Kingdom

Warn : bxb, mention of war and blood, wolfpack, abo, seung centric

Happy Reading

Seungmin meringkuk kecil ketika tubuhnya di gendong oleh Jeongin. Jeongin, salah satu alpha dalam packnya mengeluarkan aura dominan miliknya, yang tanpa sadar membuat Seungmin meringkuk ketakutan.

“Jeong, tahan feromonmu sedikit. Seungmin ketakutan” kata Hyunjin, salah satu Beta di pack mereka. “Tidak bisa. Mereka akan segera menemukan Seungmin apabila aku menahan feromonku” kata Jeongin.

“Dan kamu akan membuat kita ketauan jika kamu tetap mengeluarkan feromonmu. Cukup Jeong. Ada lima beta disini yang cukup untuk menyamarkan aroma Seungmin” kata Han.

Pack yang diberi nama skz itu sebenarnya bukanlah pack sesungguhnya. Bisa dibilang mereka adalah pack dalam pack. Alpha pemimpin dari pack kecil ini bernama Chan.

Pack utama membentuk pack kecil dengan tujuan apabila mereka diserang, mereka tetap bisa bertahan hidup dalam pack-pack kecil yang tentunya diisi oleh Alpha, Beta dan Omega dalam satu pack.

Seperti saat ini, pack utama mereka diserang oleh sekumpulan orang tak dikenal. Chan yang sangat hafal mengenai daerah utara, memutuskan membawa pack kecilnya untuk berlindung di salah satu gua di Utara.

Ditambah lagi, di daerah Utara, tidak ada satu pun pack yang tumbuh disana, sehingga mereka bisa berlindung untuk sementara waktu disana.

Seungmin, sebagai yang termuda dan satu-satunya omega kini harus digendong oleh Jeongin, untuk mempercepat perjalanan mereka untuk sampai ke Utara.

“Chan, bisakah kita istirahat sejenak? Ini udah malam, dan kita butuh istirahat” kata Minho, beta lainnya dalam kelompok. “Kamu benar Min. Kita semua butuh istirahat” kata Chan.

Chan berjalan sedikit lebih dahulu dan menemukan sebuah gua tidak berpenghuni. “Ada gua disana. Kita bisa istirahat untuk malam ini” kata Chan. Hyunjin mengambil alih Seungmin dari gendongan Jeongin. “Lakukan tugasmu sana” kata Hyunjin.

Jeongin mengikuti Chan dan segera menandai gua tersebut dengan aroma mereka. Hal ini sangat berguna untuk menjauhkan mereka dari pack lain.

Han dan Changbin, 2 beta lainnya segera membuat api unggun untuk menghangatkan mereka. Walaupun serigala bisa menghangatkan tubuh mereka sendiri, namun berjalan selama 12 jam di tengah salju tentu membuat mereka sangat membutuhkan api unggun.

Felix dan Minho juga mengeluarkan daging buruan yang sempat mereka bawa dari rumah mereka. “Chan dan Jeongin, salah satu dari kalian harus istirahat. Kita harus berjaga nanti malam. Setidaknya salah satu alpha harus ada ketika kita berjaga” kata Hyunjin.

“Chan yang istirahat aja. Chan daritadi tidak ada istirahat sama sekali. Aku bisa berjaga” kata Jeongin. “Chan, Hyunjin, Han dan Minho bisa istirahat lebih dulu. Aku, Jeongin dan Felix akan berjaga sekarang” kata Changbin.

“Aku bagaimana??” Cicit Seungmin pelan. Felix tersenyum kemudian menarik hidung si kecil dengan gemas. “Minnie mau ikut berjaga? Emangnya ga ngantuk, hm?” Kata Felix. Seungmin menggeleng dengan cepat.

“Engga kok!! Minnie ga ngantuk!! Minnie ikut berjaga bareng Changbin, Jeongin dan Felix ya??” Pinta Seungmin dengan mata berbinar itu. And who are them to refuse him? Dan Felix mengangguk mengiyakan permintaan si kecil.

Changbin hanya menggeleng. Tau pasti Seungmin sudah pasti akan tertidur jika ia merasa bosan. “Baiklah, kami tidur ya? Bangunkan kami jika ada yang datang” kata Han. Chan melepas jaket bulu yang dikenakannya dan disampirkan jaket itu ke bahu Seungmin. “Ini untuk proteksi tambahan” kata Chan sambil tersenyum.

Seungmin mengumamkan terima kasih dengan suara kecil dan merapatkan jaket itu ke tubuhnya.


Seungmin terbangun ketika cahaya matahari menusuk matanya. Ia menyesuaikan matanya dan terkejut ketika mendapati bahwa dirinya berada di sebuah ruangan kecil dengan kasur dan meja.

