BERTEMU HANTU?
San memasuki kamarnya yang tepat bersebelahan dengan balkon di asrama. Kamarnya ini untuk satu orang dan tepat bersebelahan dengan Yunho. Mingi sendiri kamarnya di lantai 7 dan Seonghwa yang berada di lantai 8. San dan Yunho ada di lantai 9.
San merebahkan dirinya di kasur. “Hah semoga tidak ada hal-hal yang aneh” kata San sambil memejamkan matanya. Ketika ia memejamkan matanya, ia mendengar sayup-sayup dua orang yang sedang berbincang.
“Kamu bisa membangunkannya” kata seseorang dengan suara yang berat. “Tidak akan, ka Yeosangku yang tampan. Dia tidak akan bisa melihat kita” kata orang lain yang memiliki suara lebih pitchy. San membuka matanya dan terkejut ketika melihat dua orang di kamarnya.
“AAAA!! KALIAN SIAPA?!” Seru San. “Kan!! Sudah ku bilang dia bisa melihat kita” seru orang yang dipanggil Yeosang tadi. “Ahh tidak seru” balas orang yang disebelah Yeosang. San melihat keduanya dan mengerutkan dahinya. Cahaya bulan menembus tubuh keduanya, fix mereka arwah.
Baru San memimpikan kehidupan yang tenang, dia diganggu oleh dua mahluk ini :') “Jadi, kalian siapa? Aku tau kalian arwah” kata San menatap kedua orang (?) Tersebut. “Halo!! Namaku Jongho, dan ini Yeosang. Kami salah satu penghuni sekolah ini” kata Jongho.
“Salah satu? Jadi banyak dong penghuni disini?” Tanya San. “Ya banyak” kata Jongho dengan mata bulatnya. San memijat dahinya pelan. Astaga baru sampai saja dia sudah disambut oleh dua hantu, apalagi ke depannya?
“Darimana kalian tau kalo aku bisa liat kalian?” Tanya San. “Auramu berbeda. Dan kamu mirip kakakku” kata Jongho. “Dengar, aku bukan kakakmu, kamu pasti meninggal sudah lama” kata San. “Hm.. Kita meninggal kapan hyung?” Tanya Jongho pada Yeosang. “Kita meninggal tahun 1800an, babe” kata Yeosang.
“HAH? Wait wait. Kenapa kalian bisa meninggal?” Tanya San. “Hm.. Seingatku, kami sedang melakukan jurit malam. Kemudian, karena ditakuti oleh kakak pembina, kami jatuh ke jurang dan tiba-tiba menjadi arwah” kata Jongho. “Dan sejak itu jurit malam tidak pernah dilakukan lagi” kata Yeosang.
“Jadi, kenapa kalian mendatangiku? Kalian butuh sesuatu?” Tanya San. “Tidak ada. Aku hanya ingin mengikutimu. Karna kau mirip kakakku” kata Jongho dengan semangat. “Dan aku mengikuti dia. Dia kekasihku” kata Yeosang. “Baiklah. Tapi, tolong jangan ganggu aku” kata San sambil menghela nafasnya.
Bye, kehidupan tenang :(((
Keesokan paginya, San duduk di kantin asrama bersama Mingi dan Yunho. “Bagaimana?? Apa kamu tidur nyenyak?” Tanya Mingi. “Ya.. Lumayan..” kata San. San tidak bohong kok. Kedua arwah itu tidak menganggu tidurnya sama sekali. “Sekolah ini memang agak seram dan katanya banyak penunggunya” kata Yunho.
“Dan aku sudah bertemu dua dari sekian banyak penunggu itu” kata San dalam hati. Tangannya memperhatikan Yeosang dan Jongho yang duduk di sebelahnya. “Ka Seonghwa!! Disini!!” Seru Yunho sambil mengangkat tangannya. San memperhatikan orang yang dipanggil Yunho, dan ternyata ada seseorang berpostur cukup tinggi dengan rambut hitam menghampiri mereka.
“Halo Yunho, Mingi. Eh, kamu siswa baru itu ya? Apa aku tidak apa-apa jika duduk disini?” Kata orang tersebut. “Oh silahkan ka” kata San. “Perkenalkan, aku Park Seonghwa” kata orang tersebut atau Seonghwa sambil mengulurkan tangannya. San membalas jabatan tersebut, “Aku San” kata San.
“Dia punya pacar” kata Jongho yang berbicara di samping telinga San. San mengangguk menanggapi Jongho. Kan ga mungkin dia ngomong langsung, nanti temen-temen barunya ini takut :( San mengangkat wajahnya dan terkejut melihat ada arwah tepat di belakang Seonghwa.
“AAAA!!” Teriak San sampai ia terjungkal dari kursinya. “SAN!!” Seru Seonghwa, Yunho dan Mingi bersamaan. “Kamu kenapa??” Tanya Yunho. “Eh.. Ehm gapapa.. ehehe.. Tadi ada serangga aja” kata San sambil terkekeh. “Ekhem, aku duluan ya.. Ada sesuatu yang harus ku urus” kata San sambil berdiri dan menyimpan piring kotornya.