The Little Prince

Cast : Sanwoo

Wooyoung datang ke apartemen Yeosang hari ini, mengingat beberapa hari lalu, Yeosang memberitau bahwa Jongho mengalami kecelakaan.

Sebenarnya, mereka semua sepakat untuk menyembunyikan identitas Jongho sebagai vampire baru dari Wooyoung. Alasannya, mereka tidak mau Wooyoung merasa sungkan kepada mereka dan tidak terjadi insiden yang sama seperti Jongho.

Dan semuanya setuju. Karena ternyata, Jongho sangat pandai dalam menahan nafsunya terhadap darah manusia, padahal ia adalah vampire baru. Maka dari itu, mereka berusaha bersikap biasa saja pada Jongho.

“JONGHOOOO KAMU MASIH SAKIT GA??” Seru Wooyoung sambil memperhatikan Jongho dari atas sampai bawah. “Udah engga ka Woo. Ini nih ka San sama ka Yeo lebay banget emang sampe aku ga boleh kemana-mana” kata Jongho.

“Dek, kamu kemaren hampir kehabisan darah loh” kata Yeosang. “Ya kan akhirnya aku baik-baik aja. Aku kangen sama kak Wooyoung tau” kata Jongho. “Sini sini, mereka mah gausah ditemenin Jong” kata Wooyoung sambil memeluk Jongho. “Tau nih” kata Jongho sambil membalas pelukan Wooyoung.

“Emang bener harusnya kalian berdua ga pernah ketemu” kata San. “Aku mau ke pantai. Ikut ga?” Tanya San pada Wooyoung. “Ih ikut dong. Bye Yeosang, Bye Jongho” kata Wooyoung sambil naik ke gendongan San.

“Mine? Kamu mikirin apa?” Tanya Yeosang pada Jongho. “Aku.. Ga bisa liat masa lalu ka Wooyoung. Seolah-olah ini hidup pertamanya” kata Jongho. “Rasanya ga mungkin, dear. Tapi ya kita liat aja nanti” kata Yeosang.


San dan Wooyoung pun sampai di pantai. Daerah tempat mereka tinggal memang cukup aneh, mengingat hutan yang berdekatan dengan pantai. Namun, memang pantai ini adalah salah satu pantai tersembunyi yang hampir tidak diketahui orang lain.

“San, sini aku mau nanya. Tapi kamu harus jujur sama aku” kata Wooyoung. San deg-degan jujur, ia tidak tau apa yang akan ditanyakan Wooyoung. “Jongho, dia bukan manusia lagi kan?” Tanya Wooyoung.

San tersentak. “Da-Darimana kamu tau?” Tanya San. “Kulitnya dingin San. Dan aku lihat warna matanya sempat berubah menjadi kuning keemasan. Jadi, aku satu-satunya manusia, huh?” Kata Wooyoung. “Seperti itu, Woo” kata San.

“Gapapa San. Aku ga sebocah Jongho yang ngerengek pengen jadi vampire. Aku masih pengen jadi manusia kok, selama aku kepengen” kata Wooyoung. “Kamu harus hati-hati berarti, dear. Aku ga bisa kehilangan kamu” kata San.

“Tenang aja.. Selama aku di sisi kamu, aku akan aman kan?” Kata Wooyoung. “Tentu. Kamu akan aman bersamaku” kata San.


San dan Wooyoung kembali ke apartement Yeosang dan ternyata Mingi dan Yunho ada disana. “Halo halo, kamu udah makan Woo? Aku beliin makanan nih buat kamu sama Jongho” kata Yunho.

“Udahlah kalian. Aku udah tau kalo Jongho bukan manusia lagi” kata Wooyoung. “Ka Woo??” Panggil Jongho. “Aku liat mata kamu tadi berubah sekilas pas liat aku. Dan suhu tubuhmu berbeda Jong” kata Wooyoung.

