CHAPTER 3
FIRST
Jaemin keluar dari lift ketika lift menunjukkan angka 5. Ia berjalan menuju kamarnya dan Jeno, 509.
Sebelumnya, ia berhenti di kamar Renjun dan Haechan terlebih dahulu. Jaemin membuka pintu kamar Renjun dan Haechan yang memang tidak pernah dikunci oleh keduanya.
Jaemin menggeleng melihat Haechan yang tertidur dengan guling yang sudah berada di bawah. Renjun yang sama sekali tidak mendengar pintu terbuka, karna Renjun menyumpal telinganya dengan headset.
Jaemin menggoyangkan tubuh Renjun. Renjun melihat Jaemin dan akhirnya melepas headset dari telinganya itu. “Kenapa?” tanya Renjun.
“Makan bareng yuk. Aku abis beli geprek.. Tadi di jalan ketemu ka Mark, ka Lucas, ka Hendery sama ka Xiaojun. Terus mereka kasih geprek buat kita” kata Jaemin.
Fyi, Haechan ini sepupunya Mark, Jaemin ini tetangganya Lucas. Makanya, saling kenal satu sama lain.
“Yaudah ke ruang makan duluan gih. Gua bangunin kebo satu ini” kata Renjun. Jaemin mengangguk dan pergi ke ruang makan.
¤¤¤
Jaemin menyimpan makanannya di salah satu meja di ruang makan. Setelah memastikan bahwa tidak akan ada orang yang menduduki kursi mereka, Jaemin pergi ke kamarnya dan Jeno.
Ketika Jaemin ingin membuka pintu, ia mendapati bahwa pintu tersebut terkunci. Jaemin berulang kali mendorong pintu untuk memastikan bahwa pintu itu benar-benar terkunci.
“Na, lo ga bawa kunci?” tanya Renjun. “Engga. Jeno kan kalo tidur, dan kalo ga ada gua, dia ga pernah kunci kamar. Makanya kok tumben dikunci” kata Jaemin.
“Coba aja minta kunci cadangan sama satpam Na” kata Haechan. “Duh males turun” kata Jaemin dengan wajah memelasnya. “Iya iya gua yang turun. Untung gua sayang sama lu Na” kata Haechan.
Haechan pun turun ke lantai 1 untuk memanggil satpam. Sementara, Jaemin dan Renjun duduk di lantai, di depan kamar Jaemin dan Jeno.
Tak lama, Haechan datang bersama dengan seorang Security. “Kamarnya kekunci dek?” tanya security tersebut. “Iya pak. Saya lupa bawa kunci” kata Jaemin.
Security tersebut membuka pintu kamar Jaemin dengan kunci cadangan. “Lain kali jangan lupa bawa kunci ya dek” kata Security. “Iya pak. Makasih ya pak” kata Jaemin.
Jaemin mendorong pintu kamarnya. Dan pemandangan di kamarnya membuatnya histeris.
“AAAAA!!!!” teriak Jaemin. Renjun dan Haechan langsung mendatangi Jaemin yang terduduk di lantai. Dan mereka sama terkejutnya.
Di dalam kamar, mereka menemukan Jeno tergantung di atap kamar, dengan mengenakan kemeja berwarna merah.