Now and Forever
Warn : bxg, angst, hurt/comfort, saeguk
Pairing : Lee Know (Minho) x Lia (Jisu)
Dinasti Joseon
“Nona Jisu, anda kedatangan tamu” Wanita yang menggunakan hanbok berwarna pink itu tersenyum. Ia berdiri dan merapikan hanboknya. “Pelayan Kim, tolong siramkan bunga-bunga ini untukku ya” kata wanita tersebut atau Jisu.
Jisu berlari kecil untuk mencapai ruang utama. Ia tersenyum ketika mendapati sosok tegap seorang laki-laki, dengan hanbok berwarna biru yang melekat di tubuhnya.
“Ka Minho?” panggil Jisu. Pria tersebut, atau yang dipanggil Minho itu berbalik badan dan tersenyum melihat wanita pujaannya itu. “Selamat sore Nona Jisu.. Saya datang kesini dengan tujuan untuk membawa Nona Jisu pergi ke air terjun di dalam hutan timur” kata Minho.
Jisu memukul bahu pria itu main-main. “Sok formal banget sih ka? Ayo kita pergi” kata Jisu. “Eh bentar, kakak harus izin sama papa kamu buat nyulik anaknya” kata Minho. “Papa ga ada di rumah ka. Lagian kakak canggung banget sih sama calon ayah mertua” kata Jisu.
“Hehehe...” tawa Minho sambil memamerkan deretan gigi yang rapi itu. “Ya walaupun gitu, kamu kan belum terikat sama kakak. Jadi, kamu itu masih milik keluargamu. Kakak seharusnya minta izin kalau mau bawa kamu keluar rumah” kata Minho sambil mencubit kecil hidung Jisu.
“Loh? Nak Minho?” Suara seorang wanita dewasa terdengar. Minho membungkuk kepada wanita tersebut. “Selamat sore ibu” kata Minho. “Ma, aku pergi sama ka Minho ya” kata Jisu dengan cepat. “Hey!!” Seru Minho sambil melirik tajam wanita di sebelahnya ini.
“Ibu, saya minta izin untuk membawa Jisu ke air terjun di hutan timur. Apakah boleh??” tanya Minho. “Loh, ya kalian kan udah tunangan toh? Ya bawa aja Jisunya. Gausah bawa pulang juga gapapa” kata wanita dewasa tersebut yang ternyata adalah ibu dari Jisu.
“Tuh kan aku bilang apa. Yaudah aku pergi ya ma” kata Jisu. Minho membungkuk pada ibu dari pasangannya itu. “Kami pergi ya bu” kata Minho.
Minho menggendong Jisu untuk duduk di atas kuda miliknya. Dan segera Minho pun menaiki kudanya, dan duduk di belakang Jisu. “Ayo pergi” kata Minho sambil tersenyum.
Sesampainya di hutan timur, Minho turun dari kudanya dan membantu Jisu untuk turun dari kuda. Ia mengikat tali pada kuda tersebut ke pohon di dekat air terjun.
Jisu melepas sepatunya dan menyeburkan kakinya ke danau di bawah air terjun tersebut. Di sebelahnya, Minho melakukan hal yang sama.
“Aku selalu seneng kalo bisa ke hutan timur. Pemandangannya selalu indah, terus adem juga suasananya” kata Jisu. “Aku seneng kalo kamu seneng” kata Minho.
“Oh iya, kamu mau ngomong apa? Kamu tiba-tiba dateng pasti ada sesuatu” kata Jisu. Minho tersenyum manis. Kekasihnya ini sudah sangat mengenal dirinya. Minho mengeluarkan kantung berwarna putih dari kantung hanboknya.
Minho mengeluarkan sebuah kalung dengan liontin cincin berwarna putih. “Sini, deketan” kata Minho. Jisu mencondongkan tubuhnya ke arah Minho dan Minho memasangkan kalung tersebut kepada Jisu.
“Aku juga pake yang sama” kata Minho. Ia menurunkan sedikit kerah hanboknya dan disana ada kalung dengan liontin yang sama. “Minho...” kata Jisu dengan lirih.
