Taehyun merasakan jantungnya berdegub dengan kencang ketika Beomgyu memintanya untuk bertemu. “Lo rapat hari ini?” Tanya Jay, teman sekelasnya. “Gak, mau ketemu gebetan” kata Taehyun dengan cepat. “EH KANGTAE, MAU KEMANA?” Tanya Jay. “BELI MINUM. LO BALIK DULUAN AJA YA” seru Taehyun sambil berlari ke kantin untuk membeli minuman.
Taehyun membeli segelas americano dan latte untuknya. Ia berjalan menuju taman belakang FIB dan menemukan Beomgyu dengan dua wanita dan satu pria yang tidak dikenalnya. “Gyu” panggil Taehyun. Beomgyu menengok kepada Taehyun. “Eh Tae. Sebentar ya, rapat JFW bentar” kata Beomgyu. “Muka dia kok familiar ya?” Kata salah satu wanita yang paling pendek di antara ketiganya.
“Dia? Vocalist sama frontman Blue Hour tau” kata Beomgyu. “WAH BENERAN???” Tanya wanita yang lain. “Iya, seangkatan lo tau. Tae, kenalin ini Nako, Yeojin, Sungchan. Staff gue di JFW” kata Beomgyu. “Oh.. Halo, gue Taehyun. Sastra Inggris 20” kata Taehyun memperkenalkan dirinya. “Halo Taehyun, salam kenal. Kita staffnya Beomgyu buat JFW nanti” kata Sungchan.
“Sorry kalo gue ganggu. Ini gue pergi aja ya?” Kata Taehyun. “Gapapa, lo disini aja. Kita udah mau selesai lagian” kata Nako. “Iyaa sabar ya” kata Beomgyu. Taehyun pun mengangguk dan duduk di kursi kosong samping Beomgyu. Taehyun selalu senang memandang wajah serius Beomgyu dalam mode panitia. Ia akan serius dan memikirkan segala kemungkinan dengan baik.
“Jadi stagenya kita pake balon aja ya kak di bagian atas. Sama ada tulisan JFW pake kayu” kata Yeojin. “Iya. Nanti dokumentasi pake kamera gue aja. Sama paling pinjem punya Kak Yeonjun” kata Beomgyu. “Dokum cukup 2 kamera?” Tanya Yeojin. “Engga sebenernya. Tapi ka Seungmin katanya mau bantu volunteer. Angkatan 18 ga dibolehin jadi panitia sebenernya, kecuali kak Chaewon. Makanya pada jadi volunteer aja” kata Beomgyu. “Yaudah 3 cukup lah ya. Nanti gue chat Chan senpai, doi mau volunteeran ga. Doi kan punya drone” kata Sungchan. “Sip sip. Thanks ya semua. Kita ketemuan nanti lagi” kata Beomgyu.
Setelah ketiga staffnya pulang, Taehyun pun menyodorkan americano di depan wajah Beomgyu. “Penyemangat” kata Taehyun. Beomgyu terkejut kemudian tersenyum dan mengambil kopi tersebut. “Thanks” kata Beomgyu. Taehyun tersenyum kemudian mulai meminum minumannya. Keduanya berdiam diri satu sama lain.
“Kak.. Maaf” kata Taehyun. Beomgyu pun meletakan minumannya di sampingnya dan menunduk. “Kak..” kata Taehyun sambil mengenggam tangan Beomgyu. “Taehyun... Lo tuh bangsat tau ga??? Lo dorong gue, lo bikin kaki gue harus dioperasi, dan sempet-sempetnya lo bilang kangen??? MUKA LO DIMANA TAEHYUNN???” seru Beomgyu sambil menangis dan mendorong-dorong bahu Taehyun.
“Kak, I'm really sorry. Gue bener-bener nyesel kak. Gue bego banget emang ngelakuin itu sama orang yang paling gue sayang setelah orangtua gue” kata Taehyun sambil menahan tangisannya. Taehyun tidak bisa menahan air matanya ketika ia melihat orang yang dicintainya menangis dengan keras.
“It was my fault. Gue yang minum karena cari pelarian, gue yang dorong lo. Itu kesalahan gue. Gue cuma mau minta maaf sama lo. Gue kangen ngobrol sama lo” kata Taehyun. Beomgyu semakin mengeraskan tangisannya dan Taehyun hanya bisa mengelus genggaman tangan Beomgyu. “Kak.. Maafin gue ya?” Tanya Taehyun.
“Taehyun, Beoms”
Taehyun mengangkat kepalanya dan mendapati Soobin yang datang ke taman. “Kak Soobin” panggil Taehyun. Soobin mendekati keduanya dan menepuk bahu Taehyun. “Hey, adek.. Ini kak Soobie” kata Soobin sambil mengelus wajah Beomgyu. Beomgyu mengangkat kepalanya dan langsung memeluk pinggang Soobin yang berdiri. Ia menangis sambil menenggelamkan kepalanya pada perut Soobin.
“Kita pulang ya?” Ajak Soobin. Beomgyu mengangguk dan menghapus air matanya. “Taehyun, tolong bawa tasnya Beomgyu ya” kata Soobin. “Oke ka” kata Taehyun sambil membawa tas Beomgyu. Soobin tersenyum padanya, kemudian ia membantu Beomgyu untuk berdiri dan menuntunnya untuk berjalan menuju mobil. “Kakak ada di rumah?” Tanya Beomgyu. “Ga ada, dia lagi ke kantor. Mau ditelepon?” Tanya Soobin.
Beomgyu menggelengkan kepalanya. “Jangan. Kakak jangan sampe tau” kata Beomgyu lirih. “Iya.. Yuk pulang” kata Soobin. Sampai di mobil, Soobin membantu Beomgyu untuk meluruskan kakinya di jok tengah. Taehyun juga berjalan menuju pintu di samping pengemudi dan duduk. Soobin melihat Beomgyu perlahan terlelap, bahkan ketika ia belum melajukan mobilnya.
“Kasian, kecapean dia tuh pasti” kata Soobin. “Bentar lagi JFW soalnya” kata Taehyun. “By the way, aku tau masalah kamu sama Beomgyu” kata Soobin. “Kakak tau?” Tanya Taehyun. “Iya aku tau. Beomgyu mana berani langsung cerita ke Ka Yeonjun. Dia pasti cerita ke aku dulu” kata Soobin. “Kakak ga mau marah ke aku?” tanya Taehyun. “Tyun, kakak kesel sama kamu, kakak marah sama kamu. Tapi, kakak ga bisa apa-apa.
Soalnya ini masalah antara kamu dan Beomgyu. Kakak ga bisa ikut campur, sekalipun kakak adalah pacarnya Ka Yeonjun. Dan lagian, kakak tau, Beomgyu udah maafin kamu. Cuma, dia ga siap untuk bilang langsung ke kamu. Masa dia aja maafin kamu, tapi kakak engga?” Kata Soobin sambil mengusak rambut Taehyun.
“Otak ini, lain kali harus lebih banyak memikirkan pertimbangan ya. Jangan main nyamber” kata Soobin. “Iya kak” kata Taehyun. “Jangan maksain Beomgyu juga. Dia masih memproses semuanya” kata Soobin sambil tersenyum.