For You
“Yeosang, cek ponselmu sekarang. Jongho telepon berkali-kali ke ponsel dan telepon kantor“
Suara Wooyoung melalui interkomnya membuat Yeosang segera membuka ponselnya. Sedari pagi, ia memang mematikan ponselnya karena ia harus membuka rapat penting dengan salah satu investor. Ini memang menjadi kebiasaannya sejak belia, Jongho bahkan memahaminya dengan baik.
Tetapi, Yeosang tau, Jongho tidak akan menghubunginya ketika rapat, kecuali ada hal yang darurat.
Setelah ponselnya menyala, ia mendapatkan puluhan notifikasi panggilan dari suami kesayangannya itu. Yeosang segera menghubungi kembali Jongho. Jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan gusar sambil menunggu Jongho menjawab ponselnya. Yeosang pun berdecak ketika ia hanya mendengar suara operator.
Tiba-tiba, ponselnya kembali berbunyi, tapi kali ini yang menghubunginya adalah Mingi. “Halo, Gi? Kenapa?” Tanya Yeosang. “Jongho sama Taehyun di rumah sakit. Ga usah banyak nanya deh ya, buruan kesini” kata Mingi. Jantung Yeosang rasanya seperti berhenti berdetak ketika mendengar dua nama kesayangannya berada di rumah sakit.
“Rumah sakit mana? Gue kesana sekarang” kata Yeosang sambil mengambil pouchnya dan segera mengisinya dengan dompet dan kunci mobil. “Gue share loc aja ya” kata Mingi. Setelah mendapatkan alamat rumah sakit dari Mingi, Yeosang segera bergegas ke ruangan Wooyoung. “Wooyoung, tolong matiin laptopku. Jongho sama Taehyun di rumah sakit” kata Yeosang.
“HAH? Yaudah sana-sana. Gue urusin laptop lu nanti. Buruan pergi” kata Wooyoung sambil mendorong Yeosang keluar dari ruangannya.
Yeosang berlari menuju lokasi rumah sakit yang diberikan oleh Mingi. Sesampainya disana, ia menemukan Mingi di meja informasi. “Gi, Jongho mana?” Tanya Yeosang sambil menghampiri Mingi. “Eh, pas lo disini. Ners, ini suaminya nih. Tanya aja sama dia” kata Mingi. “Oh baik. Apakah anda orangtua dari anak bernama Kang Taehyun?” Tanya perawat tersebut kepada Yeosang.
“Iya betul Ners” kata Yeosang. “Baik. Bisa sebutkan nama anda?” Tanya perawat tersebut. “Kang Yeosang” kata Yeosang. “Baik. Sebelumnya Pak Yeosang, saya ingin menginformasikan ya Pak. Menurut catatan dokter, Taehyun harus dirawat di rumah sakit. Dan kami harus mencatat administrasi Taehyun untuk disimpan dalam database kami. Apakah anda bisa menunjukan kartu keluarga atau akta kelahiran dari Taehyun?” Kata perawat.
“Oh bisa-bisa. Gi, boleh tolong ambilin ga fotocopy KK di mobil gue?” Kata Yeosang. “Boleh. Mana kunci mobilnya?” Tanya Mingi. “Tolong ya, makasih” kata Yeosang. “Ners, saya mau bertanya, anak saya sakit apa ya?” Tanya Yeosang pada perawat itu. “Taehyun didiagnosa diare, Pak Yeosang. Tetapi, karena durasinya cukup sering, membuatnya cepat dehidrasi. Ditambah lagi Taehyun tidak mau makan sama sekali. Jadi, dokter memutuskan bahwa Taehyun harus dirawat” kata perawat.
“Penyebabnya apa ya, Ners? Setau saya, ketika saya mengadopsi Taehyun, dia tidak ada riwayat penyakit serius dari orangtuanya kandungnya. Waktu awal-awal dicoba makanan pendamping juga ga ada masalah” kata Yeosang. “Kemungkinan terbesar karena konsumsi jus buah yang berlebihan pak” kata perawat. Yeosang jadi teringat. Betul juga, ia dan Jongho lumayan sering memberikan jus buah pada Taehyun.
Setelah mengurus administrasi, Mingi pun pamit pulang dan Yeosang pergi menuju ruang rawat Taehyun. Ketika ia membuka ruang rawat itu, terlihat Taehyun yang tertidur pulas dan Jongho yang memegang tangan Taehyun. “Sayang, maaf aku baru dateng” kata Yeosang sambil memeluk Jongho.