“Aku diutus pergi besok. Akan ada perang besar dengan negeri sebelah. Aku mau kasih cincin ini ke kamu, sebagai jaminan kalau aku bakal pulang dengan selamat” kata Minho.
Jisu mengenggam tangan besar Minho. “Jangan Minho. Jangan. Tolong.. Jangan tinggalin aku” kata Jisu sambil berlinang air mata. “Maaf Jisu. Aku harus pergi. Tapi aku janji akan kembali” kata Minho.
Minho membawa Jisu ke dalam pelukannya. Jisu memeluk erat tubuh pria kesayangannya itu. “Tolong kembali dengan selamat” kata Jisu. “Iya. Aku janji” kata Minho. “Kalaupun aku tidak selamat, aku akan mengejarmu lagi di kehidupan selanjutnya” kata Minho dalam hati.
Setahun berlalu setelah pernyataan Minho di air terjun, tidak ada tanda-tanda bahwa Minho mendatanginya. Jisu hampir setiap hari berdoa sambil mengenggam erat kalung dari Minho.
“Jisu, ada yang mencarimu” panggil sang ibu. Jisu segera bangun dari kasurnya dan keluar dari kamar. Ia berjalan dengan cepat ke depan rumah. Jisu terkejut mendapati seorang pria yang ia yakini sebagai sahabat dari Minho.
Pria tersebut menggunakan penyangga untuk tangannya. “Changbin?” panggil Jisu. Pria tersebut atau Changbin segera menoleh pada Jisu. Sebelah tangan Changbin yang tidak menggunakan penyangga, memeluk sebuah guci abu.
Jisu terkejut. Dalam hati, ia berharap bahwa semua pikiran buruknya tidak terjadi. “Maaf Jisu. Maaf... Dia tertusuk di depan mataku sendiri. Dia memintaku untuk mengembalikannya padamu” kata Changbin.
Jisu jatuh terduduk dan menangis dengan keras. Changbin berlutut dan menggeser guci tersebut ke hadapan Jisu. “Sampai di akhir hidupnya, dia tetap mencintaimu Jisu. Aku berharap kalian dipertemukan lagi di kehidupan selanjutnya” kata Changbin sambil menepuk bahu Jisu.
Tahun 2020
Seorang wanita dengan rambut coklat sepunggung berjalan di koridor kampus. Tangannya menenteng buku-buku tebal, hasil dari meminjam di perpustakaan.
Wanita itu terkejut ketika ada tangan yang mengambil buku di tangannya tersebut. Setelah mengetahui siapa yang mengambil bukunya, dia pun terkekeh. “Yaampun, aku dibantuin sama selebgram” kata wanita tersebut.
“Tapi aku kan selebgram yang baik hati, ga sombong dan rajin menabung. Emangnya Hyunjin, abis dapet duit endorsan, jajan terus sama Ryujin” kata pria yang ternyata membawa buku wanita tersebut.
“Li, kosong ga malem ini?” tanya pria itu. Wanita yang dipanggil Li itu mengangguk. “Ya kosong lah ka. Kan Lia jomblo dari lahir” kata wanita itu atau Lia setengah tergelak. “Jalan yuk? Ada pasar malem di pusat kota” kata pria itu.
“Tumben nih.. Biasanya selebgram bernama Lee Know ini kan sangat sangat sibuk. Apalagi ini malem minggu. Biasanya ngelive di IG bareng anak-anak lain” kata Lia. Pria yang ternyata bernama Lee Know itu tertawa kencang, mengundang perhatian orang yang berjalan di koridor tersebut.
“Sesekali kakak mau jalan sama Lia. Kasian nih Lia stress ujian sama ngerjain tugas terus. Makanya kakak mau ngajak kamu refreshing” kata Lee Know. Lia pun memukul bahu Lee Know main-main. “Bolehlah. Jemput Lia di apart jam 6 ya ka” kata Lia.
“Okay. Kamu mau kemana sekarang?” Kata Lee Know. “Pulang lah. Yeji berisik banget nih nanyain kapan pulang, soalnya dia kan ga bisa masak” kata Lia. “Yaudah, kakak anterin yuk” kata Lee Know.
