Like a Flowing Wind
cw!! Friendzone, Friend to lover, major character death, minor character death. Tw!! Airplane accident
Pertama kali bertemunya, Yeosang langsung terpana. Saat sosok berpipi tembam dengan rambut merah itu datang bersama San, mengenalkan dirinya sebagai adik kandung pemuda Choi itu.
“Halo kakak-kakak!! Namaku Jongho!!” serunya dengan semangat saat itu. Tingkahnya yang menggemaskan tentu saja langsung membuat si tertua dalam pertemanan mereka, Seonghwa, memeluk dengan gemas sosok Jongho. Hampir mencium pipinya namun Jongho segera menghindar sambil tertawa.
“Kakak jangan cium-cium aku plisss” seru Jongho. Tapi Jongho membalas pelukan Seonghwa dengan erat. Senyumannya. Yeosang sangat terpana melihat senyumannya yang indah itu.
I can't, I can't hide my feelings for you anymore I bravely take a step closer to you But this step was never easy I made up my mind long ago, but I still needed more time
Yeosang pun mulai berusaha dekat dengan Jongho. Semuanya berawal dari Jongho yang nyeletuk bahwa ia lapar dan lupa membawa dompet. Yeosang segera mengajak Jongho ke kantin dan membelikan makanan untuknya. Jongho awalnya menolak, namun karena paksaan Yeosang, Jongho akhirnya menerimanya.
“Aku harus beliin ka Yeo makanan juga!! Kapan-kapan kita ke mall ya ka Yeo!! Nanti aku jajanin” kata Jongho. Dan karena perkataan itu, satu hari, Yeosang mengajak Jongho pergi ke arcade. Ternyata, Jongho juga senang bermain ke arcade. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk bermain bersama dan berakhir makan di mall.
“Makasih ka Yeo udah ajak main arcade!! Ka Yeo bener-bener temen terbaik aku!! Aku bersyukur banget sekarang aku punya temen yang baik kaya ka Yeo!!” Seru Jongho.
Yeosang hanya mengulum bibirnya. Yeosang ingin bilang bahwa ia menyukai Jongho, tapi ia tidak ingin mereka jadi canggung. “Sama-sama Jongho. Ka Yeosang juga seneng punya temen lucu kaya Jongho” kata Yeosang.
I said ''I miss you'' I said ''Good night'' As if I'm feeling just fine I've endured well
Sejak kejadian itu, Yeosang dan Jongho semakin lekat. Yeosang dan Jongho saling memberikan afeksi dan perhatian pada satu sama lain. Sampai San sendiri gerah melihatnya. “Lo kalo suka sama adek gua bilang” kata San pada Yeosang.
Namun, Yeosang hanya menggeleng. Pikirnya saat itu adalah, ia tidak tau bagaimana perasaan Jongho padanya. Yeosang tidak mau Jongho malah canggung dan berakhir menjauhinya. Jadi, Yeosang lebih baik menahan perasaannya daripada ia tidak bisa dekat dengan pemuda yang setahun lebih muda itu.
Because I really love you Maybe that's why it hurts this much Even if it's not the best Maybe I can still be happy That's what I thought
“San, gue sayang sama adek lo. Gue suka sama dia” kata Yeosang. San pun menoyor kepala Yeosang pelan. “Ya ngomong lah. Gue gatau sih adek gue punya perasaan yang sama kaya lo atau engga. Tapi seengaknya lo bakal lega karena udah bilang” kata San.
Yeosang pun menghela nafasnya. Dia tidak tau harus memilih jalan yang mana. Mengungkapkan perasaannya, atau lebih baik menahannya demi pertemanan mereka. “Now or never, kan?” kata San.
“Yeosang? Kamu mikir apa?” Yeosang segera tersadar. Ternyata ia dari sedang termenung sambil melihat langit malam dari jendela lotengnya. “Ka Seonghwa? Udah malem ini. Kenapa belum tidur?” Kata Yeosang. Yeosang pun menarik kursi ke sebelahnya dan menuntun Seonghwa untuk duduk.
“Ga ada. Tiba-tiba kepikiran Jongho” kata Yeosang. “Kamu masih nyesel ga bisa ungkapin perasaan kamu ke dia?” Tanya Seonghwa. Yeosang mengangguk dan menyandarkan dirinya pada kursi. “Aku udah ngerelain perasaanku. Lagian aku udah punya kakak sekarang. Cuma, kadang masih suka kepikiran” kata Yeosang.
“Mau mampir ke tempat penyimpanan abu Jongho? Besok Wooyoung mau mampir ke tempat abunya San. Tempat mereka kan sebelahan” kata Seonghwa. “Gausah. Kita bisa kesana kapan-kapan. Besok kan kita mau ke amusement park. Aku udah janji sama kakak kan” kata Yeosang sambil mengelus rambut Seonghwa.
Seonghwa pun menidurkan kepalanya di bahu Yeosang. “Makasih ya kakak udah nemenin aku waktu aku terpuruk. Aku shock banget waktu denger kabar pesawat Jongho sama San jatoh. Untung banget juga jenazah mereka ditemuin jadi kita bisa kremasiin mereka dengan baik” kata Yeosang. “Mereka temen aku juga Yeo. Apalagi Jongho itu cinta pertama kamu. Kan katanya cinta pertama itu ga bisa dilupain” kata Seonghwa.
“He's my first love, but you're my last love. My finale” kata Yeosang sambil tersenyum pada Seonghwa. Dari kisah cintanya dengan Jongho, Yeosang belajar bahwa ia harusnya lebih berani untuk mengungkapkan perasaannya sebelum terlambat. Dan dari kisah cintanya itu, Yeosang akhirnya menyatakan cintanya pada Seonghwa.
Karena, ketika Yeosang terpuruk dengan Jongho yang telah tiada, disitu Seonghwa hadir untuknya. Seonghwa yang mengurusinya sampai akhirnya ia mulai mencintai pemuda itu. Dan Yeosang memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya untuk Seonghwa.
“I love you” kata Yeosang pada Seonghwa. “I love you too” kata Seonghwa sambil mengecup pipi Yeosang.
“Jongho, terima kasih sudah hadir dalam hidupku dan menjadi cinta pertamaku. Sekarang, aku akan terus hidup dan bahagia bersama cinta terakhirku, Ka Seonghwa. Bahagia di atas sana, sampai kita bertemu kembali. Titip salam buat San. Bilang kalau Wooyoung juga mulai menerima Yunho dan bahagia bersamanya” kata Yeosang dalam hati.