“Kakak.. Tangan Taehyun jadi luka karena aku teledor. Maaf kakak.. Jangan marah sama aku..” kata Jongho yang membalas pelukan Yeosang dengan erat. Jongho menenggelamkan kepalanya pada bahu Yeosang. Yeosang mengelus rambut Jongho ketika ia merasakan air mata Jongho membasahi bahunya. “It's okay baby. You can cry, you can feeling sad” kata Yeosang pada Jongho.
“Am I a bad father?” Tanya Jongho pada Yeosang. “Siapa bilang?? Sayang.. Dengerin aku deh. Anak sakit itu wajar banget, mereka juga manusia kan? Jadi Taehyun yang sakit, bukan salah kamu” kata Yeosang. “Tapi aku yang ngasih jus buah ke Tyun” kata Jongho. Yeosang mengangkat kepala Jongho, lalu mengelap air mata yang turun dari mata yang indah itu.
“Sayang, listen to me. Kita berdua baru belajar jadi orangtua. Kita gatau kalau anak bayi 8 bulan itu ga boleh dikasih jus buah sering-sering. Kalo kamu ngerasa bersalah, yaudah gapapa. Tapi, bukan kamu aja yang salah, disini aku juga yang salah karena aku juga kasih jus buah ke Tyun” kata Yeosang. “Tapi aku yang 24 jam sama dia” lirih Jongho.
“You are the great father. Aku yakin Tyun suatu hari nanti bakal bangga banget punya papi yang keren kaya kamu” kata Yeosang sambil mengecup dahi Jongho. “Kita belajar bareng-bareng lagi ya? Nanti kita minta maaf ke Tyun terus kita belajar lagi jadi orangtua yang baik” kata Yeosang. Jongho pun kembali menyandarkan kepalanya ke bahu Yeosang, menikmati usapan Yeosang di kepalanya.
“Pii..”
Suara rengekan halus itu membuat keduanya segera melepaskan rengkuhan mereka. Jongho segera mendekati Taehyun dan mengelus rambutnya. “Kenapa sayang? Mana yang sakit lagi?” Tanya Jongho dengan lembut. Taehyun tidak menjawab, tetapi ia mendeketkan dirinya kepada Jongho. Jongho tersenyum kecil dan mengelus rambut Taehyun yang cukup tebal.
“Maafin papi ya sayang.. Papi bakal jadi orangtua yang lebih baik lagi” kata Jongho pelan. “Papa juga minta maaf ya sayang. Tyun mau maafin papa sama papi kan?” Kata Yeosang. “Hmmm” kata Taehyun sambil menganggukan kepalanya. “Anak pintar” kata Yeosang sambil mengelus rambut Taehyun.
Beberapa hari kemudian, Taehyun dinyatakan sembuh oleh dokter dan diperbolehkan untuk pulang. “Pr untuk orangtua diingat ya, tidak boleh memberikan makanan secara berlebihan. Karena yang berlebihan itu ga baik” kata dokter anak. “Iya dok. Maafkan kami” kata Jongho. Taehyun yang mendengar itu pun mengerucutkan bibirnya, lalu berusaha memanjat tubuh Jongho.
“Wah Taehyun udah aktif lagi ya? Udah sehat ini mah ya” kata dokter. Taehyun hanya tertawa kemudian kembali memeluk erat Jongho. “Terima kasih dokter sudah mengingatkan kami” kata Yeosang. Setelah dokter tersebut pergi, Yeosang menuntun Jongho yang menggendong Jongho menuju mobilnya.
“Ayo kita ke rumah mama aja. Kamu selama di rumah sakit ga bener istirahatnya. Gantian aku yang jagain Taehyun” kata Yeosang. “Ih kakak kan kerja. Gapapa aku bisa tidur pas malem aja” kata Jongho. “Aku digebuk mama kalo tau kamu ga istirahat. Udah ih nurut aja” kata Yeosang sambil mencubit pipi Jongho.
Taehyun yang melihat tingkah Yeosang pun ikut menepuk pipi Jongho. “Ihh anak kecil mau ikutan sayang papi yaa” kata Yeosang. “Kiss papi dulu dong” kata Jongho pada Taehyun. Taehyun pun mengecup pipi Jongho kemudian tertawa. Setelah bermain sebentar, ketiganya pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat dengan benar.