New Information
Tok tok tok!!
“Silahkan masuk” kata Jongho. Pintu ruangan Jongho pun terbuka dan mendapati Seungmin atau Sky Kim yang masuk ke ruangannya. “Hai Min. Udah makan?” Tanya Jongho. “Udahlah. Nih aku bawa makananmu. Kamu pasti belum makan” kata Seungmin sambil memberikan kotak makan kepada Jongho.
“Hehehehe tahu aja deh sahabatku tercinta ini” kata Jongho. “Kamu dari pagi sibuk rapat. Kamu harus makan, soalnya kalo ga makan, kamu bakal recokin kerjaanku” kata Seungmin. “Aaaa abisnya aku bosen Minnnn” kata Jongho sambil menggelayut di tangan Seungmin.
“Heh heh, udah umur 28 masih ngegelayut aja” kata Seungmin sambil memukul main-main tangan Jongho. “Gapapa dong. Kan aku lebih muda dari kamu” kata Jongho. “Jongho, kita cuma beda sebulan. Gausah lebay kamu” kata Seungmin sambil melepas tangan Jongho dari tangannya dan diikuti Jongho yang mengerucutkan bibirnya.
“Eh, aku kesini tuh sekalian mau nanya. Kita tuh lagi terima model freelance ya?” Tanya Seungmin. “Aurora tuh terbuka buat model freelance sih. Emangnya kenapa?” Tanya Jongho. “Itu, Song Mingi. Fansmu yang waktu itu ketemu di mall. Dia jadi model freelance Lip Color kita” kata Seungmin.
“Loh iya?? Aku belum buka ignya Aurora soalnya” kata Jongho. Jongho pun segera membuka ponselnya dan melihat instagram Aurora. “Eh iya dia jadi model freelance. Siapa yang masukin ya?” Kata Jongho. “Di luar itu, dia jago juga ya ekspresi mukanya. Mukanya juga cocok pake Lip Color No. 5” kata Seungmin.
Tok tok tok!!
Pintu ruangan Jongho kembali diketuk. “Masuk” kata Jongho. Pintu terbuka dan menampilkan Yeosang yang membawa sebuah berkas kepada Jongho. “Selamat siang Jongho. Saya membawakan informasi untuk anda” kata Yeosang. “Hm menarik. Silahkan lanjutkan” kata Jongho.
“Perusahaan pesaing kita terbukti membayar beberapa orang untuk membeberkan fakta bahwa Jung Wooyoung, direktur utama Perusahaan Pangan Aloha, adalah saudara tiri anda. Dan orang-orang tersebut juga yang menyebabkan saham Aloha turun cukup drastis karena menyebarkan fitnah bahwa Direktur Jung sering memanfaatkan orang untuk kepuasan seksualnya” kata Yeosang.
“Haishh orang itu. Sudah ku bilang jangan mengangguku” kata Jongho. “Tapi Jongho, anak buahku berhasil menemukan sebuah fakta. Direktur Jung tidak memanfaatkan orang. Direktur Jung memiliki seorang kekasih dan anda sangat mengenal kekasihnya tersebut” kata Yeosang.
“Siapa? Udah jangan bertele-tele. Jawab aja” kata Jongho. “Seonghwa. Park Seonghwa. Seorang model papan atas yang memulai karirnya dengen menjadi model untuk Aurora dan kemudian berkembang menjadi Brand Ambassador Aurora. Hingga saat ini, Seonghwa tidak pernah menjadi model skincare manapun dan hanya ingin menjadi model dari Aurora” kata Yeosang. “Oh Seonghwa. Model muda yang lugu sekali” kata Jongho.
“Apa yang harus saya lakukan, Jongho?” Tanya Yeosang. “Tidak perlu. Biarkan si keparat Wooyoung menyelesaikan masalahnya sendiri. Aku sudah bosan membantunya” kata Jongho. “Serius?? Kamu ga kasian sama saudaramu?” Tanya Seungmin. “Gak” kata Jongho dengan tegas. “Baiklah” kata Seungmin. Seungmin tidak bisa mengubah keputusan mutlak seorang Choi Jongho.
“Kemudian, anda meminta saya untuk menyelidiki Song Mingi. Mingi berusia 20 tahun dan merupakan mahasiswa Arsitek di salah satu kampus negeri di kota ini. Ia memiliki IPK 3.96 sampai semester 4 kemarin. Ia merupakan mahasiswa perantau. Ibunya meninggal setahun yang lalu karena pneumonia.
Di kota asalnya, Mingi tinggal bersama ayahnya. Ayahnya merupakan pekerja jasa, yaitu melakukan service AC. Namun saat ini, ayahnya sedang melakukan pemulihan dikarenakan beliau jatuh dari tangga. Mingi memiliki seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal bersama suaminya” kata Yeosang panjang lebar.
“Bagaimana dengan kondisi ekonominya?” Tanya Jongho. “Buruk. Selama ini Mingi dibantu oleh keluarga temannya untuk sekolah sampai SMA dan seringkali temannya ini membawakan makanan untuknya” kata Yeosang. “Siapa nama temannya?” Tanya Jongho. “Maaf, saya tidak bisa menyebutkannya, Jongho. Karena nama dan nama keluarganya memiliki kemiripan dengan seseorang di masa lalu anda” kata Yeosang.