“Maafkan aku.. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya dari kakak” kata Jongho. “It's okay baby.. Selama kamu tetep jadi adik aku yang paling gemes, aku ga masalah kok” kata Wooyoung sambil meluk Jongho. Wooyoung sedikit menghela nafasnya ketika tubuh dingin itu memeluknya. Biarlah, yang penting Wooyoung masih bisa melihat Jongho, itu adalah yang terpenting.

“Jadi, kekuatanmu apa? Biasanya kalian punya kekuatankan?” Tanya Wooyoung. “Aku bisa lihat masa lalu seseorang ka!! Mata kuning keemasan yang kaka liat tadi, itu mata yang bisa membuatku liat masa lalu seseorang” kata Jongho dengan semangat. “Oh ya? Jadi tadi kamu berusaha melihat masa lalu ku ya?” Tanya Wooyoung.

“Hehehe gitu deh ka. Aku mau liat kakak di masa lalu. Tapi ini anehnya ka” kata Jongho. “Kenapa?” Tanya Wooyoung dengan cepat. “Aku ga bisa liat masa lalu kak Wooyoung. Seolah-olah ini adalah kehidupan pertama kakak” kata Jongho.


Wooyoung duduk di kasur San, merenungkan perkataan Jongho. “San, maksudnya kehidupan pertama tuh apa?” Tanya Wooyoung. “Katanya, manusia itu diberikan 4 kehidupan. Jadi kalo kehidupan pertama dia udah mati, dia bisa bereinkarnasi. Nah kalo udah sampai di kehidupan ke 4, ya ga bisa reinkarnasi lagi” kata San.

“Kaya Jongho. Ini kehidupan ketiganya, tapi Jongho udah jadi vampire kan” kata San. “Kalo kamu?” Tanya Wooyoung. “Jongho ga ngasih tau secara spesifik. Jadi aku gatau persis ini kehidupan ke berapa ku. Yeosang juga sama. Entahlah Jongho jadi misterius banget sekarang” kata San.

“Kaya Mingi?” Tanya Wooyoung. “Iya kaya Mingi. Kaya mereka menyembunyikan sesuatu dari kita. Entah apa yang mereka sembunyikan” kata San. “Mungkin, Jongho tidak mau kalian merasa terbeban dengan masa lalu itu. Masa lalu ya masa lalu, jadi ngapain di pikirkan” kata Wooyoung.

San merebahkan tubuhnya di samping Wooyoung. “Bisa juga. Ah entahlah, aku bingung dengan sikap Jongho sebenarnya. Sifatnya sebelum dan sesudah jadi vampire betul-betul berbeda” kata San. “Mungkin karena dia masih adaptasi. Kamu jangan mikir yang jelek-jelek tentang adikmu sendiri dong” kata Wooyoung sambil mencubit hidung San pelan.

“Mungkin aku yang terlalu khawatir. Yeosang mengubahnya jadi vampire karena dia tidak mau aku kehilangan adik untuk ketiga kalinya” kata San. “Ya bagus dong.. Sekarang kalian bakal selalu bersama” kata Wooyoung.

“Woo, selalu ada di sisiku ya?? Aku tidak bisa kehilanganmu” kata San sambil mengenggam tangan Wooyoung. “I will stay here” kata Wooyoung sambil tersenyum.


Hari ini, Wooyoung berniat pergi berbelanja untuk keperluannya di apart miliknya. Wooyoung jarang sekali pulang ke apartnya, ia lebih sering menginap di apartemen Yeosang karena San yang kebetulan tinggal disana juga.

Ketika ia hendak pulang, tiba-tiba, ia dicegat oleh dua orang yang memakai pakaian serba hitam. “Ehm permisi, tapi kalian menghalangi jalanku” kata Wooyoung. “Apa kau Jung Wooyoung?” Tanya salah satu dari dua orang tersebut.

“Iya, aku Jung Wooyoung. Kalian siapa?” Kata Wooyoung. Tiba-tiba Wooyoung dibekap oleh orang tersebut. Wooyoung tidak punya kuasa untuk berontak dan berakhir pingsan. Kedua orang tersebut pun membawa Wooyoung pergi.