“Ishhh ka Lee Know tuh kenapa baikkk banget sih? Beruntung banget yang bisa jadi pacar kakak nanti” kata Lia. “Dan wanita yang beruntung itu kamu Lia, atau harus ku panggil Jisu? Wanita yang selalu aku cintai, dari pertama kita bertemu di dinasti Joseon, hingga saat ini. Aku menanti 500 tahun, menanggung ingatan akan kisah kita, untuk bertemu denganmu lagi” kata Lee Know yang tentu saja diucapkan dalam hatinya.
“Ka? Hey? Kakak ga kerasukan kan?” Kata Lia sambil melambaikan tangannya di hadapan Lee Know. Lee Know segera tersadar kemudian tersenyum. “Gaklah. Yuk pulang” kata Lee Know.
Jam 18.15 akhirnya mereka sampai di pasar malam. Keadaannya cukup ramai, mengingat hari ini adalah malam minggu, yang berarti orang-orang akan keluar dari rumah untuk menikmati liburan.
“KAAA!! LIAT!! Ada tempat penyewaan hanbok!!” teriak Lia dengan semangat. Lia segera berlari ke tempat penyewaan hanbok dan Lee Know mengikuti dari belakang.
Lee Know menunggu Lia yang sedang mengenakan hanbok dibantu staff disana. Tangannya dengan aktif berselancar di media sosial berlogo kamera berwarna pink. Dalam hatinya, ia sangat deg-degan. Sebentar lagi ia akan melihat Jisunya kembali.
“Ka, Lia bagus ga?” Suara itu membuat Lee Know mendongak dan membuat dirinya terperangah. Lia mengetakan hanbok pink, dan hanbok tersebut sangat mirip dengan hanbok yang biasa digunakan oleh Jisu di masa lalu.
“Kamu, cantik banget” kata Lee Know. Lia tersipu dan wajahnya sedikit memerah. “Kakak juga ganteng kok pake hanbok biru gitu” kata Lia. Hati Lee Know menghangat. Sikap itu, sikap Jisu yang bertahan dalam diri Lia.
“Kita jalan yuk?” tanya Lee Know. Lee Know menyodorkan lengannya, dan Lia segera melingkarkan tangannya pada lengan Lee Know.
Lee Know dan Lia berjalan di bawah ratusan lentera yang terpasang di atas mereka. Tidak ada percakapan yang dimulai di antara mereka. Keduanya menikmati waktu yang seolah berjalan dengan lambat itu.
DUAR!!
Suara kembang api mengejutkan keduanya. “Ka, liat kembang api ayooo” kata Lia. Keduanya berjalan menuju jembatan yang ada di pasar malam tersebut dan menikmati acara kembang api.
“Lia, kakak boleh ngomong sesuatu?” tanya Lee Know. “Boleh dong. Ngomong apa ka?” tanya Lia. Lee Know mengenggam kedua tangan yang lebih kecil dari miliknya itu. Matanya tertuju hanya kepada Lia.
“Lia, kakak mau bilang terima kasih udah hadir di hidup kakak. Udah baik sama kakak, selalu ngingetin kakak kalau kakak mulai ngelakuin hal buruk. Kakak nyaman banget sama Lia. Kakak mau nanya, Lia mau jadi pacar kakak?” kata Lee Know.
Lia terkejut, namun perlahan senyumannya melengkung indah. Lia beranjak untuk memeluk Lee Know dengan erat. “Iya!! Lia mau jadi pacar kakak” kata Lia. Lee Know tersenyum hangat dan keduanya berpelukan dengan erat.
Malam itu, Lee Know atau Minho, berhasil mendapatkan kisah cintanya kembali. Kisah cinta yang sebelumnya terhenti, kini sudah terjalin kembali. Untaian benang merah di antara mereka kembali terlihat di antara mereka.
“Aku pernah meninggalkanmu di masa lalu, dan itu adalah kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan. Saat ini, biarkan aku kembali menjadi pria yang akan menjagamu dengan sepenuh hati. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Now and forever” – Lee Know