Ketika Seungmin masih bingung dengan situasi yang ada, tiba-tiba ada orang yang masuk ke dalam kamarnya. Seungmin terkejut ketika melihat orang yang masuk itu adalah salah satu orang yang menyerang pack utama mereka!!

“Dimana aku? Kemana alpha dan beta ku?!!” Seru Seungmin dengan marah. “Oh, Seungminku sayang.. Tentu saja aku membunuh mereka. Untuk apa aku menyerang pack utamamu? Tentu saja untuk mendapatkanmu” kata orang tersebut.

“TIDAK!!! KEMBALIKAN ALPHA DAN BETAKU!!!” Seru Seungmin sambil melemparkan barang-barang yang berada di kamar tersebut ke arah orang tersebut.


“Minnie!! Seungminie!!”

Seungmin membuka matanya dan melihat ketujuh anggota packnya mengerubunginya. “Kamu mimpi buruk??” Tanya Han. Seungmin langsung terduduk dan memeluk Han yang berada tepat di hadapannya.

Seungmin pun menangis di bahu Han dan hal itu membuat enam orang lainnya kebingungan akan hal itu. “Kenapa Minnie? Minnie mimpi apa sayang?” Tanya Felix sambil mengelus kepala Seungmin.

“Min.. Minnie mimpi, kalau.. kalian.. mati hiks” tangis Seungmin. Mereka semua pun menahan nafas mereka. Chan segera merapikan barang bawaan mereka. “Ayo kita pergi secepatnya” kata Chan. “Memangnya kenapa?” Tanya Hyunjin.

“Kalian lupa kalau Minnie bisa melihat masa depan?” Satu kalimat dari Chan dan membuat mereka segera bergegas dan pergi dari gua tersebut. Seungmin kembali digendong, namun kali ini, Chan menggendong di punggungnya.

Hal ini bisa menjadi proteksi tambahan, dikarenakan Chan adalah pemimpin mereka dan tentu saja feromonnya bisa menyamarkan keberadaan Seungmin.

“Alpha Chan” panggil Seungmin pelan. Seungmin memang memanggil Chan dengan second gendernya. Karena menurutnya, Chan adalah sosok pemimpin yang sangat mendominasi dan ia sangat tunduk dengan Chan.

“Hm? Kenapa?” tanya Chan. “Aku takut” kata Seungmin. “Tidak apa-apa, sayang. Kita akan sampai di utara sebentar lagi. Aku rasa pack kakakmu juga berada di Utara” kata Chan.

“Chan” panggil Changbin. “Kenapa Bin?” tanya Chan. “Aku rasa mereka sudah dekat” kata Changbin. Chan menghela nafasnya, kemudian menurunkan Seungmin dari punggungnya. “Jeongin, bawa Seungmin. Felix dan Han, kalian juga ikut Jeongin. Kalian harus berjalan di depan” kata Chan.

“Tapi, kami juga bisa bertarung Chan” kata Han. “Keselamatan Seungmin jadi yang utama, Han. Kalian harus menjaga Seungmin. Aku tau kalian bisa bertarung, tapi kalian bukan beta petarung. Tolong jaga Seungmin” kata Chan.

Han menghela nafasnya kemudian mengangguk. “Aku tau kamu bisa kuandalkan” kata Chan. Chan menengok kepada Minho, Changbin dan Hyunjin. “Silahkan shift ke bentuk serigala kalian. Kita akan menjaga mereka dengan bentuk serigala” kata Chan.

Chan segera membuka bajunya dan berubah bentuk menjadi seekor serigala besar berwarna putih dan abu. Minho, Changbin dan Hyunjin pun mengikutinya, namun ukuran tubuh mereka tidak sebesar Chan. Minho memiliki bulu berwarna coklat tua, Changbin berwarna hitam dan Hyunjin berwarna coklat muda.

Jeongin kini memimpin perjalanan dengan Seungmin di gendongannya. Han dan Felix berada tepat di belakang Jeongin dan empat lainnya yang sudah menjadi serigala berjalan di belakang mereka.

“Wah, lihat.. Tidak kusangka kita bertemu disini” Suara orang itu membuat Chan segera berbalik. Dan mendapati musuh mereka tepat di hadapan mereka. “Aw, kau baik sekali membawakan Minnieku. Aku tidak sabar untuk membunuh kalian semua dan membawa Seungmin ke wilayahku” kata orang tersebut.