Sedangkan di tempat lain, ketujuh vampire tersebut sedang duduk di ruang tamu apartement Yeosang. “Wooyoung lama banget dah belanja doang” kata San. “Bucin banget sih ka” kata Jongho. “Ya kamu juga bucin sama Yeosang” kata San.

Dan tiba-tiba, mata kanan Mingi berubah menjadi ungu tanpa dikendalikan olehnya. “Mingi, matamu berubah ungu” kata Hongjoong. “Eh? Aku sedang tidak menggunakannya” kata Mingi sambil berkedip, berharap matanya berubah menjadi merah kembali.

Namun, sia-sia. Mata ungu tersebut bertahan di matanya. “Tidak berubah, Gi” kata Yunho. “Aduh ini kenapa?” Tanya Mingi panik. “Tenang tenang, mungkin kamu mau dapet pesan? Atau entah apalah itu” kata Seonghwa. “Sini Gi, coba gue baca pikiran lo” kata Yeosang.

Mingi akhirnya berhadapan dengan Yeosang. Tangannya berpegangan dengan tangan Yeosang. Berharap Yeosang dapat membaca apa yang membuat matanya berubah menjadi ungu.

Yeosang terkejut ketika menyentuh tangan Mingi. Ia melihat bayangan Wooyoung yang dirantai di sebuah ruangan dan posisi Wooyoung dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Yeosang memperhatikan secara mendalam dan terkejut ketika melihat dua sosok familiar. Itu Agatha dan Mark!! Keduanya adalah anak kembar yang dulunya bawahan dari Yeosang. “Datang dan selamatkan anak manusia ini, pengkhianat volturi” kata Agatha.

Yeosang pun kembali ke kesadarannya saat ini. “Yeosang!! Apa yang kamu lihat dari pikiranku?” Tanya Mingi. “Wooyoung diculik” kata Yeosang. “HAH? SAMA SIAPA?” Seru San. “Sama Agatha dan Mark. Bawahanku dulu. Tapi mungkin sekarang mereka ada di posisiku” kata Yeosang.

“Kalo gitu, ayo kita selamatkan Wooyoung” kata Seonghwa.


Wooyoung membuka matanya perlahan. Kepalanya sangat pusing. Dan ketika ia mencoba menggerakan tangannya, Wooyoung baru sadar jika dirinya dirantai. “Hey!! Aku dimana? Lepaskan aku!!” Seru Wooyoung.

“Ah, anak manusia ini sudah bangun rupanya.” Wooyoung menengok dan mendapati seorang pria dan wanita di hadapannya. Keduanya memiliki rambut berwarna pirang dan kulit yang pucat. “Pangeran Jung begitu pandai menyembunyikan anaknya selama berabad-abad. Tidak ku sangka akhirnya aku bertemu denganmu” kata pria tersebut.

“Apa maksudmu?” Tanya Wooyoung. “Oh, kamu tidak tau manis? Kalo kamu sebenarnya adalah orang spesial, hm? Walaupun kamu adalah orang yang buruk, tapi kami membutuhkan darahmu untuk menjadi kuat” kata wanita tersebut sambil mengelus wajah Wooyoung.

“Ternyata kalung ini lah yang menyembunyikanmu selama ini. Teman-teman vampiremu begitu bodoh karena berteman denganmu, bukannya menggunakan darahmu” kata pria itu lagi sambil mengangkat kalung yang biasa Wooyoung gunakan.

“Kembalikan kalungku!!” Seru Wooyoung. “Eits, tidak semudah itu manis. Kami ingin kau menonton pertandingan kami terlebih dahulu” kata wanita tersebut sambil tersenyum mengerikan.

Dan tiba-tiba, tubuh manita tersebut terhempas oleh es yang kuat. “Jauhi kekasihku, Agatha.” Wooyoung menoleh dan mendapati San lah yang melempar es ke arah Agatha. “Sayang, kamu baik-baik aja kan?” Tanya San sambil mengecek kondisi Wooyoung.

