Reveal
“Enak ga pancakenya?” Tanya Jongho pada Mingi yang terlihat lahap dalam memakan sarapannya itu. “Enak! Nanti aku mau beli lagi” kata Mingi. “Maaf ya, harusnya kamu bisa liburan hari ini, jadi ngurusin aku” kata Jongho.
“Gapapa ka, kan aku emang ada disini buat bantuin ka Jongho” kata Mingi. “Aku udah baik-baik aja kok. Besok aku juga harus rapat buat pembukaan store” kata Jongho. “Kalo gitu, kakak hari ini istirahat aja. Aku beliin bubur nanti” kata Mingi. “Kan ada room service” kata Jongho dengan bingung.
Mingi pun terdiam, lagi-lagi ia lupa bahwa orang ini adalah orang yang memiliki uang berlebih. “Aku dikasih tau tempat beli bubur yang enak sama ka Sky” kata Mingi. “Kalian jadi bestie ya sekarang” kata Jongho kemudian terkekeh. “Hehehe ka Sky bilang aku bakalan sering chat dia buat nanya-nanya kakak. Kan aku disini buat bikin kakak bahagia, jadi aku harus tau dong keseharian kakak” kata Mingi.
Jongho pun tersenyum kemudian terdiam. Tangannya bergerak untuk menusuk buah dengan garpu kemudian memakannya. “Jangan terlalu dekat dengan Sky” kata Jongho. “Eh? Kenapa ka?” Tanya Mingi. “Aku ga mau ditinggal lagi” kata Jongho. Mingi pun bingung dengan perubahan suasana hati Jongho, namun ia hanya tersenyum dengan maklum.
“Can I hug you?” Tanya Mingi. “Sure. Please” kata Jongho sambil merentangkan tangannya. Mingi segera bergabung di kasur dan memeluk Jongho dengan erat. Jongho pun menenggelamkan kepalanya pada dada Mingi. “Please don't leave me.. Aku ga punya siapa-siapa lagi” kata Jongho sambil meremas pakaian Mingi.
“Iya ka. I'm here” kata Mingi. Mingi mengelus lengan Jongho agar Jongho merasa tenang dan bersiap untuk istirahat kembali. Mingi ingin bertanya maksud pertanyaan Jongho, tapi, Mingi menahan rasa keingintahuannya karena keadaan Jongho. “Ayo ka, aku bantu kakak ke kamar” kata Mingi.
Mingi menyingkirkan selimut yang membungkus kaki Jongho dan membantu Jongho untuk berdiri di atas kakinya sendiri. Mingi menuntun Jongho untuk masuk ke kamarnya dan bahkan membantu Jongho untuk merebahkan dirinya di kasur. “Don't you curious about me?” Tanya Jongho.
“Aku penasaran, tapi kesehatan kakak lebih penting” kata Mingi sambil merapikan selimut agar menutupi tubuh Jongho dan membuat Jongho nyaman. “Papaku meninggal waktu aku masih sekolah. Dan mamaku nikah lagi sama duda. Duda itu punya anak dan mama lupa sama aku” kata Jongho sambil memandang langit-langit kamarnya.
“I'm sorry to hear that” kata Mingi dengan tulus. “Aku tidak ada masalah dengan saudara tiriku, yang ku permasalahkan adalah orang itu” kata Jongho. “Enough ka. Sekarang kakak harus istirahat” kata Mingi. Jongho pun memejamkan matanya dan Mingi terduduk di ujung kasur memastikan Jongho terlelap.
Tidak berapa lama Mingi mendengar suara dengkuran halus dari Jongho yang menandakan bahwa Jongho sudah tertidur dengan tenang. “Rest well, ka. Mingi ga bakal ninggalin kakak. Mingi bakal ada disini sampai kakak minta Mingi untuk pergi” kata Mingi sambil mengelus rambut Jongho dan meninggalkan kamar Jongho.