“Cih, dalam mimpimu” kata Felix. “What Juyeon wants, Juyeon will get it. Jadi, SERAHKAN DIA PADAKU” kata orang tersebut yang memanggil dirinya sebagai Juyeon sambil melompat berusaha mendapatkan Seungmin.

Namun, Minho bergerak lebih cepat dan berhasil menahan Juyeon untuk mendapatkan Seungmin. “Pergilah” kata Minho dengan telepatinya kepada Jeongin. Jeongin mengangguk dan segera berlari menjauhi tempat pertarungan.

“KAU PIKIR BISA LARI DARIKU HAH?!” seru Juyeon. “Lawanmu adalah kami” kata Chan sambil menampilkan senyuman yang mengerikan.


Jeongin, Felix dan Han, beserta Seungmin yang berada di gendongan Jeongin tersenyum kecil ketika sang surya mulai mengisi cahaya di tempat mereka. “Matahari sudah terbit. Juyeon akan kalah” kata Jeongin.

“Eh? Kenapa begitu?” Tanya Han. “Entahlah. Kurasa mereka menggunakan kekuatan magis, namun itu hanya bertahan di malam hari. Makanya, mereka menyerang kita di sore hari” kata Jeongin.

“Ada orang datang” kata Han. Jeongin segera bersiaga, begitu juga Han dan Felix. “Tapi, aku tidak merasa mereka bahaya” kata Seungmin. Suara orang berjalan semakin dekat dan jantung mereka semakin berdegub kencang.

“Jisung? Seungmin? Felix? Jeongin?” Suara familiar itu membuat mereka tenang dan tersenyum ke arah sumber suara. Ternyata, itu adalah Brian, kakak dari Han yang merupakan omega dari salah satu anggota pack utama mereka.

“Kakak” seru Han yang langsung memeluk erat Brian. “Kak Bri, kakakku dimana?” tanya Seungmin. “Kakakmu di pondok. Kami membangun pondok di sekitar sini. Kalian bisa menumpang sementara sampai kalian bisa membangun pondok untuk kalian sendiri” kata Brian sambil tersenyum.

“Kak Bri, tolong. Chan, Minho, Changbin dan Hyunjin sedang melawan Juyeon dan kelompoknya” kata Jeongin. Brian menepuk pelan bahu Alpha muda itu dengan tenang.

“Tenang saja. Sungjin dan Dowoon sudah turun untuk membantu mereka. Kalian tidak lupa kan kalau Sungjin adalah Alpha dan Dowoon adalah beta petarung?” Kata Brian.

Jeongin tersenyum. Bahkan Seungmin turun dari punggung Jeongin dan melompat bersama Han dan Felix. Namun perkataan Brian membuat nafas mereka tertahan. “Tapi, aku yakin kalian akan menangis ketika melihat mereka pulang”


Seungmin menunggu kepulangan 4 anggota lainnya di ruang tamu. Dia sangat takut dengan perkataan Brian. “Minnie, jangan terlalu takut ya? Aku yakin mereka semua selamat kok” kata Wonpil, yang merupakan beta penjaga dan kakak Seungmin.

“Kami pulang!!” Suara Sungjin membuat Seungmin segera berlari keluar. “Alpha Sungjin!! Dimana Alpha dan betaku?” Tanya Seungmin dengan cepat. Sungjin menggeser tubuhnya dan Seungmin rasanya ingin menangis.

Disana, ada Chan yang tangannya terluka cukup parah dan harus dituntun oleh Hyunjin yang memiliki luka di tubuhnya. Changbin dan Minho juga memiliki luka di wajah mereka.

“Hey, don't cry, sweetheart. We're okay...” kata Chan. “Katakan itu pada tanganmu yang terluka. Cepat masuk! Jae sudah menyiapkan obat untuk membalut luka kalian” kata Brian yang mengomel kepada Chan.

“Untung saja Sungjin sedang berada di dekat kalian. Aku tidak tau apa yang terjadi jika Sungjin tidak membantu kalian” kata Dowoon.

Keempatnya menidurkan diri di kasur lipat yang ada di ruang tamu. Jae, salah satu beta di pack Sungjin segera membalurkan obat yang diraciknya ke tubuh mereka berempat.

“Selepas ini, kalian jangan bergerak dulu. Pemulihan Chan harusnya lebih cepat” kata Jae. Selepas kepergian Jae, Seungmin segera menidurkan dirinya di tengah tengah Chan dan Changbin. “Maafkan aku. Karna aku, kalian terluka” kata Seungmin.

“Tidak apa Min. Sudah tugas kami menjagamu” kata Chan. Malam itu, kedelapan anggota pack kecil itu kembali berkumpul bersama. Kira-kira, petualangan apa lagi yang akan menunggu mereka?