“San!! Aku takut San” kata Wooyoung. “Sabar sebentar, aku akan membebaskanmu” kata San. Namun, San dilempar oleh pria yang menculik Wooyoung tersebut. “Ahh kisah yang klise. Cinta ya? Oh, rupanya San sudah lupa bagaimana cinta membuatnya kehilangan adiknya sebanyak 2 kali” kata pria tersebut.

“Diam Mark!!” Seru San. “Kau lupa San? Bagaimana rasa sayang adikmu kepadamu? Bagaimana melihat adikmu yang terbunuh di hadapanmu?” Tanya pria tersebut atau Mark. San ingin menyerang Mark, namun Mark diserang oleh Jongho.

“Aku tidak akan mati lagi, bodoh” kata Jongho. “Ahh jadi kau sekarang adalah newborn? Lucu sekali” kata Mark. “SAN!! SUDAH!!” seru Yunho. San pun menggerakkan tangannya dan membangun benteng es di sekeliling tubuh Wooyoung.

“Pertarungan ini adalah tentang kalian dan kami” kata San. “Aduh, kalian ini kasar sekali” kata Agatha yang berhasil menghancurkan es buatan San. Agatha tersenyum melihat kehadiran mereka. “Ah, halo pengkhianat volturi. Sudah lama kita tidak bertemu” kata Agatha pada Yeosang.

“Menikmati di posisimu saat ini?” Tanya Yeosang. “Ya, tentu saja. Menakuti manusia, menyerang manusia, hal yang sangat mudah” kata Agatha. “Hentikan, Agatha!! Kalian sudah keterlaluan” kata Seonghwa. “Oh my flower boy!! Kita terakhir kali bertemu kapan ya? Oh ketika kamu menjadikan San sebagai newborn” kata Agatha.

“Kalian bertujuh, dan kami berdua. Tapi kami bisa melawan kalian semua” kata Mark. Dan terjadilah serangan brutal antara keduanya. Hongjoong berkali-kali mengeluarkan senjata andalannya, yaitu tombak panjang. Yunho dengan kekuatan apinya, San dengan kekuatan esnya dan Yeosang dengan kekuatan pikirannya.

Seonghwa, Mingi dan Jongho membantu keempatnya dengan kekuatan vampire. “Kalian tidak bisa mengingat masa lalu kalian kan?” Kata Mark yang saat ini tengah bertarung dengan Hongjoong dan Seonghwa. “Kau tidak perlu ikut campur masalah kami” kata Hongjoong. “Bahkan bocah newborn itu tidak bisa membaca masa lalu kalian kan?” Kata Mark.

“DIAM!!” Seru Seonghwa sambil menghunuskan tombak tersebut ke tubuh Mark. “Ku beri tau, masa lalu kalian, berhubungan dengan anak terkutuk itu” kata Mark. “Dia bukan anak terkutuk, Mark. Matilah” kata Hongjoong sambil memenggal kepala Mark.

“Yunho!!” Seru Hongjoong. Yunho pun datang dan membakar tubuh Mark. Seonghwa mendudukan dirinya di lantai ketika tubuh Mark habis dimakan api. “Ada apa ini?” Tanya Seonghwa. “Jangan dengarkan apa kata-katanya, Mine. Dia berusaha memanipulasimu” kata Hongjoong pada Seonghwa sambil merangkul pasangannya itu.

Di lain sisi, San berhasil menahan pergerakan Agatha dengan esnya. Berterima kasihlah pada kekuatan Yeosang, sehingga ia bisa membaca gerakan Agatha. Jongho menarik kepala Agatha hingga terlepas, kemudian Yunho membakarnya dengan api miliknya.

San menghancurkan benteng es tersebut dan melepaskan rantai yang melilit tubuh Wooyoung. “Wooyoung!!” Seru San. Wooyoung terlihat kedinginan, San pun melepas jaket yang digunakannya. Yunho juga membuat api untuk menghangatkan tubuh Wooyoung.

“Ka Wooyoung, apa kakak bersedia kalau aku menyentuhmu? Siapa tau aku bisa menemukan jawaban kenapa kakak diculik” kata Jongho. “Lakukan Jong, kakak juga ingin tau” kata Wooyoung. Maka Jongho mengenggam tangan Wooyoung. Dan tiba-tiba, gambaran masa lalu Wooyoung bisa dilihat oleh Jongho.