“Oh baiklah. Oh iya, Mingi kenapa bisa jadi model freelance di Aurora?” Tanya Jongho. “Kim Hongjoong yang menyarankannya. Hongjoong bersama Ka Minji memotret Mingi dan mereka juga yang meminta team Marketing untuk mengunggah foto Mingi bersama produk Aurora” kata Yeosang. “Baik Ka Yeosang. Terima kasih atas informasinya” kata Jongho.
“Anda butuh informasi lain, Jongho?” Tanya Yeosang. “Belum. Kakak bisa pergi” kata Jongho. “Baik, saya undur diri terlebih dahulu” kata Yeosang sambil menyerahkan berkas kepada Jongho dan keluar dari ruangan Jongho.
“Seungmin, atur pertemuan dengan Kim Hongjoong. Ada yang ingin ku bicarakan dengannya” kata Jongho. “Tentang Mingi?” Tebak Seungmin. “Iya, tentang Mingi” kata Jongho.
Hongjoong masuk ke ruangan VIP sebuah restoran setelah manager restoran yang sedang bertugas itu mempersilahkannya masuk. “Permisi Tuan Jongho, Tuan Hongjoong sudah ada disini” kata manager tersebut. “Oh ya silahkan masuk. Terima kasih sudah mengantarkannya” kata Jongho pada manager restoran tersebut.
“Sky, Ka Minji silahkan kalian keluar dan pesan apapun. Aku akan membayarnya” kata Jongho pada Sky dan Minji. “Baik Jongho” kata Sky. “E-Eh tapi Hongjoong?” Tanya Minji. “It's okay. I will not fired him” kata Jongho. “Ka Minji, ini adalah privasi mereka. Mari kita tinggalkan” kata Sky sambil menarik pelan tangan Minji.
Setelah Sky dan Minji keluar, Jongho pun membuka botol wine yang disediakan oleh restoran tersebut. Jongho menuangkannya ke gelas miliknya dan juga Hongjoong. “Jadi, ada apa? Kamu ga biasanya minta ketemuan di tempat yang private kaya gini” kata Hongjoong. “Hahaha jadi ketahuan ya niatku?” Tanya Jongho sambil terkekeh.
“Jongho, aku udah kenal kamu dari lama. So, tell me, kamu mau nanya apa?” Kata Hongjoong. “Kamu yang masukin model freelance yang namanya Mingi?” Tanya Jongho. “Iya. Aku ga bisa jadi model make up dulu karena aku masih ada kontrak sama produk lain sampai akhir bulan ini. Jadi aku cari model freelance” kata Hongjoong dengan jujur.
Lagian, mana bisa dia bohong. Jongho pasti lebih tahu mengingat dia memiliki mata-mata yang tersebar di seluruh negeri. “Bagaimana kamu kenal sama Mingi?” Tanya Jongho. “Dari temanku. Aku punya teman dekat yang ternyata berteman dengan Mingi. Jadi temanku itu membawa Mingi kepadaku. Dia model dengan nol pengalaman, tapi hasil pemotretannya bagus” kata Hongjoong.
“Kenapa tidak menginformasikan padaku dulu?” Tanya Jongho. Hongjoong pun terdiam ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jongho dengan nada yang sangat dingin. Hongjoong pun memaki dirinya yang terlalu hectic sampai melupakan hal-hal detail seperti menginformasikan mengenai model freelance.
“Maaf Jongho. Aku terlalu sibuk beberapa minggu kemarin sehingga aku tidak sempat menghubungimu” kata Hongjoong. “Lalu, apa gunanya aku memperbolehkanmu memilih Ka Minji sebagai managermu jika kamu masih sibuk?” Tanya Jongho. “Shit” kata Hongjoong dalam hati.
“Apa kakak merasa hebat setelah aku memperbolehkanmu memegang saham Aurora? Aku bisa mencabutnya dengan mudah. And I can ruin your career in one hour” kata Jongho sambil menyesap wine miliknya. Saat itu juga, rasanya nyawa Hongjoong melayang. Hongjoong yakin itu bukan hanya ancaman semata, karena dulu, Jongho pernah melakukannya pada model Aurora yang terbukti melakukan kekerasan seksual.
“No.. No.. Please I'm sorry, Jongho. Please, I will do everything for you and please don't do it” kata Hongjoong dengan panik. “You gonna do everything for me, right?” tanya Jongho. “Iya. Aku lakuin apapun itu. Tolong jangan hancurin karirku” kata Hongjoong yang tanpa sadar mulai berlinang air mata. “Good. Jadikan Mingi model freelance lagi. Tapi kali ini, lakukan di studio perusahaan. Aku ingin bertemu dengannya” kata Jongho.
“Hah?” Tanya Hongjoong. “Harusnya kakak melakukan background check terlebih dahulu, Kim Hongjoong. Beruntung, Mingi melakukannya dengan tulus karena kebutuhan” kata Jongho sambil berdiri dan meninggalkan Hongjoong dalam ruangan. Hongjoong yang ditinggalkan Jongho pun hanya dapat termenung.
“Hey, Hongjoong. Kamu kenapa?” Tanya Minji. “Entah mungkin aku sedikit kaget aja tadi” kata Hongjoong. “Kaget kenapa?” Tanya Minji. “Bukan masalah besar. Oh iya, kakak punya nomor Mingi kan? Tolong kirim ke aku. Aku harus informasiin kerjaan buat Mingi” kata Hongjoong.