Hongjoong membuka pintu dorm dan mendapati Seonghwa yang sedang menenangkan Jongho di ruang tamu. “Aduh jangan nangis dong.. katanya mau jalan sama Hongjoong. Udah yaa.. adek kakak yang pinter jangan nangis lagi” kata Seonghwa sambil mengelap air mata Jongho yang ada di pipinya.
“Aku.. aku.. hueeee...” Tangis Jongho kembali pecah dan membuat Seonghwa kebingungan. “Hai? Jadi, pacarku kenapa Hwa?” Tanya Hongjoong. “Hueeee kakakkk” kata Jongho sambil berlari memeluk Hongjoong dan menangis di bahu leader kesayangannya itu.
“Gatau Joong sumpah ya. Aku udah abis 10 lembar tissue kali buat hapusin air matanya. Udah dibujukin sama Yunho mau dibeliin es krim, tapi tetep nangis” kata Seonghwa sambil memijat keningnya. Hongjoong hanya menggeleng kemudian menepuk punggung kekasih manisnya itu.
“Udah dong jangan nangis. Pacar kakak anak baik kan?? Jangan nangis ya.. Yuk kita ngedate. Masa mau ngedate tapi matanya bengkak??” Kata Hongjoong. “Tapi.. Tapi.. Kakak cape..” kata Jongho dengan lirih.
“Cape kakak ilang kalo ketemu kamu sayang” kata Hongjoong. Seonghwa pura-pura mau muntah mendengar gombalan Hongjoong dan dibalas dengan delikan oleh Hongjoong. “Beneran??” Tanya Jongho sambil mengelap air matanya. “Iya sayang. Yuk kita pergi sekarang?” Tanya Hongjoong. “Ayoo!!!” Kata Jongho dengan senyuman.
“Ka Hwa, Jongho pergi yaa” kata Jongho. “Iya adek. Hati-hati ya. Joong, adek jaga bener-bener loh ya” kata Seonghwa. “Iya ih, masa aku nyelakain pacar sendiri” kata Hongjoong sebelum keluar dan menutup pintu dorm.
Hongjoong memutuskan untuk membawa Jongho ke Namsan. Sulit pergi ke Namsan saat musim dingin, jadi disaat musim gugur ini, Hongjoong ingin membawa kekasihnya itu pergi. Tapi tentunya dengan pakaian yang lebih tebal untuk menutupi tubuh kekasihnya itu.
Tiba-tiba, Jongho menarik tangan Hongjoong dan berlari. Hongjoong yang kaget pun ikut berlari. “ADEK! Mau kemana??” Teriak Hongjoong. “Kakak, mau beli kopi” kata Jongho yang langsung berhenti dari larinya. “Americano ke berapa hari ini?” Tanya Hongjoong. “Dua kok. Aku baru minum tadi pagi” kata Jongho. “Yaudah tunggu sini ya, kakak beliin dulu” kata Hongjoong.
Jongho mengangguk dengan lucu dan membiarkan Hongjoong pergi untuk membeli kopi hangat pesanan Jongho. “Ini” kata Hongjoong sambil memberikan kopi tersebut pada Jongho setelah kopinya jadi. “Yeyyy timaaci kakak” kata Jongho.
Hongjoong pun mendudukkan dirinya di samping Jongho. Jongho pun menyandarkan kepalanya ke bahu Hongjoong dan Hongjoong mengelus rambut kecoklatan itu. “Kakak, makasih banyak.. Padahal kakak sibuk, kakak cape, tapi kakak masih sempetin waktu buat aku” kata Jongho.
“Apa sih yang engga buat pacar kakak?? Kamu kan pacar kakak, udah jadi kewajiban kakak untuk bikin kamu seneng terus” kata Hongjoong. “Pokoknya makasih banyak ya ka.. Nanti kalo kakak cape, telepon adek aja. Adek pasti samperin kakak” kata Jongho.
“Iya deh.. Btw, mana nih yang tadi banjir katanya? Kakak mau cium dulu” goda Hongjoong. “Aaaaa jangan cium-cium kaa” kata Jongho sambil pura-pura menghindar. Tapi Hongjoong segera menarik pelan tengkuk Jongho dan mendaratkan kecupan di bibir Jongho.
“Pacar kakak paling lucu, paling gemes, paling kakak sayang” kata Hongjoong. “Hihi aku sayang kakak juga” kata Jongho sambil memeluk Hongjoong. Keduanya pun menikmati eksistensi satu sama lain.
“Kakak, fotoin aku disitu dong” kata Jongho. Dan sebelum Hongjoong mengiyakan, Jongho sudah berlari menuju spot fotonya. “Aduh lari lagi” kekeh Hongjoong sebelum berlari mendekati Jongho.