“Jadi, kamu nemu jawabannya Jong?” Tanya San. Jongho mengangguk. “Ka Wooyoung adalah anak kandung Pangeran Vampire, Pangeran Jung” kata Jongho. “Tapi, vampire tidak bisa punya keturunan” kata Mingi. “Ibunya ka Wooyoung, adalah manusia. Kejadian yang sangat langka memang. Ka Wooyoung punya kekuatan vampire layaknya kita. Ka Wooyoung bisa makan dengan makanan manusia ataupun darah” kata Jongho.

“Pangeran Jung tau bahwa anaknya akan diincar oleh volturi. Maka dari itu, dia memanggil sahabatnya, Kim Hongjoong, untuk menjaga istri dan anaknya” kata Jongho sambil menengok kepada Seonghwa.

“Aku?” Tanya Hongjoong. Jongho mengangguk. “Ka Hongjoong bersahabat dengan Pangeran Jung tanpa ia ketuhui bahwa Pangeran Jung adalah vampire. Ka Hongjoong membawa pelayannya, yang juga adalah kekasihnya, Seonghwa, untuk pergi bersama istri Pangeran Jung ke tempat persembunyian.

Karena istri Pangeran Jung mengandung anak vampire, anak tersebut menghisap darahnya. Bahkan istri Pangeran Jung, harus meminum darah secara langsung agar tubuhnya kuat bertahan.

Akhirnya, anak itu lahir, dan itu adalah ka Wooyoung. Istri Pangeran Jung tidak dapat bertahan dan akhirnya beliau meninggal. Ketika Hongjoong dan Seonghwa menjaga bayi itu, volturi datang menyerang tempat persembunyian itu.

Namun, Pangeran Jung juga datang kesana. Ka Hongjoong dan ka Seonghwa yang sekarat, akhirnya diubah menjadi vampire oleh pangeran Jung. Pangeran Jung menyegel kekuatan vampire Wooyoung dan menidurkan Wooyoung selama 500 tahun” kata Jongho panjang lebar.

“Tunggu!! Berarti jangan bilang, bayi yang aku dan Seonghwa bawa ke panti asuhan itu adalah Wooyoung yang tertidur selama 500 tahun?” Kata Hongjoong. “Tepat sekali ka. Kekuatannya disegel di kalung yang ka Wooyoung pakai” kata Jongho.

“Makanya, kamu tidak bisa lihat masa lalu Wooyoung, karena identitasnya disegel?” Tanya Mingi. “Seperti itu” kata Jongho. “Tunggu! Tapi vampire kan berhenti menua. Wooyoung tumbuh dari bayi sampai sekarang” kata Yeosang.

“Makanya ku bilang Wooyoung itu setengah vampire, kak Yeo!! Ka Wooyoung tetap bertumbuh sampai usia 20 tahun. Jadi, karena kak Wooyoung sudah 22 tahun sekarang, ia sudah abadi, seperti vampire” kata Jongho.

“Jantungnya masih berdetak” kata San. “Karena kak Wooyoung juga manusia. Kita tinggal membuka kekuatan vampire yang kak Wooyoung punya, kalo kakak mau” kata Jongho. “Darah. Tadi vampire itu bilang kalian terlalu bodoh karena tidak menggunakan darahku” kata Wooyoung.

“Itu karena darah dari setengah vampire dan setengah manusia bisa memberikan kekuatan besar pada kami. Makanya, Agatha dan Mark menculikmu” kata Yunho. “Terus, bagaimana dong sekarang?” Tanya Wooyoung panik.

“Mau tidak mau, kakak harus membangkitkan insting dan kekuatan vampire kakak. Supaya ketika volturi menyerang, kakak sudah siap” kata Jongho. Wooyoung menghela nafasnya kemudian mengangguk. Dan Wooyoung tau, setelah ini, kehidupannya akan berbeda.