in anything, someone who more likely to work with uncle Changbin” kata Jake. “Okay, bagus dong? Uncle Changbin jadi punya orang yang bisa dijadiin tangan kanannya” kata Jay. “Tangan kanan Jungwon. Dia hanya beberapa tahun di atas kita, tapi dia tidak bisa bertumbuh lagi” kata Jake.
“Oh, dia seumuran kita? Bagus dong berarti pasukan anak-anak vampire semakin bertambah” kata Jay. “Dan ini anehnya Jay. He call me 'my destiny.' He is my mate” lanjut Jake. Dan kalimat ini cukup membuat Jay terkejut.